Minggu, 10 Desember 2017

Renungan Pagi 11 Des 2017 : Melihat Yesus



Melihat Yesus

“Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan taktha Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamban-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka” (Wahyu 22: 3,4).

Selama 14 tahun kepemimpinan saya di Oakwood College di Huntsville, Alabama, adalah suatu kesempatan istimewa bagi saya untk bertemu dengan orang terhormat dan terkemuka pada acara pesta yang diatur oleh organisasi pendidikan tinggi bergengsi. Termasuk di antaranya Henry Kissinger, Ronald Reagen, George dan Barbara Bush, Edward Kennedy, Jane Fonda, Muhammad Ali, Nat King Cole, Leontyne Harga, Henry Aaron, Marthin Luther King, Jr., Ben Carson, Leonard Bailey, Sammy Davis,Jr., Jesse Jackson, Jhonnie Cochran, Jugde Mathis, dan lain-lain.

Salah satu yang paling berkesan adalah pertemuan singkat saya dengan senator dari Massachusetts, Jhon F. Kennedy. Saya berada di antara  kerumunan orang di Bandara Florida Miami, menyambut politisi Negara yang masih muda dan tampan, sebelum pemilihan presiden pada tahun 1960. Saya berjuang melalui kerumunan yang berdesakan, berharap untuk cukup dekat supaya dapat menjabat tangan sang senator yang sementara berada di mobil yang bergerak maju perlahan-lahan. Tetapi kerumunan itu terlalu banyak. Saya akhirnya menyerah – menenangkan diri dengan berpikir bahwa, jika ia menjadi presiden, setidaknya saya telah mendapat kesempatan istimewa untuk melihat secara langsung.

Kemudian Sesuatu terjadi! Tiba-tiba, seperti di beri aba-aba, limusin berbalik arah dan langsung menuju ke tempat di mana saya berdiri. Kemudian kerumunan orang yang seperti dinding tebal itu terpisah karena desakan polisi yang berlari ke samping mobil, saya segera berada pada tempat yang mudah dijangkau dan kemudian benar-benar senang, saat ia lewat, ia meraih tangan saya  dan berkata, “terima kasih banyak.”  Segera setelah itu ia menjadi pemimpin  bangsa yang dikagumi dan harapan seluruh dunia. Ia dibunuh pada saat di puncak popularitasnya tetap menjadi salah satu peristiwa yang paling mengejutkan dalam sejarah Negara kita. Apa yang tertinggal pada kita adalah kenangannya dan makam.

Sangat berbeda dengan pahlawan kita, Yesus. Dia juga membawa harapan untuk dikagumi masyarakat. Dia juga menginspirasikan banyak orang oleh daya tarik pribadinya. Dia juga telah dipukul pada masa muda-Nya, tetapi Dia bangkit dan telah pergi “untuk menyediakan tempat bagi kita.” Melihat Dia secara pribadi adalah motivasi tertinggi kita untuk berada di sana.

Tuhan Yesus memberkati.
__._,_.___

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...