Allah Dari Belakang
“TUHAN,…Allah penyayang dan pengasih,
panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya,…yang mengampuni kesalahan”
(Keluaran 34: 6,7).
Musa dengan berani telah meminta, “Perlihatkanlah kiranya
kemuliaan-Mu kepadaku” (Kel.33:18). Allah pun mengabulkan, dan mengatakan bahwa
hanya punggung-Nya saja yang akan nampak kepada Musa.
Allah itu penyayang.. Kata Ibrani untuk terjemahan ini berasal
dari kata rahim/ kandungan. Allah digambarkan memiliki rahim. Saya tidak
menyarankan untuk mengartikannya secara harfiah, melainkan sebagai potret kasih
Allah yang menyerupai seorang ibu, yang isi hati-Nya adalah melulu kasih kepada
anak-anak-Nya. Ia adalah “rahim.”
Allah itu pengasih. Setiap kali digunakan, kata Ibrani ini
selalu merujuk pada Allah. Ia menggambarkan maksud baik yang ditunjukkan oleh
Yang Berkuasa terhadap yang dikuasai. Kata ini berasal dari sebuah kata yang
berarti membungkuk, namun arti yang dikandungnya berlawanan dengan sopan santun
yang normal – hamba membungkuk kepada tuannya – sebaliknya Yang Berkuasa
membungkuk kepada yang dikuasai-Nya. Hal ini menunjukkan maksud baik dan
kemurahan hati.
Allah itu panjang sabar. Kata Ibrani yang digunakan secara
harfiah berarti hidung yang panjang. Dalam budaya Ibrani, ketika seseorang
marah, mereka mengendus melalui hidung. Allah tidak mudah melakukan hal itu. Ia
bersabar hati terhadap umat-Nya, dan menenggang rasa terhadap kelemahan,
kebodohan, dan kebobrokan mereka.
Allah berlimpah dalam…. Istilah dalam bahasa Ibrani ini
berarti bahwa Allah memiliki dalam jumlah banyak sifat-sifat yang disebut
kemudian. Jumlah banyak di sini berarti seperti air di lautan.
Allah berlimpah dalam kasih kata Ibrani di sini berarti
kebaikan yang terus menerus, serta dapat diterjemahkan sebagai “karunia” atau
“bantuan cuma-cuma.” Itu juga berarti kesetiaan pada janji.
Allah juga berlimpah dalam kesetiaan. Konsepnya adalah
keteguhan atau tahan uji, yang mirip dengan “panjang sabar.” Kasih Allah itu
kekal, meskipun terkadang Ia harus menghukum.
Allah mengampuni.. Kata Ibrani yang digunakan di sini
berarti mengangkat atau menanggung.. Allah menghapuskan semua kesalahan,
pelanggaran, dan dosa-dosa umat-Nya, lalu menanggungnya. Allah tidak membiarkan
umat-Nya mengangkat sendiri beban dosa mereka, atau menanggung sendiri
kesalahan mereka; Ia mengangkatnya dari pundak mereka dan menaggungnya di
pundak-Nya.
Ini tentu saja potret yang luar biasa tentang kasih Allah,
terutama ketika kita menyadari bahwa ini belumlah potret kasih-Nya yang baik!
Immanuel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar