Rabu, 31 Januari 2018

Renungan Pagi “Potret Kasih Allah” 01 Februari 2018

Berkat  Keimaman

“TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajahnya-Nya dan memberi engkau kasih karunia” (Bilangan 6:24, 25).

Mari kita melihat lebih dekat rumusan berkat keimaman di atas.

Semoga TUHAN memberkati engkau.” Kata kerja yang dipakai di sini menunjukkan keinginan – kerinduan dari TUHAN untuk memberkati umat-Nya. Tapi bisa jadi lebih dari itu. Kata tersebut menunjukkan tindakan Allah …yang sudah berjanji untuk memberkati. Mengucapkan berkat dalam tradisi Timur Dekat  adalah sebuah tindakan performatif. Artinya tindakan pengucapan kata-kata itu sendiri akan menghasilakan apa yang diinginkan.

Dan melindungimu.” Kata ini pertama kali digunakan di dalam Kejadian 2:15, yang bercerita tentang Adam yang memelihara taman di mana ia ditempatkan oleh Allah. Kata itu juga digunakan untuk menggambarkan apa yang dilakukan oleh gembala – menjaga dombanya. Kata ini memiliki konotasi kehati-hatian, sebuah perhatian yang penuh kasih.

“Semoga TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya.” Gambarannya adalah ketika mentari terbit, dan cahayanya menyinari seluruh negeri. Wajah TUHAN yang menyinari kita menandakan penekan-Nya. Sebaliknya saat Ia menyembunyikan wajah-Nya dari kita, itu pertanda bahwa Ia tidak berkenan. Allah di sini digambarkan sedang bersinar-sinar dalam kasih-Nya kepada anak-anak-Nya.

“Semoga TUHAN… memberi engkau kasih karunia.” Kata yang digunakan di sini menggambarkan bagaimana penguasaan yang baik berhubungan dengan hambanya. Lebih dari separuh kemunculan kata ini di Perjanjian Lama merujuk pada sikap Allah, dan kata sifat dari akar kata yang sama selalu merujuk pada Allah. Allah menunjukkan kebaikan hati-Nya kepada umat-Nya. Seorang raja yang memiliki sifat seperti ini, akan memperhatikan penderitaan rakyatnya.

“Semoga TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu.” Ungkapan ini serupa dengan Allah menyinari dengan wajah-Nya. Meskipun secara harfiah kita tidak dapat melihat wajah Allah, dalam metafora ini kita seolah dapat melihatnya. Di sini digambarkan Allah menghadapkan wajah-nya kepada umat-Nya sehingga mereka dapat menatap-Nya langsung.


“Semoga TUHAN… memberi engkau damai sejahtera” kata kerja yang digunakan memiliki arti menaruh atau meletakkan sesuatu di sebuah tempat. Dalam hal ini, Allah menaruh shalom ke atas umat-Nya. Meskipun kata shalom sering diterjemahkan menjadi “damai”, arti di dalamnya lebih dari sekedar kondisi tiadanya peperangan. Shalom mencakup kesehatan, keselamatan, dan ketenangan. Itu juga mengandung arti lain yaitu, kebahagiaan yang utuh.

Amen.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...