Rabu, 03 Januari 2018

Kunci Mengalami dan Menikmati Janji Tuhan.

Shalom.

Kunci Mengalami dan Menikmati Janji Tuhan.

Yakobus 5:7-11

"Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi."   Yakobus 5:7b

Puji Tuhan!  Hari ini kita masih diberi kesempatan oleh Tuhan menikmati cerahnya mentari pagi.  Ya...langkah kaki kita telah menapaki hari pertama di tahun yang baru, 2018.  Selamat tinggal tahun 2017, kita sambut tahun baru 2018.  Hingar-bingar pesta kembang api telah usai.  Lembaran tahun 2017 telah kita tutup dan hari ini kita mulai membuka lembaran baru tahun 2018.  Adalah percuma meratapi kegagalan-kegagalan kemarin.  Kini saatnya kita mengarahkan pandangan ke depan dan menata langkah baru seperti yang dilakukan Paulus.  "...aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah,"  (Filipi 3:13b, 14a).  Mari jadikan tahun 2018 sebagai tahun di mana kita akan mengalami dan menikmati janji Tuhan dalam kehidupan kita.

Ada hal-hal yang harus kita perhatikan untuk meraih janjinya itu:  

Pertama, kita harus punya kesabaran.  Dikatakan,  "Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!"  (Yakobus 5:8).  Sabar berarti tidak lagi mengomel atau bersungut-sungut, apa pun keadaannya.  Kita bisa belajar dari petani,  "...ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi."  Para petani harus sabar menunggu hingga musim panen tiba.  Dalam masa penantian itu bukan berarti petani diam dan berpangku tangan saja.  Sebaliknya mereka tetap bekerja, bahkan lebih keras lagi:  mengairi tanaman, memberi pupuk membersihkan gulma dan juga memberantas hama.  Panas terik, hujan lebat, petir atau halilintar tidak menyurutkan semangatnya!  Ini berbicara tentang keteguhan hati.  Teguh berarti setia, artinya tidak goyah dan tetap fokus pada janji Tuhan, karena pada saatnya kita akan menuai.

Kedua, kita harus bertekun seperti  "...mereka yang telah bertekun;"  (Yakobus 5:11).  Perhatikan hidup Ayub, meski mengalami ujian dan penderitaan yang hebat dan berat, hatinya tetap berpaut kepada Tuhan karena dia tahu bahwa ujian terhadap iman  "...menghasilkan ketekunan."  (Yakobus 1:3).  Karena ketekunannya hidup Ayub dipulihkan secara luar biasa (baca Ayub 42:10).

Mari kita jalani hari-hari di tahun 2018 ini dengan sabar dan tekun, yakinlah Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktuNya.

Tuhan Yesus memberkati.


---

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...