Minggu, 14 Januari 2018

Renungan Pagi “Potret Kasih Allah” : 14 Januari 2018

Pembuat Mukjizat

“Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf” (Keluaran 1:8).

Saat-saat bahagia pun bergulir! Yusuf masih hidup. Yakub dan seluruh keluarganya pindah dan menetap di Mesir. Firaun yang memaksa mereka untuk tinggal di “tempat yang terbaik di negeri ini” (Kej. 47:6).

Kemudian muncullah seorang Firaun yang “tidak mengenal Yusuf” (Kel. 1:8). Orang Israel pun dipaksa bekerja tanpa dibayar. (Bahkan kemudian, ketika Musa meminta Firaun untuk membebaskan umat Allah, Firaun menyuruh mereka membuat batu bata tanpa memberikan jerami).

Namun orang Israel berkembang biak seperti kelinci saja layaknya. Maka Firaun menyuruh seorang bidan Israel. Sifra dan Pua, untuk membunuh setiap anak lelaki yang baru lahir (ay. 15,16). Tapi meskipun ia sudah berusaha keras untuk menekan laju pertumbuhan orang Israel, tetap saja mereka bertambah banyak. Firaun kemudian memerintahkan agar setiap bayi lelaki Israel yang baru lahir dibuang ke Sungai Nil.

Di saat kehamilan dihindari di seluruh negeri, seorang bayi lelaki lahir dari pasangan Yokhebed dan Amran. Mereka tidak mau membunuh bayi itu dan hendak menyembunyikannya. Namun suara tangisan yang keras sama sekali tak dapat disembunyikan. Untuk menghindari masalah, mereka mematuhi perintah Firaun dan membuang bayi mereka ke Sungai Nil. Oh, tapi saya lupa menambahkan bahwa, bayi itu aman di dalam sebuah peti tahan air.

Kita biasanya haus akan mukjizat yang besar dan spektakuler. Kita menghormati para pembuat mukjizat besar seperti Elia dan Elisa, serta Yesus yang menyajikan pertunjukkan besar  yang membuat kita terkesima. Tetapi tidak mengingat apa yang terjadi pada awal kitab Keluaran ini.

Oh, banyak sekali mukjizat terjadi yang dilakukan oleh orang-orang biasa dalam keseharian mereka. Pua dan Sifra yang dengan berani menentang perintah Firaun, dan ketika diminta pertanggungjawaban, mereka sepakat mengatakan bahwa perempuan Ibrani sangat kuat sehingga sudah bersalin sebelum mereka datang. Lalu Arman dan Yokhebed yang dengan berani menyembunyikan bayi mereka ketimbang memberikannya sebagai umpan buaya Sungai Nil. Miryam yang dengan berani mengawasi peti yang berisi adiknya hanyut di atas sungai. Lalu puteri Firaun pun datang ke sungai untuk mandi, jatuh hati melihat bayi di dalam peti, dan mengangkatnya sebagai anak. Maka jadilah Yokhebed ibu penyusu bagi “cucu lelaki” Firaun yang baru. 


Demikianlah hidup Musa diselamatkan oleh satu mukjizat kecil ke mukjizat kecil lainnya yang dilakukan oleh orang-orang biasa. Allah dapat menggunakan Anda dan saya untuk melakukan mukjizat-mukjizat dalam keseharian hidup kita. Amen.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...