Pembuat Mukjizat
“Kemudian bangkitlah
seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf” (Keluaran
1:8).
Saat-saat bahagia pun
bergulir! Yusuf masih hidup. Yakub dan seluruh keluarganya pindah dan menetap
di Mesir. Firaun yang memaksa mereka untuk tinggal di “tempat yang terbaik di
negeri ini” (Kej. 47:6).
Kemudian muncullah
seorang Firaun yang “tidak mengenal Yusuf” (Kel. 1:8). Orang Israel pun dipaksa
bekerja tanpa dibayar. (Bahkan kemudian, ketika Musa meminta Firaun untuk
membebaskan umat Allah, Firaun menyuruh mereka membuat batu bata tanpa
memberikan jerami).
Namun orang Israel
berkembang biak seperti kelinci saja layaknya. Maka Firaun menyuruh seorang
bidan Israel. Sifra dan Pua, untuk membunuh setiap anak lelaki yang baru lahir
(ay. 15,16). Tapi meskipun ia sudah berusaha keras untuk menekan laju
pertumbuhan orang Israel, tetap saja mereka bertambah banyak. Firaun kemudian
memerintahkan agar setiap bayi lelaki Israel yang baru lahir dibuang ke Sungai
Nil.
Di saat kehamilan
dihindari di seluruh negeri, seorang bayi lelaki lahir dari pasangan Yokhebed
dan Amran. Mereka tidak mau membunuh bayi itu dan hendak menyembunyikannya.
Namun suara tangisan yang keras sama sekali tak dapat disembunyikan. Untuk
menghindari masalah, mereka mematuhi perintah Firaun dan membuang bayi mereka
ke Sungai Nil. Oh, tapi saya lupa menambahkan bahwa, bayi itu aman di dalam
sebuah peti tahan air.
Kita biasanya haus akan
mukjizat yang besar dan spektakuler. Kita menghormati para pembuat mukjizat
besar seperti Elia dan Elisa, serta Yesus yang menyajikan pertunjukkan
besar yang membuat kita terkesima. Tetapi tidak mengingat apa yang
terjadi pada awal kitab Keluaran ini.
Oh, banyak sekali
mukjizat terjadi yang dilakukan oleh orang-orang biasa dalam keseharian mereka.
Pua dan Sifra yang dengan berani menentang perintah Firaun, dan ketika diminta
pertanggungjawaban, mereka sepakat mengatakan bahwa perempuan Ibrani sangat
kuat sehingga sudah bersalin sebelum mereka datang. Lalu Arman dan Yokhebed
yang dengan berani menyembunyikan bayi mereka ketimbang memberikannya sebagai
umpan buaya Sungai Nil. Miryam yang dengan berani mengawasi peti yang berisi
adiknya hanyut di atas sungai. Lalu puteri Firaun pun datang ke sungai untuk
mandi, jatuh hati melihat bayi di dalam peti, dan mengangkatnya sebagai anak.
Maka jadilah Yokhebed ibu penyusu bagi “cucu lelaki” Firaun yang baru.
Demikianlah hidup Musa
diselamatkan oleh satu mukjizat kecil ke mukjizat kecil lainnya yang dilakukan
oleh orang-orang biasa. Allah dapat menggunakan Anda dan saya untuk melakukan
mukjizat-mukjizat dalam keseharian hidup kita. Amen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar