Tanah yang Kudus
“Dan berkata kepada segenap umat Israel:
‘Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN
berkenan kepada kita, maka ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan
memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya”
(Bilangan 14:7,8)
Kanaan digambarkan dalam Alkitab dengan istilah yang paling
menarik; ‘Tanah yang melimpah dengan susu dan madu, tanah yang subur, tanah di
mana tumbuh-tumbuhan yang lezat bertumbuh dalam jumlah yang besar – tanah
perjanjian yang indah.
Mesir bukannya tidak memiliki pesonanya sendiri; Mesir adalah
negeri perdagangan yang sangat maju dan indah. Tetapi keuntungan seperti itu
ditolak oleh para budak yang menderita yang keselamatannya telah diatur
oleh Allah pembebas mereka, Musa.
Kanaan, di sisi lain, menjanjikan kebebasan penuh, kebangsaan yang
unggul, makanan berlimpah, pemandangan yang menarik, sumber daya alam yang
melinpah, dan harta benda yang sangat banyak. Di sana mereka akan menundukkan
semua musuh mereka dan, dalam kenikmatan kedamaian, hidup bahagia selamanya.
Tidak heran jika kanaan begitu di rindukan. Mereka didorong kearah
janji-janji tersebut ketika menghadapi kesulitan Mesir dan ditarik kepada
keberadaannya oleh visi kenikmatannya yang berlimpah yang disebutkan di atas.
Janji Allah kepada Abraham bahwa keturunannya kelak akan menetap di sana telah
kehilangan daya tariknya selama masa penawanan mereka. Tetapi peristiwa
Keluaran sekarang menghidupkan kembali harapan rumah yang bahagia.
Musa ditunjuk secara Ilahi untuk memimpin mereka ke sana dan
dituntun untuk berhasil dalam tangung jawab itu. Tetapi ketika, setelah 40
tahun pemerintahan yang penuh ketegangan, dia berdiri di pantai Kanaan, dia,
karena kesalahan di Horeb, menolak hak yang mulia tersebut. Kesalahannya dengan
memukul batu mendiskualifikasikan dia untuk masuk.
Tidak seperti Musa, putra Amram dan Yekhebed, Yesus, anak Allah
dan Anak manusia, tanpa turun dari takhta, hak untuk mempin umat-Nya ke rumah.
Dia menghidupkan kehidupan dalam keselarasan yang sempurna dengan kehendak
Bapa. Dia :sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam
mulutnya” (Yes. 53:9).
Suatu hari nanti segera ia akan kembali untuk membawa kita ke
Kanaan, di mana mereka akan “menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya
juga” (Yesaya 65:21), di mana “singa akan makan jerami seperti lembu (ayat 25),
di mana “mata orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan
dibuka” (Yes. 35:5, 6), dan di mana mereka tidak akan menjadi tua dan akan
mengikuti Anak Domba – Musa kita yang lebih baik – ke mana pun Dia pergi!
(lihat Why. 14:4).
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar