Shalom.
Kegagalan adalah buah dari sikap
keras kepala, tinggi hati dan kesombongan, apakah kita mau gagal selamanya?
»IHT«
Lukas 5:3 Ia naik ke dalam
salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan
perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak
dari atas perahu.
Apakah kita sudah mengijinkan
Yesus memasuki perahu kehidupan kita? Apakah kita sudah menyerahkan seluruh
kekuatan, kemampuan, pengalaman kita kepadaNya?
Lukas 5:4-5 Setelah
selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang
dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."
Simon menjawab: "Guru,
telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa,
tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
Ketika Yesus memasuki perahu
Simon, dia mengijinkannya, bahkan ketika Yesus memerintahkan untuk melempar
jalanya, Simon bereaksi berdasarkan keakhlian, akan tetapi rasa hormat dan
percaya yang ada dalam diri Simon membuat dia taat kepada Yesus.
Orang keras kepala dan tinggi
hati tidak akan pernah bisa taat, selalu merasa pintar dan benar, kesombongan
ada dalam dirinya, gengsi dan harga dirinya setinggi langit, orang macam ini
tidak akan pernah bisa mempercayakan Tuhan untuk mengatur hidupnya.
Perhatikan jalan hidupnya,
bayang bayang kegagalan selalu menyertainya, lalu apakah kita juga mau seperti
itu? Yesus saja taat dan tunduk kepada Bapa apalagi kita?
Ibrani 5:8 Dan sekalipun
Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya.
Immanuel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar