Jumat, 23 Juni 2017

Renungan Kristen : Kasih yang Memikat.



Kasih Yang Memikat

“Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: ‘Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka. Tetapi sekarang, kiranya Engaku mengampuni dosa mereka itu – dan jika tidak hapuskanlah kiranya namaku dari kitab yang telah Kautulis” (Keluaran 32: 31, 32).


Serangan Musa yang gagal melawan ketidakadilan yang ia lihat atas rakyatnya yang menderita sejalan dengan karakter prinsipnya yang konsisten dengan latar belakang militernya. Kemudian, setelah beberapa dekade orientasi ulang di padag gurun, ia mulai mengenal hukum kasih yang mendasari aturan Ilahi dan bertindak selaras dengan ajaran itu. Gaya kepemimpinannya mengungkapkan kasih sayang bagi bangsanya begitu kuat sehingga ia lebih memilih mati dan mengampuni mereka daripada hidup dan melihat mereka hancur (Kel. 32:32).

Yesus, Musa kita yang lebih baik, menunjukkan kualitas kasih-Nya yang bahkan lebih mencengangkan. Dia, yang membuat kita sebagai agen moral yang bebas, bukan robot yang deprogram untuk patuh sesuai dengan kebutuhan sejak penciptaan kita telah diberikan kepada kita bukti kekal akan pemeliharaan dan kasih sayang-Nya. Penderitaan yang kita alami, ketidakadilan yang menimpa kita, kekecawaan dan rasa sakit yang menerpa kita, keterbatasan akibat dari usia lanjut, dan kematian yang tak terhindarkan yang kita warisi semuanya bukanlah perbuatan-Nya. Tak satu pun dari bagian ini yang merupakan disain Eden. Semua ini adalah konsekuensi dari pilihan kita, keputusan  kita untuk mengabaikan hukum-Nya, penyimpangan  kita dari keselamatan hadirat-Nya ke jalan kejahatan dengan segala konsekuesi neraka mereka.

Penurutan oleh karena paksaan bertentangan dengan sifat-Nya, tetapi bukan demikian dengan musuh-Nya Setan. Keinginannya adalah untuk menundukkan dan musuh-Nya-Setan. Keinginannya adalah untuk menundukkan dan merayu. Sifat khusus adalah untuk membujuk dan menarik. Firman-Nya “Ikutlah Aku”  adalah undangan yang menyenangkan-bukan perintah yang kaku. Ketika beberapa orang seperti pengusaha kaya muda, yang berpaling, dan yang lainnya yang mengikuti hanya untuk mendapat roti dan ikan, meninggalkan Dia pada masa pemeriksaan, hati-Nya yag penuh kasih terluka.

Kristus tidak lagi berjalan dan berbicara di bumi sebagai Mesias, tetapi melalui Firman-Nya kita masih diundang, tidak dipaksa, dengan undangan “datanglah kepada-Ku.”  Permohonan-Nya bersifat “mendesak, tetapi bukan  memaksa.” Kita harus membuat pilihan dengan sadar untuk mengikuti-Nya setiap saat setiap hari. Ketika kita melakukannya, tangisan-Nya di Golgota, “Bapa, ampunilah mereka,” diterima untuk kita, dan mesin kasir kemuliaan bergemarincing dengan karunia yang berlimpah dan pengampunan.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...