Seorang pemimpin melihat yang tidak
terlihat, menghadapi yang tidak berani dihadapi, serta menyelesaikan yang tidak
bisa terselesaikan.»ps Gilbert Lumoindong«
Amsal 14:12 Ada jalan yang
disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Tidak mudah menjadi seorang pemimpin,
baik dirumah sebagai orang tua atau digereja sebagai gembala, cara pandang dan
pola pikir yang berbeda bisa menimbulkan salah paham dan kekeliruan yang memicu
konflik antara pemimpin dengan anak jasmani atau rohaninya.
Ibrani 13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu
dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai
orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan
melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan
membawa keuntungan bagimu.
Tuhan tidak sembarangan
mengeluarkan ayat ini, Dia sangat mengerti aturan, itu sebabnya Tuhan selalu
memberi karunia yang lebih kepada pemimpin agar setiap anak jasmani dan rohani
yang dipimpinnya menjadi besar dan berhasil.
Amsal 14:13 Di dalam
tertawa pun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan
kedukaan.
Kebaikan dan kejahatan tidak
sesederhana yang kita pikirkan, ada berbagai komplikasi dan alasan dibaliknya
yang kadang sulit dimengerti, sebab mereka hanya melihat sejengkal yang ada
didepannya, tapi pemimpin harus bisa melihat jauh kedepan.
Jadi apa yang baik menurut
pemimpin belum tentu baik menurut anak anak kita, itu sebabnya menjadi pemimpin
harus siap disalah pahami, menderita, dijauhi, bahkan dicaci maki(tentunya
dibelakang kita).
Pengorbanan adalah bagian dari
integritas pemimpin, seorang pemimpin tidak akan melihat prosesnya tetapi
melihat hasil, kepuasannya adalah ketika melihat anak didiknya berhasil,
kesedihannya adalah ketika melihat anak didiknya gagal.
Amsal 14:15 Orang yang tak
berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak
memperhatikan langkahnya.
Immanuel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar