Jangan Kita Lupa
“Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas
laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguatkan air laut dengan perantaraan
angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah
air itu” (Keluaran 14:21).
Tidak ada yang lebih menguatkan keyakinan seperti kesuksesan.
Bukti tuntunan Allah sebelum keadaan darurat sangat penting untuk
menunjukkan jaminan. Putusan bangsa Israel setelah mukjizat di Laut Merah
adalah bahwa Allah itu Mahakuasa, dan Musa adalah utusan khusus-Nya. Dalam 20
ayat pertama Keluaran pasal 15 Alkitab mencatat sukacita dan pujian bangsa
itu yang besar. Tetapi kemudian dua ayat berikutnya gambaran awal dari 40
tahun pengalaman pahit yang terjadi. Di sini, seperti catatan Alkitab,
mereka dihadapkan pada ujian pertama “setelah – pembebasan”, mereka
menyerah kepada keragu-raguan dan kekecewaan, dan “bersungut-sungutlah bangsa
itu kepada Musa, kata mereka: ‘Apakah yang akan kami minum?” (Ayat 24).
Betapa cepat mereka lupa, dan, seperti mereka, betapa cepat
kita lupa! Seperti bangsa Israel kuno, kita juga sering bersalah
“berlindung dalam lubang perlindungan agama” – berseru untuk meminta
pertolongan saat kesusahan, tetapi tergelincir kembai dalam pola kita
yang biasa dengan semangat yang lesu ketika krisis mereda.
Ada beberapa cara untuk memerangi ingatan jangka pendek kita
kepada kemurahan Allah. Salah satunya adalah mempelajari setiap hari
Firman-Nya. Alkitab adalah, sebanyak yang lainnya, catatan kuasa Allah yang
ditunjukkan dalam kehidupan orang lain. Kita dikuatkan dan dibuat mengerti oleh
contoh-contoh ini.
Cara yang lain dengan memelihara catatan harian doa yang terjawab.
Mengingat kebaikan Tuhan kepada kita secara pribadi adalah rangsangan utama
untuk beriman.
Cara ketiga untuk mengembangkan dan mempertahankan iman dengan
menyampaikan kepada orang lain kebaikan Tuhan. Pengulangan pemeliharaan-Nya
memperdalam kesan mereka pada pikiran kita dan (sangat penting) melayakkan kita
untuk dimasukkan ke dalam buku terutama untuk mereka yang sering berbicara
dalam nama-Nya (Mal.3:16).
Musa bertahan dari pengkhianatan dan keluhan dari mereka yang
telah dia pimpin keluar dari perbudakan; Yesus tidak membiarkan permusuhan
banyak orang yang Dia telah sembuhkan dari penyakit dan keputusan tanpa
pengharapan menang. Tetapi Iman-Nya bertahan dan demikian juga kita jika kita
membaca Firman-Nya, ingatan kebaikan-Nya, dan bagaikan kabar baik itu kepada
orang lain.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar