Mazmur 105:1-11
Mengingat Allah Kita
105:1
Bersyukurlah kepada TUHAN 1 , w serukanlah nama-Nya, x perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara
bangsa-bangsa! 105:2
Bernyanyilah bagi-Nya, y bermazmurlah z bagi-Nya, percakapkanlah segala
perbuatan-Nya a yang ajaib! 105:3
Bermegahlah di dalam nama-Nya b yang kudus, biarlah bersukahati
orang-orang yang mencari TUHAN! 105:4 Carilah
TUHAN dan kekuatan-Nya 2 , carilah wajah-Nya c selalu! 105:5 Ingatlah
perbuatan-perbuatan d ajaib yang dilakukan-Nya,
mujizat-mujizat-Nya dan penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya, e 105:6 hai anak
cucu Abraham, hamba-Nya, f hai anak-anak Yakub, orang-orang
pilihan-Nya! g 105:7 Dialah
TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-Nya. 105:8 Ia ingat
untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, h firman yang diperintahkan-Nya kepada
seribu angkatan, 105:9 yang
diikat-Nya dengan Abraham, i dan akan sumpah-Nya kepada Ishak; 105:10
diadakan-Nya hal itu j menjadi ketetapan bagi Yakub, menjadi
perjanjian k kekal bagi Israel, 105:11
firman-Nya: "Kepadamu akan Kuberikan tanah Kanaan, l sebagai milik pusaka m yang ditentukan bagimu." =======================================================
Umumnya, manusia senang bernostalgia (mengingat kenangan indah yang pernah dialami di masa lalu). Pada mazmur kali ini, pemazmur mengajak pembacanya untuk mengingat segala perbuatan Allah atas hidup Israel di masa lampau (5-6). Bukan hanya mengingat dan bernostalgia saja, tetapi juga menyerukan umat mensyukuri (1a), menceritakan (1b), memuji (2-3), dan mencari Allah senantiasa (4).
Dalam mazmur yang terdiri dari 45 ayat, pemazmur mengungkapkan berbagai peristiwa dan pengalaman Israel bersama dengan Allah (1-45). Pemazmur punya alasan kuat mengapa mazmur ini perlu ada, antara lain: Pertama, karena pemazmur ingin menegaskan bahwa Dialah Tuhan, Allah Israel (7). Kedua, mengingat perbuatan Allah. Ketiga, komitmen umat Israel tetap mengikuti ketetapan Allah dan berpegang teguh kepada segala pengajaran-Nya (45).
Tuhan seperti apa yang dikenal dan dipuji oleh pemazmur? Allah yang mengikat perjanjian (kovenan) dengan umat-Nya melalui Abraham, Ishak, dan Yakub (8-10). Perjanjian itu diikat (9) menjadi ketetapan yang bersifat abadi (10). Tidak ada seorang pun yang dapat menggagalkan atau pun membatalkannya karena Allah sendiri yang mengikatnya (9). Sekalipun umat Allah berulang kali melakukan dosa dan kegagalan di hadapan Tuhan, namun kovenan Allah dengan umat-Nya tidak akan berubah, sebab Allah sendiri yang menjaminnya. Dan dalam perjanjian itu, terkandung janji Allah bagi umat-Nya tentang Tanah Perjanjian yang akan menjadi milik pusaka bagi umat Allah (11).
Marilah kita naikkan syukur kepada Allah atas perjanjian kekal-Nya bagi kita. Ia telah menyelamatkan dan memelihara hidup kita. Kasih-Nya besar melampaui keberdosaan dan kegagalan kita. Ingatlah Dia senantiasa! Dialah Tuhan Allah kita! [MFS]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar