Shalom.
Cara pandang kita terhadap orang
lain sangat berpengaruh atas hubungan relasi yang terjadi dalam kehidupan
sesama manusia. »IHT«
Markus 6:34 Ketika Yesus
mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya
oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak
mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Hidup tidak bisa lepas dari
relasi, hubungan dengan Tuhan, dengan pasangan, dengan sesama bahkan dengan
komunitas.
Keberhasilan Yesus dalam
membangun hubungan didasarkan dengan kasih dan belas kasihan, Dia senantiasa
memandang orang lain dengan penuh kasih.
Bagaimana kita memandang
pasangan kita? Apakah dia berharga, pantas dan patut disayangi? atau
sebaliknya?
Bagaimana kita memandang orang
tua, anak, saudara, keluarga sebagai orang yang layak kita sayangi atau kita
anggap sebagai beban yang menyusahkan hidup kita?
Bagaimana kita memandang
persahabatan, apalagi sesama teman pelayanan dan sesama gereja? apakah kita
memandang mereka dengan penuh curiga, sebagai pesaing?
Iri hati melihat keberhasilan
orang lain mengundang kebencian & pertengkaran, seharusnya kita bersyukur
dan mengasihi mereka, mengasihi gereja lain, termasuk juga orang yang beragama
lain
Amsal 10:12 Kebencian menimbulkan
pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.
Immanuel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar