Jumat, 30 Juni 2017

Kabar Baik 01 Juli 2017

Shalom.



Simpati berdiri dari jauh, tapi empati berdiri dari dekat. »IHT«

Roma 12:15  Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! 

Ketika kita melihat orang yang sedang susah dan menderita lalu dari jauh kita hanya berkata " kasihan " itu namanya simpati.

Mudah menjadi manusia yang penuh simpati, dan sulit untuk menjadi manusia empati, tanpa belas kasih kita tidak akan pernah memiliki empati terhadap orang lain.

Kenapa Yesus sangat berhasil dalam pelayananNya, sebab ketika Yesus melakukan pelayanan hatinya penuh dengan belas kasihan, bentuk cinta kasih yang tertinggi adalah belas kasihan, jika kita mau berhasil dalam pelayanan mintalah hati kepada Yesus " hati yang penuh dengan belas kasihan".

Matius 14:14  Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.

Amin, Tuhan Yesus memberkati.

Tentang Memaafkan




AYAHKU MEMBUKA MATA HATIKU TENTANG HAL MEMAAFKAN
(Oleh: Janni)

Menurut saya, ayah adalah seorang yang jahat. Namun, di lubuk hati terdalam saya mengetahui bahwa dia melakukan yang terbaik untuk saya. Dia melarang kami, anak-anaknya, untuk berpacaran. Dia selalu memberi nasehat bahwa pacaran bisa dilakukan saat kami sudah kuliah atau sudah berkerja. Itu adalah salah satu perintah ayah yang saya langgar.

3 Februari 2006 adalah hari yang paling mengecewakan dalam hidup saya. Waktu itu, saya bersama ayah pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan makanan, karna keesokan harinya ada acara keluarga di rumah. Waktu itu hari Sabtu, saya baru saja pulang sekolah dan sangat capek. Ayah saya menyuruh mama untuk ikut ke pasar membeli barang-barang, tapi mama urung ikut karena sedang sakit. Saya merasa kasihan kalau ayah harus ke pasar sendirian, akhirnya, saya putuskan untuk menemani ayah belanja.

Sesampainya di pasar, kami langsung membeli semua barang-barang yang diperlukan. Namun, ayah lupa membeli satu barang. Akhirnya, ayah menyuruh saya menjaga barang-barang yang sudah dibeli sementara dia kembali ke dalam pasar untuk membeli barang yang "terlupakan" tersebut. Ketika ayah kembali, dia menanyakan di mana ikan tadi. Ternyata, saya tidak sadar kalau ikan yang dibeli kami sudah dicuri orang. Saya tidak sanggup berkata-kata. Karena terlalu emosi, akhirnya ayah memukul saya, tepat di mata saya. Saya merasa malu sekali, karena saya anak perempuan dan dipukul di tempat umum seperti itu.

Semenjak saat itu, saya mulai melanggar perintahnya. Mulai dari pacaran, sampai-sampai saya sempat mengeluarkan kata, "Sampai saya kerja nanti, kau tidak boleh injak rumah yg saya beli/saya tempati."

Tidak terasa tiga tahun sudah terlewati tanpa ada kata maaf dari ayah. Saya pun egois tidak ingin minta maaf. Dalam hati saya berpikir, kalau ayah saya yang maju ke mimbar dan memberitakan firman (Ayah saya seorang majelis di gereja), berarti detik itu pun saya akan keluar dari gereja, atau paling tidak saya akan tertawa agar dia merasa bersalah atau apalah.

Akhirnya, waktu itu saya akan berangkat ke Bali untuk ikut kursus bahasa Inggris. Sebelum berangkat, ayah memimpin saya dalam doa. Sebelum berdoa, ayah berkata, "Maaf, karna ayah pernah pukul kamu." Tersentak, waktu itu saya menangis sampai-sampai air mata saya hampir kering. Tiba-tiba ada suara yang berbisik di telinga saya, "Seperti itulah yang Tuhan kita Yesus Kristus lakukan." Hal itulah yang membuat saya terus menangis sampai saya tiba di Bali.

Semoga jadi berkat buat semua pembaca.

Pengampunan yang sesungguhnya hanya datang dari Bapa di surga. - (yTh.HS)

(Markus 11:25) "Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."

* * * * *

Bahan PA : Bertekad untuk Hidup Baru



Ezra 10:1-44

Bertekad untuk Hidup Baru

10:1 Sementara Ezra berdoa dan mengaku f  dosa, sambil menangis g  dengan bersujud di depan rumah Allah, berhimpunlah kepadanya jemaah orang Israel yang sangat besar jumlahnya, laki-laki, perempuan dan anak-anak. Orang-orang itu menangis keras-keras. 10:2 Maka berbicaralah Sekhanya bin Yehiel, dari bani Elam, h  katanya kepada Ezra: "Kami telah melakukan perbuatan tidak setia i  terhadap Allah kita, oleh karena kami telah memperisteri perempuan asing dari antara penduduk negeri. Namun demikian sekarang juga masih ada harapan bagi Israel. j  10:3 Marilah kita sekarang mengikat perjanjian k  dengan Allah kita, bahwa kita akan mengusir l  semua perempuan itu 1  dengan anak-anak yang dilahirkan mereka, menurut nasihat tuan dan orang-orang yang gemetar karena perintah Allah kita. Dan biarlah orang bertindak menurut hukum Taurat. 10:4 Bangkitlah, karena hal itu adalah tugasmu. Kami akan mendampingi engkau. Kuatkanlah hatimu, dan bertindaklah 2 !" 10:5 Kemudian bangkitlah Ezra dan menyuruh para pemuka imam dan orang-orang Lewi dan segenap orang Israel bersumpah, m  bahwa mereka akan berbuat menurut perkataan itu, maka bersumpahlah mereka. 10:6 Sesudah itu Ezra pergi dari depan rumah Allah menuju bilik Yohanan bin Elyasib, dan di sana ia bermalam dengan tidak makan roti dan minum air, n  sebab ia berkabung karena orang-orang buangan itu telah melakukan perbuatan tidak setia. 10:7 Lalu disiarkanlah pengumuman di Yehuda dan di Yerusalem kepada semua orang yang pulang dari pembuangan untuk berhimpun di Yerusalem. 10:8 Barangsiapa dalam tiga hari tidak datang, maka menurut keputusan para pemimpin dan tua-tua segala hartanya akan disita dan ia akan dikucilkan dari jemaah yang pulang dari pembuangan. 10:9 Lalu berhimpunlah semua orang laki-laki Yehuda dan Benyamin o  di Yerusalem dalam tiga hari itu, yakni dalam bulan kesembilan pada tanggal dua puluh bulan itu. Seluruh rakyat duduk di halaman rumah Allah, sambil menggigil karena perkara itu dan karena hujan lebat. 10:10 Maka bangkitlah imam Ezra, p  lalu berkata kepada mereka: "Kamu telah melakukan perbuatan tidak setia, karena kamu memperisteri perempuan asing dan dengan demikian menambah kesalahan q  orang Israel. 10:11 Tetapi sekarang mengakulah di hadapan TUHAN, Allah nenek moyangmu, dan lakukanlah apa yang berkenan kepada-Nya dan pisahkanlah dirimu 3  dari penduduk negeri dan perempuan-perempuan r  asing itu!" 10:12 Lalu seluruh jemaah menjawab dan berseru dengan suara s  nyaring: "Sesungguhnya, adalah kewajiban kami melakukan seperti katamu itu. 10:13 Tetapi orang-orang ini besar jumlahnya dan sekarang musim hujan, sehingga orang tidak sanggup lagi berdiri di luar. Lagipula pekerjaan itu bukan perkara sehari dua hari, karena dalam hal itu kami telah banyak melakukan pelanggaran. 10:14 Biarlah pemimpin-pemimpin kami bertindak mewakili jemaah seluruhnya, maka setiap orang di kota-kota kami yang memperisteri perempuan asing harus datang menghadap pada waktu-waktu tertentu, dan bersama-sama mereka para tua-tua dan para hakim t  di tiap-tiap kota, sampai murka u  Allah kami yang bernyala-nyala karena perkara ini dijauhkan dari kami." 10:15 Hanya Yonatan bin Asael, dan Yahzeya bin Tikwa, berdiri menentang perkara itu, disokong oleh Mesulam dan Sabetai, v  orang Lewi itu. 10:16 Tetapi mereka yang pulang dari pembuangan melakukannya. Maka imam Ezra memilih beberapa orang, kepala-kepala kaum keluarga, masing-masing untuk kaum keluarganya, semuanya dengan namanya disebut. Pada hari pertama bulan kesepuluh mereka bersidang untuk menyelidiki perkara itu, 10:17 dan mereka menyelesaikan segala urusan mengenai orang yang memperisteri perempuan asing itu pada hari pertama bulan pertama. 10:18 Di antara kaum imam yang memperisteri perempuan w  asing terdapat: dari bani Yesua x  bin Yozadak, dengan saudara-saudaranya: Maaseya, Eliezer, Yarib dan Gedalya. 10:19 Dengan memegang tangan, y  mereka itu berjanji akan mengusir isteri mereka. Dan mereka mempersembahkan seekor domba jantan dari kawanan kambing domba sebagai korban penebus salah z  karena kesalahan mereka. 10:20 Dari bani Imer: a  Hanani dan Zebaja; 10:21 dari bani Harim: b  Maaseya, Elia, Semaya, Yehiel dan Uzia; 10:22 dan dari bani Pasyhur: c  Elyoenai, Maaseya, Ismael, Netaneel, Yozabad dan Elasa. 10:23 Dari orang-orang Lewi: d  Yozabad, Simei, Kelaya (yakni Kelita), Petahya, Yuda dan Eliezer. 10:24 Dari para penyanyi: Elyasib. e  Dari para penunggu pintu gerbang: Salum, Telem dan Uri. 10:25 Dari orang-orang Israel yang lain: dari bani Paros: f  Ramya, Yezia, Malkia, Miyamin, Eleazar, Malkia dan Benaya. 10:26 Dari bani Elam: g  Matanya, Zakharia, Yehiel, Abdi, Yeremot dan Elia. 10:27 Dari bani Zatu: Elyoenai, Elyasib, Matanya, Yeremot, Zabad dan Aziza. 10:28 Dari bani Bebai: Yohanan, Hananya, Zabai dan Altai. 10:29 Dari bani Bani: Mesulam, Malukh, Adaya, Yasub, Seal dan Yeramot. 10:30 Dari bani Pahat-Moab: Adna dan Kelal, Benaya, Maaseya, Matania, Bezaleel, Binui dan Manasye. 10:31 Dari bani Harim: Eliezer, Yisia, Malkia, Semaya, Simeon, 10:32 Benyamin, Malukh, dan Semarya. 10:33 Dari bani Hasum: Matnai, Matata, Zabad, Elifelet, Yeremai, Manasye dan Simei. 10:34 Dari bani Bani: Maadai, Amram, Uel, 10:35 Benaya, Bedeya, Keluhu, 10:36 Wanya, Meremot, Elyasib, 10:37 Matanya, Matnai, Yaasai. 10:38 Dari bani Binui: Simei, 10:39 Selemya, Natan, Adaya, 10:40 Makhnadbai, Sasai, Sarai, 10:41 Azareel, Selemya, Semarya, 10:42 Salum, Amarya dan Yusuf. 10:43 Dari bani Nebo: Yeiel, Matica, Zabad, Zebina, Yadai, Yoel dan Benaya. 10:44 Mereka sekalian mengambil sebagai isteri perempuan asing; maka mereka menyuruh pergi isteri-isteri itu dengan anak-anaknya 4 .

Keputusan yang sulit telah diambil. Pengakuan dosa dengan cara merendahkan diri, berkabung, dan berpuasa semakin memantapkan tekad. Langkah berikutnya tinggal melaksanakannya.
Pengakuan dosa yang dilakukan Ezra di hadapan Tuhan mendapat respons dari umat Israel. Bersama dengan Ezra para pemuka dan umat ikut serta mengakui dosa mereka kepada Tuhan. Saat yang sama, mereka berjanji dan bertekad untuk hidup menurut Taurat Tuhan sebagai bentuk pertobatan nasional (1-4). Ezra didaulat oleh umat Israel untuk mengeksekusi kebijakan agar orang-orang Israel menjadi bangsa yang kudus di hadapan Tuhan (10-11, 19, 44).

Langkah awal untuk pemurnian adalah memberikan pengumuman untuk pendataan kembali dan sanksi pengucilan apabila mangkir atau mengabaikan perintah tersebut (7-9). Langkah kedua adalah melakukan pengakuan dosa secara nasional kepada Tuhan, menceraikan istri mereka sebagai komitmen bersama untuk hidup dalam kekudusan (10-12). Langkah ketiga adalah dibentuk para pemimpin di setiap daerah untuk melakukan sidak, pendataan, gelar perkara dan bersidang. Bagi mereka yang melakukan kesalahan diwajibkan untuk melakukan ritual korban penebus salah. Tujuannya agar murka Allah surut atas bangsa Israel (13-17, 44). Hampir semua orang menerima kebijakan tersebut, kecuali beberapa orang yang menentang, yaitu Yonatan, Yahzeya, Mesulam, dan Sabetai (15).

Tekad untuk hidup baru sebagai umat Allah diperkuat oleh tindakan tegas pelarangan kawin campur dengan bangsa lain. Ezra tidak menggunakan otoritas dan kekuasaannya sebagai alat pemaksaan kehendak. Ia menggunakan keteladanan moral untuk mengajar umat akan kesalahannya. Hal ini yang mendorong munculnya kesadaran baru.
Revolusi mental sudah dilakukan Ezra. Keteladanannya dapat dijadikan inspirasi perubahan. Tekad untuk Indonesia Baru yang adil dan sejahtera dapat tercapai bila semua orang mau bersatu dalam keragaman. [YTP]

Pengantar Kitab Nehemia
Kitab Nehemia dimulai dengan cerita Hanani kepada Nehemian bin Hakhalya mengenai keadaan orang Yahudi yang telah pulang dari pembuangan dan tembok Yerusalem yang masih berantakan (Neh. 1:3). Cerita Hanani itulah yang membuat Nehemia, Sang Juru Minuman Raja Artahsasta, bertekad untuk membangun kembali tembok Yerusalem.

Nehemia agaknya memahami bahwa persoalan pembangunan tembok bukanlah persoalan fisik belaka. Pembangungan tembok juga merupakan persoalan spiritual, sehingga Nehemia pun melibatkan Allah dalam upaya tersebut melalui doa (Neh. 1:4-11). Doa menjadi senjata strategis bagi Nehemia, apalagi pada waktu itu dia bukanlah manusia bebas. Meski menjadi orang kepercayaan raja, dengan pangkat yang cukup tinggi, Nehemia tetaplah berada di bawah kuasa raja. Doa Nehemia pun terkabul, Raja Artahsasta mengutusnya sebagai utusan raja untuk membangun tembok Yerusalem.

Pembangunan tembok ternyata tidak berjalan mulus. Nehemia bersama umat harus membangun tembok dalam keadaan bersiaga guna menghadapi serangan musuh (Neh. 4). Nehemia selalu mengingatkan umat Israel bahwa Allah berada di pihak mereka. Demikianlah cara tembok itu dibangun.

Sejak awal Nehemia sadar bahwa pembangunan tembok bukanlah persoalan fisik saja, tetapi juga menyangkut hal rohani. Karena itulah, melalui kerja sama dengan Ezra, ahli kitab itu, Nehemia berupaya mendorong dan memampukan umat untuk memercayakan diri mereka sepenuhnya kepada Allah (Neh. 8:1—10:39). Dan semua itu dimulai dengan pertobatan nasional—mengakui dosa mereka dan kesalahan nenek moyang mereka.

Kitab Nehemia diakhiri dengan kisah bagaimana Nehemia tetap setia dan teguh dalam memegang hukum Allah. Misalnya: Nehemia mengingatkan umat akan kewajiban mereka memberikan sumbangan bagi orang-orang Lewi (Neh. 13:10-13); juga pengudusan terhadap hari Sabat (Neh. 13:15-18). Nehemia berkali-kali berpesan bahwa kekudusan hidup umat Allah merupakan keniscayaan karena mereka adalah umat Allah. Dan karena tidak menjaga kekudusan hiduplah umat Israel dibuang ke Babel. Pesan yang masih relevan hingga hari ini.

Kamis, 29 Juni 2017

Kabar Baik 30 Juni 2017



Shalom.
 
Seorang pemimpin melihat yang tidak terlihat, menghadapi yang tidak berani dihadapi, serta menyelesaikan yang tidak bisa terselesaikan.»ps Gilbert Lumoindong«

Amsal 14:12  Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut. 

Tidak mudah menjadi seorang pemimpin, baik dirumah sebagai orang tua atau digereja sebagai gembala, cara pandang dan pola pikir yang berbeda bisa menimbulkan salah paham dan kekeliruan yang memicu konflik antara pemimpin dengan anak jasmani atau rohaninya.

Ibrani 13:17  Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. 

Tuhan tidak sembarangan mengeluarkan ayat ini, Dia sangat mengerti aturan, itu sebabnya Tuhan selalu memberi karunia yang lebih kepada pemimpin agar setiap anak jasmani dan rohani yang dipimpinnya menjadi besar dan berhasil.

Amsal 14:13  Di dalam tertawa pun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan. 

Kebaikan dan kejahatan tidak sesederhana yang kita pikirkan, ada berbagai komplikasi dan alasan dibaliknya yang kadang sulit dimengerti, sebab mereka hanya melihat sejengkal yang ada didepannya, tapi pemimpin harus bisa melihat jauh kedepan.

Jadi apa yang baik menurut pemimpin belum tentu baik menurut anak anak kita, itu sebabnya menjadi pemimpin harus siap disalah pahami, menderita, dijauhi, bahkan dicaci maki(tentunya dibelakang kita).

Pengorbanan adalah bagian dari integritas pemimpin, seorang pemimpin tidak akan melihat prosesnya tetapi melihat hasil, kepuasannya adalah ketika melihat anak didiknya berhasil, kesedihannya adalah ketika melihat anak didiknya gagal.

Amsal 14:15  Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.

Immanuel.

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...