Senin, 24 Juni 2019

Saat Teduh 30 Juni 2019 : Kebenaran yang Tersembunyi

Lukas 9:7-9


9:7 Herodes, p  raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes q  telah bangkit dari antara orang mati. r  9:8 Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul s  kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit. t  9:9 Tetapi Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus. u 
=======================================

Seorang Ibu pernah bercerita, ”Setelah lima tahun pernikahan kami, suami saya meninggal. Sementara saya harus membesarkan empat anak yang masih kecil-kecil. Hari-hari itu berlalu sangat berat dan tidak mudah menjalani tahun-tahun yang lewat. Sampai akhirnya, keempat anak saya kuliah, berkeluarga, dan sekarang sudah memiliki kehidupan yang layak.”

Saya bertanya, ”Bagaimana Ibu bisa melewati semua itu?

Ia menjawab, ”Saya melihat dengan hati, bukan dengan mata. Kalau dengan mata, saya tak melihat apa pun. Namun dengan hati, saya melihat masa depan anak saya yang cerah.”

Dari kisah di atas, kita bisa mengambil satu pelajaran bahwa tidak semua hal bisa kita lihat dengan mata. Untuk kebenaran yang Tuhan singkapkan, sering kali kita harus melihat dengan mata hati.
Herodes, misalnya, ia berkali-kali mendengar tentang kehebatan Yesus. Namun setiap mendengarkan, ia selalu merasa cemas (7). Perasaan itu membuatnya bertanya-tanya kepada banyak orang. Ada yang mengatakan bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis yang telah bangkit (7); Elia yang muncul kembali; atau nabi-nabi yang telah bangkit (8). Herodes terus bertanya, ”Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?” (9). Herodes mencari kebenaran, namun tak kunjung menemukannya. Walau ia mendengar kebenaran, tetapi tak terpuaskan. Itu karena kecemasannya telah menutupi mata hatinya.

Bagaimana dengan kita? Pada akhirnya, kebenaran yang disingkapkan kepada kita adalah anugerah Tuhan semata. Kebenaran sejati ada di dalam Yesus. Pengalaman perjumpaan pribadi dengan Sang Kebenaran akan mengubah banyak hidup kita. Tuhan akan menyatakan kebenaran-Nya di sepanjang kehidupan kita. Dia hanya meminta agar kita melihatnya dalam kerendahan hati. Apakah kebenaran itu membukakan mata hati kita? Apakah kebenaran itu menjadikan hidup kita lebih damai, tenteram, dan tenang?

Doa: Tuhan, terima kasih untuk anugerah-Mu karena sudah membuka hati kami melihat kebenaran-Mu.[SA]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...