Lukas 9:7-9
9:7 Herodes,
p raja wilayah, mendengar segala yang
terjadi itu dan iapun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa
Yohanes q telah bangkit dari antara orang mati.
r 9:8 Ada lagi
yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul s kembali, dan ada pula yang mengatakan,
bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit. t 9:9 Tetapi
Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia
ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya
dapat bertemu dengan Yesus. u
=======================================
Seorang Ibu pernah bercerita, ”Setelah lima tahun pernikahan kami, suami
saya meninggal. Sementara saya harus membesarkan empat anak yang masih
kecil-kecil. Hari-hari itu berlalu sangat berat dan tidak mudah menjalani
tahun-tahun yang lewat. Sampai akhirnya, keempat anak saya kuliah, berkeluarga,
dan sekarang sudah memiliki kehidupan yang layak.”
Saya bertanya, ”Bagaimana Ibu bisa melewati semua itu?
Ia menjawab, ”Saya melihat dengan hati, bukan dengan mata. Kalau dengan
mata, saya tak melihat apa pun. Namun dengan hati, saya melihat masa depan anak
saya yang cerah.”
Dari kisah di atas, kita bisa mengambil satu pelajaran bahwa tidak semua hal
bisa kita lihat dengan mata. Untuk kebenaran yang Tuhan singkapkan, sering kali
kita harus melihat dengan mata hati.
Herodes, misalnya, ia berkali-kali mendengar tentang kehebatan Yesus. Namun
setiap mendengarkan, ia selalu merasa cemas (7). Perasaan itu membuatnya
bertanya-tanya kepada banyak orang. Ada yang mengatakan bahwa Yesus adalah
Yohanes Pembaptis yang telah bangkit (7); Elia yang muncul kembali; atau
nabi-nabi yang telah bangkit (8). Herodes terus bertanya, ”Siapa gerangan Dia
ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?” (9). Herodes mencari kebenaran,
namun tak kunjung menemukannya. Walau ia mendengar kebenaran, tetapi tak
terpuaskan. Itu karena kecemasannya telah menutupi mata hatinya.
Bagaimana dengan kita? Pada akhirnya, kebenaran yang disingkapkan kepada
kita adalah anugerah Tuhan semata. Kebenaran sejati ada di dalam Yesus.
Pengalaman perjumpaan pribadi dengan Sang Kebenaran akan mengubah banyak hidup
kita. Tuhan akan menyatakan kebenaran-Nya di sepanjang kehidupan kita. Dia
hanya meminta agar kita melihatnya dalam kerendahan hati. Apakah kebenaran itu
membukakan mata hati kita? Apakah kebenaran itu menjadikan hidup kita lebih
damai, tenteram, dan tenang?
Doa: Tuhan, terima kasih untuk anugerah-Mu karena sudah membuka hati kami
melihat kebenaran-Mu.[SA]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar