Kamis, 20 Juni 2019

Saat Teduh 28 Juni 2019 : Tersungkur di hadapan-Nya


Lukas 8:40-56


8:40 Ketika Yesus kembali, orang banyak menyambut Dia sebab mereka semua menanti-nantikan Dia. 8:41 Maka datanglah seorang yang bernama Yairus. Ia adalah kepala rumah ibadat. w  Sambil tersungkur di depan kaki Yesus ia memohon kepada-Nya, supaya Yesus datang ke rumahnya, 8:42 karena anaknya perempuan yang satu-satunya, yang berumur kira-kira dua belas tahun, hampir mati. Dalam perjalanan ke situ Yesus didesak-desak orang banyak. 8:43 Adalah seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan x  dan yang tidak berhasil disembuhkan oleh siapapun. 8:44 Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya 1 , y  dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya. 8:45 Lalu kata Yesus: "Siapa yang menjamah Aku?" Dan karena tidak ada yang mengakuinya, berkatalah Petrus: "Guru, z  orang banyak mengerumuni dan mendesak Engkau." 8:46 Tetapi Yesus berkata: "Ada seorang yang menjamah Aku, a  sebab Aku merasa ada kuasa keluar dari diri-Ku. b " 8:47 Ketika perempuan itu melihat, bahwa perbuatannya itu ketahuan, ia datang dengan gemetar, tersungkur di depan-Nya dan menceriterakan kepada orang banyak apa sebabnya ia menjamah Dia dan bahwa ia seketika itu juga menjadi sembuh. 8:48 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, c  pergilah dengan selamat! d " 8:49 Ketika Yesus masih berbicara, datanglah seorang dari keluarga kepala e  rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, jangan lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru!" 8:50 Tetapi Yesus mendengarnya dan berkata kepada Yairus: "Jangan takut, percaya saja 2 , dan anakmu akan selamat." 8:51 Setibanya di rumah Yairus, Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut masuk dengan Dia, kecuali Petrus, Yohanes dan Yakobus f  dan ayah anak itu serta ibunya. 8:52 Semua orang menangis dan meratapi g  anak itu. Akan tetapi Yesus berkata: "Jangan menangis; ia tidak mati, tetapi tidur. h " 8:53 Mereka menertawakan Dia, karena mereka tahu bahwa anak itu telah mati. 8:54 Lalu Yesus memegang tangan anak itu dan berseru, kata-Nya: "Hai anak bangunlah! i " 8:55 Maka kembalilah roh anak itu dan seketika itu juga ia bangkit berdiri. Lalu Yesus menyuruh mereka memberi anak itu makan. 8:56 Dan takjublah orang tua anak itu, tetapi Yesus melarang mereka memberitahukan kepada siapapun juga apa yang terjadi itu. j 
================================================

Pernahkah kita mengalami tahun-tahun tak mudah dalam hidup? Pergumulan sepertinya tak kunjung berakhir atau penyakit menahun begitu menyiksa? Apa yang kita pikirkan saat mengalaminya? Duduk dalam penyesalan tiada henti atau tersungkur di hadapan Tuhan memohon belas kasihan?
Hari itu Yairus, seorang kepala rumah ibadat, datang tersungkur kepada Yesus. Ia memohon agar Yesus sudi datang ke rumahnya dan bersedia menyembuhkan putrinya yang sedang sakit dan hampir mati (41-42).

Dalam perjalanan ke rumah Yairus, Yesus didesak- desak orang banyak. Ia seperti merasakan seseorang menjamah jumbai jubah-Nya. Yesus bertanya, ”Siapa yang menjamah Aku?”(45). Merasa perbuatannya telah diketahui, seorang perempuan, penderita pendarahan selama dua belas tahun, tersungkur dan gemetar di hadapan Yesus (47).

Ternyata, Yesus memuji perempuan ini atas tindakannya. Yesus berkata kepadanya, ”Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat.” (48). Perempuan itu pun disembuhkan dan diselamatkan Yesus, begitu pun anak Yairus juga disembuhkan-Nya (54-55).
Apa kesamaan respons dari Yairus dan wanita perempuan itu? Mereka datang memohon kepada Yesus dengan tersungkur di hadapan-Nya. Bagi mereka, Tuhan adalah satu-satunya pengharapan kesembuhan. Tersungkur merupakan tindakan sangat memohon. Yesus adalah harapan terakhir karena tak ada lagi yang sanggup menyembuhkan mereka selain kuasa dan kasih Tuhan semata.
Kapan terakhir kali kita tersungkur, baik untuk menyatakan ucapan syukur atau mengharapkan belas kasihan, di hadapan Tuhan, Sang Penguasa hidup kita? Dalam kesukaran, penderitaan hidup, atau penyakit, tersungkur di hadapan Tuhan menyatakan iman kita. Dia adalah Allah harapan seluruh hidup kita.

Apa yang sedang Anda alami hari ini? Tersungkurlah di hadapan Yang Maha Kuasa!

Doa: Ya Tuhan, kami tersungkur di hadapan-Mu dan mengakui bahwa Engkaulah segalanya bagi kami. [SA]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...