Kamis, 20 Juni 2019

Saat Teduh 21 Juni 2019 : Dunia Tanpa Diskriminasi

Lukas 8:1-3

Dunia Tanpa Diskriminasi

8:1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. y  Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, 8:2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, z  yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, 8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, a  Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan 1  mereka.
============================================

Alkitab sering dituduh mendukung budaya patriarki, yaitu sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama. Apakah anggapan ini bisa diterima? Apakah memang perempuan tidak mendapatkan tempat di dalam Alkitab?

Budaya patriarki juga merupakan konteks pelayanan Yesus. Tampaknya, Injil Lukas ingin menampik tuduhan di atas dengan memberi gambaran lain tentang relasi antara Yesus dan perempuan. Lukas memaparkan peran perempuan dalam pelayanan Yesus lebih banyak daripada tiga Injil lainnya. Misalnya, Lukas mencatat kisah kelahiran Yesus melalui seorang perempuan muda, yaitu Maria (Luk. 1:30-31).

Pada nas ini, Lukas kembali memperlihatkan bagaimana peran perempuan mendukung pelayanan Yesus, seperti Maria Magdalena, Yohana, Susana, dan banyak lagi yang tidak disebutkan namanya (2-3). Mereka berasal dari berbagai lapisan sosial. Yohana adalah istri dari bendahara Herodes. Ada juga perempuan yang pernah terusir dan terbuang dari masyarakat karena pernah dirasuki setan.
Nas ini mau menegaskan bahwa Injil adalah kabar baik bagi semua orang. Tidak peduli lapisan dan latar belakang sosial, Injil tetap akan memancarkan sukacitanya untuk merangkul setiap orang.
Dalam konteks kita sekarang, diskriminasi tampak menjadi pemandangan biasa. Misalnya, seseorang dihakimi karena pilihan politiknya atau hak seseorang dibatasi karena agama yang dianutnya. Fakta ini menunjukkan bahwa kita sudah terkoyak dan tak lagi menghargai nilai kemanusiaan. Apalagi kalau mengingat kapitalisme telah membelah kita berdasarkan kepemilikan modal dan uang, ketidakadilan kian terasa. Di tengah gambaran dunia inilah teladan Yesus kian relevan. Ia merangkul semua orang untuk bergembira bersama Allah. Dalam pemerintahan-Nya, semua orang akan merdeka dan setara dalam sebuah ikatan persaudaraan.

Doa: Tuhan, pakai kami menebas segala bentuk diskriminasi dengan pedang Injil- Mu sehingga dunia tahu bahwa Engkau mengasihinya.[JN]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...