PELEPAS AGUNG
BAGAIMANA MENGENYAHKAN RASA BERSALAH
"Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang
memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan
dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia?"
(Mikha 7:18).
Sesungguhnya aku senang bahwa perasaan kita bukanlah bukti bahwa kita
tidak anak-anak Allah. Musuh akan mencoba menggodamu untuk berpikir bahwa
engkau telah melakukan hal-hal yang telah memisahkanmu dari Allah, dan bahwa Ia
tidak lagi mengasihimu, tetapi Tuhan kita masih tetap mengasihi kita....
Berpalinglah dari dirimu sendiri kepada kesempurnaan Kristus. Kita tidak
bisa membuat kebenaran bagi diri sendiri. Di tangan Kristus ada jubah kebenaran
suci, dan Ia akan mengenakannya kepada kita. Ia akan mengucapkan kata-kata
manis pengampunan dan janji. Ia menyajikan mata air kehidupan bagi jiwa kita
yang dahaga agar kita boleh disegarkan. Ia mengajak kita datang kepada-Nya
dengan semua beban kita, semua kesedihan kita, dan Ia berkata kita akan
menemukan ketenangan....
Yesus melihat kesalahan masa lampau, dan mengatakan pengampunan,
janganlah kita tidak menghormati-Nya dengan meragukan kasih-Nya. Perasaan
bersalah ini harus diletakkan di kaki salib Golgota. Rasa keberdosaan telah
meracuni mata air kehidupan dan kebahagiaan sejati. Sekarang Yesus berkata:
"Serahkan semua pada-Ku. Aku akan mengambil dosa-dosamu; Aku akan
memberimu kedamaian. Jangan lagi buang harga dirimu, karena Aku telah membelimu
senilai darah-Ku sendiri. Engkau milik-Ku. Kelemahanmu akan Aku kuatkan; rasa
bersalahmu terhadap dosa akan Kuhilangkan." Kemudian palingkan hatimu
kepada-Nya dengan penuh rasa syukur, dan berpegang teguh pada pengharapan yang
diberikan padamu. Allah menerima hatimu yang amat menyesal dan sedih, dan
mengulurkan pengampunan kepadamu. Ia menawarkanmu untuk menjadi anggota
keluarga-Nya, dengan kasih karunia-Nya untuk membantu kelemahanmu, dan
Juruselamat yang baik akan menuntunmu langkah demi langkah, engkau menaruh
tanganmu di tangan-Nya dan biarkan Dia menuntunmu.
Carilah janji indah Allah. Jika Iblis menyerang dengan ancaman ke dalam
pikiranmu, berpalinglah kepada janji-janji itu, dan biarlah jiwamu dihiburkan
oleh pancarannya. Awan itu sendiri gelap, namun bila diisi dengan cahaya akan
menjadi seterang pancaran emas, karena kemuliaan Allah memancar atasnya.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar