Senin, 17 Juni 2019

Saat Teduh 20 Juni 2019 : Penolakan

Lukas 7:18-35


Media sosial berdampak pada gaya hidup kita. Survei membuktikan, ada jutaan video dan swafoto diunggah ke internet per menit. Ini menunjukkan gejala apa? Tampaknya, internet berhasil membuat kita berkecenderungan berlomba-lomba untuk ingin dilihat, diterima, dan diakui keberadaannya. Hasrat ini dapat menyulitkan kita untuk memahami Yesus sebagai Mesias yang tertolak. Mengapa demikian?

Nas ini dimulai dari pertanyaan Yohanes Pembaptis tentang kemesiasan Yesus (18- 19). Di hadapan murid Yohanes, Yesus membenarkan bahwa Ia adalah Mesias (22). Pernyataan ini diikuti oleh pernyataan yang tak kalah pentingnya. Yesus mengatakan bahwa Yohanes adalah nabi besar. Akan tetapi, Yesus melanjutkan, orang yang percaya kepada-Nya jauh lebih besar daripada Yohanes (28). Besar berarti orang yang memiliki kuasa, pangkat, kemuliaan, keunggulan, dan nama.

Namun, Yesus juga memaparkan realitas utusan Allah yang tertolak pada zaman itu (30). Mereka menolak Yohanes yang tidak makan roti dan tidak minum anggur (33). Gaya hidup seperti ini kita kenal dengan istilah asketisme. Pada saat yang sama, mereka pun menolak Yesus yang makan dan minum anggur (34) bersama orang berdosa. Akan tetapi, sekalipun ditolak, orang- orang percaya adalah orang- orang besar. Yesus bahkan mengatakan bahwa mereka lebih besar dari Yohanes Pembaptis.

Firman Tuhan ini menunjukkan bahwa kita adalah orang besar. Bukan karena kita hebat, melainkan karena kepercayaan kepada Yesus Kristus. Namun di sisi lain, Alkitab pun mengatakan dunia akan menolak kita, seperti menolak Yesus. Peringatan ini bisa menjadi sumber kekuatan bagi kita agar tak usah terkejut lagi kalau ditolak karena bersaksi tentang Yesus. Jauh sebelum kita, para utusan Allah pun sudah mengalaminya terlebih dahulu. Bahkan, Yesus sendiri pun mengalami.

Doa: Tuhan, tolong kuatkan, hiburkan, dan teguhkan hati kami jika kami mengalami penolakan karena bersaksi tentang-Mu. [JN]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...