Kamis, 20 Juni 2019

Kabar Baik 22 Juni 2019


HIDUP BAGI ORANG LAIN

“Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:28)

Kita hidup bukan untuk diri kita sendiri kita sendiri. Kristus datang ke dunia ini untuk hidup bagi orang lain-bukan untuk diayani tetapi untuk melayani. Jika Anda berjuang untung menjalani hidup sebagaimana Dia hidup maka Anda sedang berkata kepada dunia, “Lihatlah Manusia Golgota.” Anda menuntun orang lain ke dalam jalan kebenaran oleh ajaran dan teladan.

Dosa yang dimanjakan sampai ke tingkat terbesar, dan yang memisahkan kita dari Allah dan menghasilkan begitu banyak gangguan rohani yang menular, adalah kecintaan diri. Tidak ada cara kembali kepada Tuhan kecuali dengan penyangkalan kecintaan diri. Dari diri sendiri kita  tidak bisa melakukan apa pun; namun melalui Allah yang memberi kekuatan kepada kita, kita bisa hidup melakukan kebaikan kepada orang lain, dan dengan menghindari jahatnya kecintaan diri itu. Kita tidak perlu pergi ke negeri-negeri kafir untuk memperlihatkan keinginan kita mengabdikan segalanya kepada Allah dalam kehidupan yang berguna dan tidak mementingkan diri. Kita harus melakukan ini di lingkungan rumah, di gereja, di antara mereka yang bergaul dengan kita yang kita dan dengan orang yang berusaha bisnis dengan kita. Tepat di jalan-jalan kehidupan biasa di situlah diri harus disangkal dan dijaga tetap merendah.

Paulus bisa berkata: “Tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut” (1 Korintus 15:31). Mati setiap hari bagi diri sendiri dalam hal-hal kecil, kehidupanlah yang membuat kita menjadi para pemenang. Kita harus melupakan diri alam keinginan untuk melakukan kebaikan kepada orang lain, banyak orang kurang mengasihi orang lain. Gantinya melakukan tugas mereka dengan setia, mereka justru mencari kesenangan sendiri.

Allah dengan tegas memberikan tugas kepada para pengikut-Nya untuk menjadi berkat bagi orang lain dengan pengaruh dan sumber daya yang mreka miliki… Dalam berbuat kepada orang lain, suatu kepuasan manis akan dialami, suatu kedamaian batin akan menjadi pahal yang memadai. Ketika digerakkan oleh keinginan tinggi dan mulia untuk melakukan kebaikan kepada orang lain, maka mereka akan menemukan kebahagiaan sejati dalam pelaksanaan berbagai macam tugas kehidupan dengan setia. Ini akan membawa lebih dari sekedar upah duniawi karena setiap pelaksanaan tugas yang setia dan tidak mementingkan diri diperhatikan oleh para malaikat dan bersinar dalam catatan kehidupan. Di surga, tidak satu pun akan memikirkan diri sendiri, tidak juga mencari kesenangan sendiri; akan tetapi semua, dari kasih yang murni dan sejati akan mengusahakan kebahagiaan dari setiap makhlk surgawi di sekitar mereka. Jika kita ingin menikmati masyarakat surgawi di bumi yang dijadikan baru, maka kita harus dikuasai oleh prinsip-prinsip surgawi di sini.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...