Rabu, 22 November 2017

Renungan Pagi 23 Nop 2017




Bukti Hidup

“Dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang” (Matius 27:52,53).

Gempa yang terjadi pada hari Jumat ketika Kristus mati banyak kubur yang terbuka yaitu pada hari minggu ada banyak orang kudus yang tidur (mati) keluar dan bangkit dengan Yesus. Merekalah yang telah bekerja bersama-sama dengan Allah, dan yang dengan mengorbankan jiwa mereka sendiri telah memberikan kesaksian tentang kebenaran (Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 438).

Bagaimanakah orang kudus yang telah bangkit menggunakan waktu mereka antara kebangkitan mereka dan kenaikan bersama dengan Kristus? Mereka pergi di semua jalan di Yerusalem menampakkan diri mereka kepada banyak orang dengan penuh kemenangan menyatakan, “Kristus sudah bangkit… dan kami bangkit bersama Dia” (ibid). Yaitu dengan cara mereka menjadi saksi akan kuasa Yesus atas kuburan dan memenuhi nubuatan Yesaya: “Ya, Tuhan, orang-orang-Mu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun Tuhan adalah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali” (Yes. 26:19).

Kebangkitan orang percaya berhubungan dengan masyarakat umum secara terang-terangan, bersaksi dengan gembira dan bersyukur untuk kemenangan-Nya atas kematian. Kesaksian mereka adalah demonstrasi kuasa Kristus atas kubur; bukti yang menyakinkan bahwa perkataan semua nabi tentang kedatangan Mesias telah digenapi dalam Yesus.

Kita, yang dulunya mati dalam dosa tapi sekarang telah bangkit pada hidup yang baru, memberikan kesaksian yang sama saat ini. Mukjizat yang mengubah hidup kita dari kehidupan dosa untuk hidup bagi-Nya berbicara dengan nyaring kepada orang lain tentang kita. Kita adalah surat-Nya; memperlihatkan keagungan-Nya dan karakter-Nya kepada bangsa-bangsa. Selama 40 hari antara penyaliban-Nya dan karakter-Nya. Dia tampil 10 kali di hadapan para pengikut-Nya yang kecewa itu. Tidak pernah sekalipun selama periode itu Juruselamat yang telah bangkit tampil di hadapan orang yang tidak percaya – masyarakat pada umumnya. Dia meninggalkan kewajiban ini untuk para  pengikut-Nya baik dulu dan sekarang. Ini merupakan panggilan yang kita harus terima dengan senang hati, suatu kehormatan bagi kita untuk mengerjakannya dengan senang hati, tanggung jawab kita, semangat kita karena kasih karunia-Nya yang menyelamatkan, digenapi karena ketaatan dan pengorbanan. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...