Kamis, 02 November 2017

Renungan Kristen : Tragedi Pengharapan



Yesaya 8:1-10

Tragedi Pengharapan

8:1 Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Ambillah sebuah batu tulis o  besar dan tuliskanlah di atasnya dengan tulisan biasa: Maher-Syalal Hash-Bas 1 . p " 8:2 Maka aku memanggil dua saksi yang dapat dipercaya, q  yaitu imam Uria r  dan Zakharia bin Yeberekhya. 8:3 Kemudian aku menghampiri isteriku; s  ia mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. t  Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Namailah dia: Maher-Syalal Hash-Bas, u  8:4 sebab sebelum anak itu tahu v  memanggil: Bapa! Ibu! maka kekayaan Damsyik w  dan jarahan Samaria akan diangkut di depan raja Asyur. x "
Penyerbuan Asyur ke Yehuda
8:5 TUHAN melanjutkan lagi firman-Nya kepadaku: 8:6 "Oleh karena bangsa ini telah menolak y  air Syiloah 2  z  yang mengalir lamban, dan telah tawar hati terhadap Rezin dan anak Remalya, a  8:7 sebab itu, sesungguhnya, Tuhan akan membuat air b  sungai Efrat yang kuat dan besar, meluap-luap atas mereka, yaitu raja Asyur c  dengan segala kemuliaannya; d  air ini akan meluap melampaui segenap salurannya dan akan mengalir melampaui segenap tebingnya, e  8:8 serta menerobos masuk ke Yehuda, ibarat banjir yang meluap-luap f  hingga sampai ke leher; dan sayap-sayapnya g  yang dikembangkan akan menutup seantero negerimu, ya Imanuel 3 ! h " 8:9 Ketahuilah, i  hai bangsa-bangsa, dan terkejutlah, j  perhatikanlah, ya segala pelosok bumi, berikatpingganglah, k  dan terkejutlah; berikatpingganglah dan terkejutlah! 8:10 Buatlah rancangan, tetapi akan gagal l  juga; ambillah keputusan, tetapi tidak terlaksana m  juga, sebab Allah menyertai kami! n
==========================================

Ketidakpedulian Ahas terhadap perkataan Yesaya membuat Tuhan marah. Secara simbolis, kemarahan itu disampaikan lewat tulisan dan pemberian nama anak kedua Yesaya, yaitu Maher-Syalal Hash Bas (1, 3). Nama itu mengacu kepada bangsa Asyur. Gempuran mereka dilukiskan seperti banjir yang meluap kuat dan besar (7). Serangan Asyur itu akan menembus seluruh bagian dari Yehuda. Bagai air yang menerbos masuk ke dalam rumah dan menenggelamkan segalanya (8).

Menurut Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini, kata "Maher-Syalal Hash Bas" secara harfiah berarti perampasan yang tangkas atau perampokan yang cepat. Arti nama itu memperlihatkan bahwa serangan Asyur sangat cepat dan dapat menghancurkan apa saja. Sebelum hal itu terjadi, pertolongan Tuhan digambarkan seperti aliran airSyiloah (sungai di Yerusalem) yang mengalir lamban (6). Gambaran ini menunjukkan datangnya pertolongan Tuhan, namun proses yang dilalui memang lamban. Karena Tuhan memberikan pertolongan berdasarkan waktu-Nya.

Ahas merasa janji pertolongan Tuhan tidak membawa faedah apa pun baginya. Sebab ia membutuhkan pertolongan secepat mungkin untuk mengatasi masalah yang sedang menimpa dirinya. Karena itu ia memilih menaruh pengharapan pada kekuatan Asyur. Di sini, Yesaya mengingatkan Ahas bahwa air (Asyur) yang besar dapat membawa petaka dan kehancuran. Sebab rancangan manusia akan gagal dan keputusan manusia tidak akan terlaksana (10). Ahas telah melupakan prinsip penting ini bahwa Tuhan yang menyertai orang yang bersandar pada-Nya.

Berpengharapan pada hal yang keliru hanya akan menghasilkan kekecewaan. Misalnya, pekerjaan, pasangan, dunia, dan sejenisnya. Pada awalnya, kita merasa bahwa pengharapan itu akan terwujud. Pada akhirnya, justru kita sendiri yang menuai kekecewaan. Karena pengharapan berubah menjadi tragedi. Sebab kita menaruh fokus harapan pada sesuatu yang salah. [ASP]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...