TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.---Kejadian 2: 15.
Rumah tangga leluhur kita yang pertama di Taman Eden telah disediakan oleh Allah sendiri. Setelah diperlengkapi dengan segala sesuatu yang dapat diinginkan oleh manusia, Allah berfirman: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita''.
Tuhan kita berkenan dengan makhluk-Nya yang terakhir dan yang
termulia ini dan bermaksud supaya ia harus menjadi penduduk yang sempurna dari
dunia yang sempurna. Tetapi bukanlah maksud-Nya supaya manusia itu kesunyian.
Tuhan berfirman, "Tidak baik kalau manusia seorang diri saja. Aku akan
menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Allah sendirilah
yang memberikan seorang teman kepada Adam. Allah menciptakan "seorang
penolong yang sepadan dengan dia--seorang penolong yang sama dengan
dia--seorang yang pantas menjadi teman, dan yang akan menjadi satu dengan dia
dalam cinta dan kasih sayang. Hawa dijadikan dari tulang rusuk yang diambil
dari Adam, mengartikan bahwa ia seharusnya tidak memerintah Adam sebagai
kepala, atau pun tidak akan diinjak-injak di bawah kaki Adam sebagai
bawahannya, melainkan berdampingan sebagai sesamanya, untuk dikasihi dan
dilindungi. Bagian dari seorang manusia, tulang dari tulangnya, dan daging dari
dagingnya, Hawa itulah dirinya yang kedua; menunjukkan persatuan yang erat dan
perhubungan kasih sayang yang harus ada dalam perhubungan ini. "Sebab
tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan
merawatinya." "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya
dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar