Kamis, 24 September 2020

Kabar Baik 28 Sep 2020 : CINTA SEJATI ADALAH PRINSIP YANG SUCI

Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.----Matius 5: 44. 

  


Cinta adalah suatu pemberian indah yang kita terima dari Yesus. Cinta kasih sejati dan suci bukanlah suatu perasaan, melainkan suatu prinsip. Barang siapa yang digerakkan cinta sejati tidak berlaku gegabah dan bertindak buta. 

  

Hanya ada sedikit cinta yang tulen, sejati, sungguh-sungguh, berserah dan murni. Judul yang indah ini sesungguhnya jarang sekali dapat ditentukan. Nafsu disebut cinta. 

  

Cinta sejati ialah suatu prinsip yang tinggi dan suci, sangat berbeda sifatnya daripada cinta yang dibangunkan oleh dorongan hati dan tiba-tiba mati apabila mendapat ujian yang berat. Cinta adalah suatu tanaman yang tumbuh dari surga dan harus dirawat dan dipelihara. Hati yang dipenuhi cinta kasih, kebenaran, kata-kata kasih akan menjadikan keluarga itu berbahagia dan mengerahkan pengaruh yang meninggikan terhadap semua orang yang datang ke dalam lingkungan pengaruhnya. 

  

Sementara cinta yang murni melibatkan Allah dalam rencananya, maka nafsu itu keras kepala, tergesa-gesa, tidak masuk akal, melawan segala penahanan diri dan akan menjadi pilihan dan berhalanya. Di dalam semua tingkah laku seorang yang mempunyai cinta sejati, kasih karunia Allah akan dinyatakan. Kesopanan, kesederhanaan, ketulusan hati, moral dan agama adalah yang menjadi ciri segala langkah menuju kepada persekutuan dalam pernikahan. Barang siapa yang dikendalikan demikian tidak akan terlibat dalam pergaulan satu dengan yang lain, sehingga tidak ada perhatian terhadap kumpulan ibadah dan upacara-upacara perbaktian. Semangat mereka terhadap kebenaran tidak akan mati sebab kelalaian terhadap segala kesempatan dan hak-hak yang telah dikaruniakan Allah dengan murahnya kepada mereka. 

  

Cinta yang demikian akan tidak mempunyai fundamen yang lebih baik daripada hanya pemuasan hawa nafsu saja, akan keras kepala, buta dan tidak dapat dikendalikan. Kehormatan, kebenaran, dan segala kuasa pikiran yang mulia dan tinggi ditaklukkan kepada perhambaan hawa nafsu. Orang yang terikat di dalam rantai kegila-gilaan ini terlalu sering tuli kepada suara hati nurani dan pertimbangan yang sehat; baik penerangan maupun bujukan tidak dapat mengajak dia untuk melihat kebodohan sikapnya itu. 

  

Cinta yang benar bukanlah nafsu besar, bernyala-nyala dan darah mendidih. Sebaliknya, ia tenang dan kalem. Cinta demikian memandang jauh bukan sekadar yang kelihatan dan tertarik dengan sifat-sifat yang halus. Ia bijaksana dan tahu membedakan, penyerahannya adalah sungguh-sungguh dan kekal.


Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...