Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.----1 Yohanes 3: 18.
Sarana kasih mempunyai kuasa yang ajaib, karena itu adalah kepunyaan Allah. Jawaban yang lemah lembut "meredakan kegeraman," "kasih itu sabar; kasih itu murah hati," "kasih itu menutup dosa yang banyak"--kalau kita mau mendapat pelajaran itu, dengan kuasa yang menyembuhkan; kehidupan kita akan memperoleh karunia! Bagaimanakah kehidupan itu diubahkan dan dunia menjadi serupa dengan surga yang menjadi pendahuluan dari padanya?
Pelajaran yang indah ini dapat diajarkan dengan sederhana sehingga mudah dipahami oleh anak-anak kecil sekalipun. Hati anak kecil itu masih lembut dan mudah diberi kesan; dan bilamana kita yang lebih tua menjadi "seperti anak-anak" dan bilamana kita pelajari kesederhanaan serta kasih sayang Juruselamat, kita tidak akan mengalami kesukaran untuk menjamah hati anak-anak yang kecil itu serta mengajar mereka pelayanan cinta yang menyembuhkan.
Dipandang dari sudut duniawi, uang itulah kuasa; tetapi dari pandangan Nasrani, cinta itulah kuasa. Kekuatan otak dan kerohanian ada tersangkut dalam prinsip ini. Cinta yang murni mempunyai kesanggupan istimewa untuk berbuat yang baik, dan tidak dapat melakukan sesuatu apa pun melainkan kebaikan belaka. Kasih itu menghindarkan perselisihan dan kesengsaraan dan membawa kebahagiaan yang sesungguhnya. Kekayaan sering kali menjadi suatu kuasa untuk berbuat jahat dan membinasakan; kuasa itu kuat untuk menyakiti; tetapi kebenaran dan kebaikan adalah milik cinta sejati itu.
Rumah tangga harus menjadi pusat cinta kasih yang paling suci dan paling mulia. Perdamaian, kerukunan, cinta kasih, dan kebahagiaan harus dipelihara dengan sungguh-sungguh setiap hari, sehingga segala perkara yang indah berada di dalam hati mereka yang menjadi anggota keluarga itu. Tanaman kasih harus dipelihara dengan sebaik-baiknya, kalau tidak, ia akan mati. Setiap prinsip yang baik harus dipelihara kalau kita mau ia bertumbuh dengan subur di dalam jiwa. Apa yang ditanamkan Iblis di dalam hati, yaitu dengki, iri hati, prasangka buruk, bicara jahat, kurang sabar, syak wasangka, mementingkan diri sendiri, tamak, dan kesia-siaan, harus dicabut. Kalau segala perkara yang jahat ini dibiarkan tinggal dalam jiwa, buah-buahnya akan keluar membawa banyak orang menjadi cemar. Oh, betapa banyaknya orang yang menumbuhkan tanam-tanaman yang beracun ini, yang membunuh buah-buah cinta yang indah serta menajiskan jiwa.
Dalam banyak keluarga mengucapkan cinta kasih terhadap satu sama lain sangat kurang. Sementara tidak ada perlunya bersikap sentimentil, jadi perlu mengucapkan cinta kasih dalam cara yang bersih, suci, dan mulia.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar