Marilah
anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan TUHAN akan kuajarkan
kepadamu!.----Mazmur 34: 12.
Sebagaimana
orangtua, begitulah anak-anak pada umumnya. Kondisi fisik orangtua, watak dan
selera mereka, kecenderungan-kecenderungan mental dan moral mereka, semua itu
sedikit banyak diturunkan kepada anak-anak mereka.
Makin agung tujuan, makin tinggi karunia pikiran dan rohani, dan semakin baik kemampuan-kemampuan jasmani orangtua itu dikembangkan, makin baik pula kelengkapan hidup yang mereka berikan kepada anak-anak. Dalam menumbuhkan apa yang terbaik dalam diri mereka, orangtua menanamkan satu pengaruh untuk membentuk masyarakat dan meninggikan generasi yang akan datang.
Para
ayah dan para ibu perlu memahami tanggung jawab mereka. Dunia penuh dengan
jerat untuk kaki orang muda. Banyak orang tertarik oleh kehidupan yang
mementingkan diri dan kesenangan seksual. Mereka tidak dapat melihat bahaya
yang tersembunyi atau ujung yang mengerikan dari jalan yang tampaknya bagi
mereka adalah kebahagiaan. Dengan pemanjaan selera dan nafsu, tenaga mereka
diboroskan, dan jutaan manusia binasa di dunia yang sekarang ini maupun dunia
yang akan datang. Para orangtua harus mengingat bahwa anak-anak mereka tentu
bakal menghadapi godaan-godaan ini. Bahkan sebelum kelahiran anak itu,
persiapan harus sudah dimulai yang menyanggupkan mereka untuk berjuang dengan
sukses terhadap kejahatan.
Khususnya
tanggung jawab itu terletak pada sang ibu. Dia yang oleh siapa sumber hidup
anak itu dipenuhi dan bangun tubuhnya terbentuk, menanamkan juga kepadanya
pengaruh mental dan spiritual yang cenderung membentuk pikiran dan tabiatnya.
Adalah Yokhebed, ibu orang Ibrani itu, yang kuat dalam iman dan "tidak
takut akan perintah raja" (Ibr. 11: 23), dari padanya lahirlah Musa, sang
penyelamat orang Israel. Adalah Hana, wanita yang tekun berdoa dan berkorban
dan mempunyai ilham dari surga, yang melahirkan Samuel, anak yang dibimbing
surga, hakim yang tak dapat disuap, pendiri sekolah nabi-nabi Israel. Adalah
Elisabet, sanak perempuan dan kerabat rohani bagi Maria dari Nazaret, yang
menjadi ibu bentara Juruselamat.
Akibat dari pengaruh terhadap janin dalam kandungan dianggap oleh banyak orangtua sebagai soal sepele dan cuma sementara saja; tetapi surga tidak menganggapnya demikian. Pekabaran yang disampaikan melalui malaikat Allah, dan dua kali diberikan dengan cara paling khidmat (lihat Hak. 13: 7, 13, 14), menunjukkan bahwa hal itu sebagai sesuatu yang layak mendapat perhatian kita yang sangat teliti.--
Tuhan Yesus memberkati.
Seri Membina Keluarga, jld. 4, hlm. 337, 338
Tidak ada komentar:
Posting Komentar