Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.---Efesus 3: 14, 15.
Kita adalah anak-anak dari Raja Surgawi, anggota keluarga kerajaan, para waris Allah, dan ahli waris bersama dengan Kristus. Istana-istana mewah yang Yesus telah siapkan untuk diterima hanya oleh mereka yang benar, yang mumi, yang mengasihi dan mematuhi Firman-Nya. Di istana-istana mewah di atas kita akan bertemu untuk tidak berpisah lagi. Kita akan saling mengenal di rumah surgawi kita. Tetapi jika kita akan menikmati kebahagiaan abadi, kita harus memupuk agama di rumah; sebab rumah adalah pusat kasih sayang yang paling mumi dan paling tinggi. Perdamaian, keserasian, kasih sayang, dan kebahagiaan harus dengan tekun dihayati setiap hari, sampai hal-hal yang berharga ini tinggal di dalam hati mereka yang membentuk keluarga. Tanaman cinta harus dipelihara dengan hati-hati, kalau tidak itu akan mati. Setiap prinsip yang baik harus dihargai jika kita ingin berkembang dalam jiwa. Apa yang ditanamkan Iblis di dalam hati-iri hati, kecemburuan, kekejian jahat, bicara jahat, ketidaksabaran, prasangka, keegoisan, ketamakan, dan kesombongan-harus dicabut. Jika hal-hal jahat ini dibiarkan tetap berada di dalam jiwa, akan menghasilkan buah yang olehnya banyak orang akan menjadi najis. Oh, berapa banyak yang menanam tanaman beracun, yang membunuh buah berharga dari cinta dan menajiskan jiwa! Beberapa dari mereka yang menghargai kejahatan, berpikir bahwa mereka memiliki beban bagi jiwa. Mereka menjadikan profesi publik sebagai cintanya kepada Tuhan, namun tidak melihat keharusan untuk menyiangi taman hati, untuk mencabut setiap rumput yang tidak enak dipandang, untuk membiarkan sinar Matahari Kebenaran memancar ke dalam bait suci jiwa. Mereka tidak mengenal Yesus. Mereka tidak memiliki pengetahuan tentang apa itu menjadi orang Kristen yang praktis, yaitu menjadi seperti Kristus.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar