Selasa, 29 September 2020

Kabar Baik 30 Sep 2020 : KEBAKTIAN KELUARGA

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.----Filipi 4: 6. 


  

Di setiap keluarga harus ada waktu yang tetap untuk ibadah pagi dan malam. Betapa tepat bagi para orangtua untuk mengumpulkan anak-anak mereka bersama mereka sebelum waktu puasa dihentikan, untuk berterima kasih kepada Bapa surgawi untuk perlindungan-Nya di malam hari, dan untuk meminta bantuan dan bimbingan-Nya serta pengawasan-Nya pada siang hari! Betapa cocoknya, juga, ketika malam tiba, bagi orangtua dan anak-anak untuk berkumpul sekali lagi di hadapan-Nya dan berterima kasih kepada-Nya atas berkat- berkat hari yang telah berlalu! 

  

Sang ayah, atau, dalam ketidakhadirannya, sang ibu, harus melakukan ibadah, memilih sebagian dari Kitab Suci yang menarik dan mudah dimengerti. Renungan ini harus singkat. Ketika sebuah bab panjang dibaca dan doa panjang yang ditawarkan, renungan ini dibuat melelahkan, dan pada saat renungan ditutup rasa lega dirasakan. Tuhan tidak dihormati ketika jam ibadah dibuat membosankan dan menjengkelkan, ketika itu begitu menjemukan, sehingga kurang menarik, bahwa anak-anak merasa takut. 

  

Para ayah dan ibu, jadikanlah jam ibadah sangat menarik. Tidak ada alasan mengapa jam ini bukannya menjadi jam yang paling nyaman dan menyenangkan dalam hari itu. Dengan memberikan sedikit pemikiran untuk persiapan maka itu akan memungkinkan Anda untuk membuatnya penuh minat dan manfaat. Dari waktu ke waktu biarlah acara renungan ini bervariasi. Pertanyaan-pertanyaan dapat ditanyakan pada bagian Alkitab yang dibacakan, dan beberapa pernyataan yang sungguh-sungguh dan tepat waktu dapat dibuat. Lagu pujian dapat dinyanyikan. Doa yang dipanjatkan harus singkat dan terarah. Sederhananya, kata-kata yang tulus yang diberikan orang yang memimpin dalam doa memuji Tuhan untuk kebaikan-Nya dan meminta pertolongan-Nya. Sewaktu keadaan memungkinkan, biarkan anak-anak bergabung dalam pembacaan dan doa. 

  

Setiap pagi sucikanlah diri Anda dan anak-anak Anda kepada Tuhan untuk hari itu. Jangan dihitung untuk berbulan-bulan atau bertahun-tahun; ini bukan milikmu. Satu hari yang singkat diberikan kepada Anda. Seakan itu adalah yang terakhir di bumi, gunakan selama jam-jamnya untuk sang Guru. Letakkan semua rencana Anda di hadapan Allah, untuk dilaksanakan atau diserahkan, sebagaimana yang ditunjukkan oleh pemeliharaan-Nya. Terima rencana-rencana-Nya, bukan rencana Anda sendiri, meskipun penerimaannya membutuhkan pengabaian proyek-proyek yang berharga. Dengan demikian kehidupan akan dicetak lebih kepada teladan Ilahi; "Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus" (Flp. 4: 7).


Tuhan Yesus memberkati.

Kamis, 24 September 2020

Kabar Baik 29 Sep 2020 : RUMAH TANGGA, DI MANA PARA MALAIKAT TINGGAL

Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.----Ibrani 13: 2. 

  


Kita dapat memperoleh keselamatan dari Allah di rumah tangga kita; tetapi kita harus percaya untuk itu, hidup untuk itu, dan selamanya mempunyai iman yang tetap dan berharap pada Allah. Larangan yang diberikan oleh Sabda Allah kepada kita adalah untuk kepentingan kita. Hal itu menambah kebahagiaan keluarga kita, dan semua orang di sekeliling kita. Hal ini memperluas cita rasa kita, menyucikan pertimbangan kita, dan membawa damai bagi pikiran, dan pada akhirnya, hidup kekal. Malaikat-malaikat yang melayani akan suka berlama-lama di tempat kediaman kita, dengan kegembiraan membawa kabar ke surga tentang kemajuan dalam kehidupan kerohanian kita, dan malaikat pencatat akan membuat suatu catatan yang menggembirakan. 

  

Roh Kristus akan menjadi suatu pengaruh yang tetap dalam kehidupan di rumah tangga. Kalau pria dan wanita mau membuka hati mereka terhadap pengaruh kebenaran dan kasih yang berasal dari surga, prinsip-prinsip ini akan meluap laksana aliran di padang belantara, menyegarkan segala sesuatu dan membawa kesegaran ke tempat yang tandus dan kering. 

  

Melalaikan agama di rumah tangga, melalaikan pendidikan anak-anak, sangat tidak berkenan dengan Allah. Kalau salah seorang anakmu sedang berada di sungai, sedang berusaha mengatasi ombak dan dalam bahaya hampir mati lemas, alangkah besarnya kegemparan yang harus diakibatkannya! Alangkah besarnya usaha harus diadakan, alangkah tekunnya doa harus dipersembahkan, alangkah besarnya semangat harus ditunjukkan, guna menyelamatkan hidup manusia! Tetapi di sinilah anak-anakmu di luar Kristus, jiwa mereka akan binasa. Barangkali mereka bersifat kasar dan kurang sopan, suatu kehinaan terhadap nama Advent. Mereka sedang binasa tanpa pengharapan dan tanpa Allah dalam dunia, dan kamu kurang hati-hati dan kurang peduli. 

  

Para ayah dan ibu, setiap pagi dan petang himpunkanlah anak-anakmu di sekelilingmu, dan dalam permohonan yang penuh kerendahan hati angkatlah hatimu kepada Allah untuk minta pertolongan. Anak-anakmu yang kekasih dikelilingi pencobaan. Gangguan sehari-hari mengelilingi jalan orangtua dan orang muda. Mereka yang mau hidup sabar, penuh kasih sayang, dan gembira harus berdoa. Hanya oleh selamanya menerima pertolongan dari Allah kita dapat memperoleh kemenangan atas diri sendiri. 

  

Dengan doa yang tekun hendaklah orangtua memagari anak-anak mereka. Mereka harus berdoa dengan penuh iman bahwa Allah akan tinggal dengan mereka dan bahwa malaikat- malaikat yang suci akan menjaga mereka dan anak-anak mereka dari kuasa Iblis yang kejam.


Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 28 Sep 2020 : CINTA SEJATI ADALAH PRINSIP YANG SUCI

Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.----Matius 5: 44. 

  


Cinta adalah suatu pemberian indah yang kita terima dari Yesus. Cinta kasih sejati dan suci bukanlah suatu perasaan, melainkan suatu prinsip. Barang siapa yang digerakkan cinta sejati tidak berlaku gegabah dan bertindak buta. 

  

Hanya ada sedikit cinta yang tulen, sejati, sungguh-sungguh, berserah dan murni. Judul yang indah ini sesungguhnya jarang sekali dapat ditentukan. Nafsu disebut cinta. 

  

Cinta sejati ialah suatu prinsip yang tinggi dan suci, sangat berbeda sifatnya daripada cinta yang dibangunkan oleh dorongan hati dan tiba-tiba mati apabila mendapat ujian yang berat. Cinta adalah suatu tanaman yang tumbuh dari surga dan harus dirawat dan dipelihara. Hati yang dipenuhi cinta kasih, kebenaran, kata-kata kasih akan menjadikan keluarga itu berbahagia dan mengerahkan pengaruh yang meninggikan terhadap semua orang yang datang ke dalam lingkungan pengaruhnya. 

  

Sementara cinta yang murni melibatkan Allah dalam rencananya, maka nafsu itu keras kepala, tergesa-gesa, tidak masuk akal, melawan segala penahanan diri dan akan menjadi pilihan dan berhalanya. Di dalam semua tingkah laku seorang yang mempunyai cinta sejati, kasih karunia Allah akan dinyatakan. Kesopanan, kesederhanaan, ketulusan hati, moral dan agama adalah yang menjadi ciri segala langkah menuju kepada persekutuan dalam pernikahan. Barang siapa yang dikendalikan demikian tidak akan terlibat dalam pergaulan satu dengan yang lain, sehingga tidak ada perhatian terhadap kumpulan ibadah dan upacara-upacara perbaktian. Semangat mereka terhadap kebenaran tidak akan mati sebab kelalaian terhadap segala kesempatan dan hak-hak yang telah dikaruniakan Allah dengan murahnya kepada mereka. 

  

Cinta yang demikian akan tidak mempunyai fundamen yang lebih baik daripada hanya pemuasan hawa nafsu saja, akan keras kepala, buta dan tidak dapat dikendalikan. Kehormatan, kebenaran, dan segala kuasa pikiran yang mulia dan tinggi ditaklukkan kepada perhambaan hawa nafsu. Orang yang terikat di dalam rantai kegila-gilaan ini terlalu sering tuli kepada suara hati nurani dan pertimbangan yang sehat; baik penerangan maupun bujukan tidak dapat mengajak dia untuk melihat kebodohan sikapnya itu. 

  

Cinta yang benar bukanlah nafsu besar, bernyala-nyala dan darah mendidih. Sebaliknya, ia tenang dan kalem. Cinta demikian memandang jauh bukan sekadar yang kelihatan dan tertarik dengan sifat-sifat yang halus. Ia bijaksana dan tahu membedakan, penyerahannya adalah sungguh-sungguh dan kekal.


Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 27 Sep 2020 : KEKUATAN KASIH

Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.----1 Yohanes 3: 18. 

  


Sarana kasih mempunyai kuasa yang ajaib, karena itu adalah kepunyaan Allah. Jawaban yang lemah lembut "meredakan kegeraman," "kasih itu sabar; kasih itu murah hati," "kasih itu menutup dosa yang banyak"--kalau kita mau mendapat pelajaran itu, dengan kuasa yang menyembuhkan; kehidupan kita akan memperoleh karunia! Bagaimanakah kehidupan itu diubahkan dan dunia menjadi serupa dengan surga yang menjadi pendahuluan dari padanya? 

  

Pelajaran yang indah ini dapat diajarkan dengan sederhana sehingga mudah dipahami oleh anak-anak kecil sekalipun. Hati anak kecil itu masih lembut dan mudah diberi kesan; dan bilamana kita yang lebih tua menjadi "seperti anak-anak" dan bilamana kita pelajari kesederhanaan serta kasih sayang Juruselamat, kita tidak akan mengalami kesukaran untuk menjamah hati anak-anak yang kecil itu serta mengajar mereka pelayanan cinta yang menyembuhkan. 

  

Dipandang dari sudut duniawi, uang itulah kuasa; tetapi dari pandangan Nasrani, cinta itulah kuasa. Kekuatan otak dan kerohanian ada tersangkut dalam prinsip ini. Cinta yang murni mempunyai kesanggupan istimewa untuk berbuat yang baik, dan tidak dapat melakukan sesuatu apa pun melainkan kebaikan belaka. Kasih itu menghindarkan perselisihan dan kesengsaraan dan membawa kebahagiaan yang sesungguhnya. Kekayaan sering kali menjadi suatu kuasa untuk berbuat jahat dan membinasakan; kuasa itu kuat untuk menyakiti; tetapi kebenaran dan kebaikan adalah milik cinta sejati itu. 

  

Rumah tangga harus menjadi pusat cinta kasih yang paling suci dan paling mulia. Perdamaian, kerukunan, cinta kasih, dan kebahagiaan harus dipelihara dengan sungguh-sungguh setiap hari, sehingga segala perkara yang indah berada di dalam hati mereka yang menjadi anggota keluarga itu. Tanaman kasih harus dipelihara dengan sebaik-baiknya, kalau tidak, ia akan mati. Setiap prinsip yang baik harus dipelihara kalau kita mau ia bertumbuh dengan subur di dalam jiwa. Apa yang ditanamkan Iblis di dalam hati, yaitu dengki, iri hati, prasangka buruk, bicara jahat, kurang sabar, syak wasangka, mementingkan diri sendiri, tamak, dan kesia-siaan, harus dicabut. Kalau segala perkara yang jahat ini dibiarkan tinggal dalam jiwa, buah-buahnya akan keluar membawa banyak orang menjadi cemar. Oh, betapa banyaknya orang yang menumbuhkan tanam-tanaman yang beracun ini, yang membunuh buah-buah cinta yang indah serta menajiskan jiwa. 

 

Dalam banyak keluarga mengucapkan cinta kasih terhadap satu sama lain sangat kurang. Sementara tidak ada perlunya bersikap sentimentil, jadi perlu mengucapkan cinta kasih dalam cara yang bersih, suci, dan mulia.


Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 26 Sep 2020 : TANGAN YANG SIMPATIK

Yang seorang menolong yang lain dan berkata kepada temannya: "Kuatkanlah hatimu!".----Yesaya 41: 6. 

 


Ketabahan dan sifat tidak mementingkan diri sendiri menandai kata-kata dan tindakan semua orang yang menghidupkan kehidupan yang baru di dalam Tuhan. Sementara engkau berusaha menuruti kehidupan-Nya, berusahalah untuk mengalahkan diri dan kekikiran lalu melayani kebutuhan orang lain, maka engkau akan memperoleh kemenangan demi kemenangan. Dengan demikian pengaruhmu akan menjadi berkat bagi dunia ini. 

 

Rumah kita seharusnya menjadi tempat perlindungan bagi orang muda yang terkena pencobaan.. Banyak yang sedang berdiri di persimpangan jalan. Setiap pengaruh, setiap kesan adalah pilihan yang menentukan yang membentuk nasib mereka sekarang ini maupun masa yang akan datang. Kejahatan mengundang mereka. Tempatnya dibuat gemerlap dan menarik. Mereka menyambut setiap orang yang datang. Di sekitar kita banyak orang muda yang tidak mempunyai tempat tinggal, dan banyak pula yang keluarganya tidak memiliki kuasa untuk menolong dan mengangkat anak muda itu sehingga dia hanyut ke dalam kejahatan. Mereka sedang jatuh binasa di bawah bayangan pintu rumah kita sendiri. 

 

Orang-orang muda seperti ini memerlukan uluran tangan dalam rasa simpati. Sekadar kata-kata yang ramah, sekadar perhatian kecil yang diberikan, semua itu akan menghapus awan penggodaan yang sudah menyelubungi jiwa itu. Pernyataan yang sejati dari simpati surgawi mempunyai kuasa untuk membuka pintu hati yang membutuhkan keharuman kata-kata seperti Yesus, dan jamahan Roh kasih Tuhan yang halus dan sederhana. Sekiranya kita mau menunjukkan perhatian terhadap orang-orang muda, mengundang mereka ke rumah kita, dan mengelilingi mereka dengan pengaruh yang menggembirakan dan menolong, ada banyak yang dengan senang hati akan mengubah langkah mereka ke jalan yang menuju ke atas. 

 

Waktu kita sekarang ini singkat. Kita hanya sekali melewati dunia ini; sementara kita berjalan, marilah kita memanfaatkan hidup itu sebaik-baiknya. Tugas terhadap mana kita dipanggil tidak menuntut kekayaan atau kedudukan sosial maupun kesanggupan yang besar. Tugas itu hanya menuntut roh penyangkalan diri, pengorbanan dan tujuan yang teguh. Sebuah lampu, betapapun kecilnya, kalau dijaga tetap menyala akan dapat dijadikan sarana untuk menyalakan banyak lampu yang lain. Lingkaran pengaruh kita mungkin kelihatan sempit, kemampuan kita kecil, kesempatan kita sedikit, perolehan kita terbatas; namun kita memiliki kemungkinan yang luar biasa melalui penggunaan dengan setia akan kesempatan dari rumah tangga kita. Kalau kita mau membuka hati dan rumah kita terhadap prinsip Ilahi tentang kehidupan maka kita akan menjadi saluran arus kuasa yang memberi kehidupan. Dari rumah kita akan mengalir arus penyembuhan, yang membawa hidup dan keindahan serta buah-buah, yang sekarang ini kering dan tandus.


Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 25 Sep 2020 : KEMURNIAN DI DALAM RUMAH TANGGA

Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan.----Yesaya 48: 10. 

  



Budi bahasa yang halus adalah kebutuhan besar yang perlu dikembangkan dalam rumah tangga. Ini suatu kesaksian yang berkuasa dalam mengharumkan kebenaran. Dalam diri siapa saja tampak bahasa dan tingkah laku yang kasar, menunjukkan hati yang rusak. Kebenaran yang asalnya dari surga tidak pernah merendahkan penerimanya, tidak pernah menjadikan dia kasar dan jahat. Pengaruh dari kebenaran itu memperhalus dan melunakkan. Bilamana kebenaran diterima orang muda dalam hati, dia akan menjadi sopan dan hormat. Sopan santun Nasrani dapat diterima hanya melalui pekerjaan Roh Kudus. Kebenaran itu bukan terdiri dari budi bahasa dan cinta tiruan, diterima dengan menundukkan kepala dan tersenyum bodoh. Sopan santun seperti inilah yang dimiliki orang duniawi dan cara-cara yang demikian jauh dari sopan santun Nasrani yang benar. Budi bahasa yang benar, sopan santun sejati, hanya akan diperoleh dari suatu pengetahuan Injil Kristus yang praktis. Kesopanan sejati, kemurahan hati yang benar, ialah suatu kebajikan yang perlu ditunjukkan kepada semua orang, tinggi atau rendah, kaya atau miskin. 

  

Inti sari dari kesopanan yang benar ialah perhatian terhadap orang lain. Pendidikan penting dan baik untuk memperluas rasa simpati dan mendorong keramahan secara menyeluruh. Itulah yang disebut kebudayaan yang tidak membuat orang muda merasa terlalu segan terhadap orangtua mereka dan sangat menolong kepada tugas kewajiban mereka, menghargai keunggulan mereka, sabar terhadap kesalahan mereka, berguna kepada keperluan hidup mereka. Adalah suatu kegagalan jikalau pendidikan tidak membuat seseorang berhati-hati dan lemah lembut, tidak berkemurahan dan tidak suka menolong orang muda, orangtua dan tidak bersikap ramah kepada semua orang, baik terhadap orang yang malang. Kesopanan Nasrani menjadi pegangan emas, yang akan mempersatukan anggota keluarga dalam ikatan kasih, yang semakin erat dan semakin kuat setiap hari. 

  

Hukum pergaulan yang sangat penting dan peraturan dalam hubungan keluarga akan ditemukan dalam Kitab Suci. Isi Kitab Suci bukan hanya standar moral yang terbaik dan murni, tetapi juga standar sifat kesopanan yang sangat berharga terdapat di dalamnya. Khotbah Juruselamat kita di atas bukit berisi pengajaran yang tak terhingga nilainya bagi orangtua dan orang muda. Pengajaran haruslah lebih sering dibacakan dalam lingkungan keluarga dan menjadi suatu pengajaran yang sangat indah, yang perlu diberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari.. Hukum keemasan itu ialah, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka." "sama seperti perintah rasul itu, di dalam saling menghormati satu dengan yang lain", harus menjadi peraturan dalam keluarga. Mereka yang menghargai Roh Kristus akan menyatakan kesopanan dalam rumah tangga, mempunyai roh suka berbuat baik walau dalam perkara kecil.


Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 22 September 2020

Kabar Baik 24 Sep 2020 : HORMAT PADA KEDUA ORANGTUA

Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.----Keluaran 20: 12. 



 

Inilah hukum yang pertama kali dengan perjanjian. Hukum itu sedang mengikat anak-anak dan para orang muda, kepada anak-anak yang setengah umur dan dewasa. Tidak ada suatu masa di dalam kehidupan ini di mana anak-anak dibebaskan dari menghormati para orang tua mereka. Kewajiban yang suci ini mengikat bagi setiap anak laki-laki dan perempuan dan menjadi salah satu kewajiban mereka untuk memperpanjang umur hidup mereka di negeri yang akan Tuhan berikan kepada mereka yang setia. Ini bukanlah suatu hal yang tidak berguna untuk diperhatikan, malah merupakan suatu hal yang amat penting. Perjanjian ini bergantung kepada kondisi penurutan. Kalau kamu menurut, kamu akan hidup lama di dalam negeri yang akan diberikan Tuhan Allahmu kepadamu. Kalau kamu tidak menurut, kamu tidak akan memperpanjang kehidupanmu di dalam negeri itu. 

 

Seharusnya para orangtualah yang berhak mendapat gelar dicintai dan dihormati, bukan orang lain. Allah sendiri, yang telah mempercayakan kepada mereka suatu tanggung jawab bagi jiwa-jiwa yang diserahkan kepada mereka, telah menentukan bahwa selama tahun-tahun kehidupan yang masih muda, para orangtua harus berdiri mengambil tempat Allah dalam kaitannya kepada anak-anaknya. Dan bagi dia yang menolak kekuasaan yang benar dari para orangtuanya berarti menolak kekuasaan Allah. Hukum kelima menuntut agar anak-anak tidak hanya memberi penghormatan, patuh dan menurut kepada orangtua mereka, tetapi juga menyatakan cinta dan kelemahlembutan hati mereka untuk meringankan keluh kesah orangtua, menjaga nama baik mereka dan menolong serta menenangkan hati orangtua mereka pada masa tuanya. 

 

Allah tidak dapat menjadikan mereka makmur, yang bertentangan dengan tugas yang paling sederhana khususnya yang terdapat dalam Firman-Nya yaitu tugas anak-anak kepada orangtuanya....Jika mereka tidak menghargai dan tidak menghormati orangtua mereka di dunia ini, pasti mereka tidak mengasihi dan menghargai Khalik mereka. 

 

Bilamana orangtua anak-anak tidak mempunyai iman dan perintah mereka menyalahi tuntutan Kristus, mungkin hal itu mendatangkan kepedihan kepada mereka karena mereka harus menurut Allah dan menanggungkan akibat-akibatnya bersama dengan Dia.... 

 

Bawalah segala kesusahan, kasih dan cinta kasih ke dalam lingkungan keluargamu. Bapa dan ibumu akan menghargai perhatian kecil yang dapat kamu berikan. Segala usahamu untuk meringankan beban dan untuk menahan setiap kata persungutan dan kurang rasa terima kasih, menunjukkan bahwa engkau bukanlah seorang anak yang lalim dan kamu juga menghormati pemeliharaan dan cinta yang telah diberikan kepadamu pada masa bayi dan masa kamu anak-anak yang tidak berdaya. 

 

Anak-anak perlu dicintai oleh para ibu karena jika tidak mereka akan merasa sangat sedih.. Dan bukankah hal yang benar juga anak-anak untuk mencintai orang tua mereka?--

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 23 Sep 2020 : MISl-MISI RUMAH TANGGA

Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan.----Matius 25: 35.. 

  

Tambahkan teks

Misi rumah tangga itu melampaui lingkungan anggota-anggota keluarga itu. Rumah tangga pengikut Tuhan harus menjadi sebuah pelajaran, yang menggambarkan keunggulan dari prinsip-prinsip hidup yang benar. Gambaran seperti itu akan menjadi satu kekuatan demi kebaikan di dunia ini. Jauh lebih berkuasa daripada khotbah mana pun yang dapat dikhotbahkan adalah pengaruh dari sebuah keluarga yang benar atas hati dan kehidupan manusia. 

  

Banyak lagi orang yang lain terhadap siapa kita bisa menjadikan rumah tangga kita suatu berkat. Hiburan sosial kita janganlah diatur oleh ketentuan kebiasaan dunia, melainkan oleh Roh Tuhan dan pengajaran dari Firman-Nya. Bangsa Israel di dalam semua pesta mereka mengikutsertakan orang miskin, orang asing, dan suku Lewi yang merupakan pembantu imam di Bait Suci maupun guru agama dan misionaris. Mereka ini diperlakukan sebagai tamu-tamu bangsa, untuk membagikan keramahtamahan mereka dalam semua pertemuan sosial dan pesta rohani, dan untuk dirawat dengan baik waktu sakit atau sedang memerlukan pertolongan. Orang-orang seperti inilah yang seharusnya kita undang ke rumah kita. Betapa besar sambutan seperti itu akan menghibur dan membesarkan hati perawat atau guru utusan Tuhan, orang yang berbeban berat, ibu yang bekerja membanting tulang, atau orang yang lemah dan lanjut usia, yang sering tidak mempunyai rumah dan bergumul dengan kemiskinan dan banyak kekecewaan. 

  

"Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam", Yesus katakan, "janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau kaum keluargamu atau tetangga- tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar" (Luk. 14: 12-14). 

  

Inilah tamu-tamu yang tidak akan terlalu membebani engkau bila mengundang mereka. Tidak perlu engkau menyediakan bagi mereka jamuan yang mewah dan mahal. Tidak perlu engkau berusaha untuk pamer. Kehangatan sambutan yang ramah, satu tempat di ruang keluarga, satu kursi tambahan di meja makan, kesempatan untuk membagikan berkat pada waktu berdoa, akan menjadi bagaikan seberkas kenikmatan surga bagi banyak orang seperti mereka. 

  

Rasa simpati kita harus mengalir melampaui batas diri kita dan lingkungan dinding keluarga kita. Banyak kesempatan bagi mereka yang mau menjadikan rumah mereka suatu berkat bagi orang lain. Pengaruh sosial adalah satu kuasa yang ajaib.--

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 15 September 2020

KABAR BAIK 22 SEP 20 : PARA ORANGTUA, HAL ITU TERGANTUNG PADAMU

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.----Amsal 22: 6. 

  


Hai para ibu bapa, engkau memikul segala kewajiban yang orang lain tidak dapat pikul untukmu. Selama kamu masih hidup, kamu bertanggung jawab kepada Allah supaya memelihara jalan-Nya .... Para ibu bapa yang menjadikan sabda Allah penuntunnya, dan menyadari betapa tergantungnya pembentukan tabiat anak-anaknya kepada mereka, akan memberikan suatu teladan yang akan aman untuk diikuti anak-anak mereka. 

  

Para ibu bapa bertanggung jawab untuk kesehatan, keadaan jasmani, serta perkembangan tabiat anak-anak mereka. Pekerjaan ini tidak dapat dipindah kepada siapa pun. Untuk menjadi ibu bapa kepada anak-anak, kamu harus bekerjasama dengan Tuhan dalam mendidik anak-anak dalam prinsip-prinsip kesehatan. 

  

Betapa menyedihkan karena banyak ibu bapa membiarkan begitu saja tanggung jawab kepada anak-anak yang diberikan Allah kepada mereka, dan menyerahkan kepada orang- orang asing memikul tanggung jawab bagi mereka! Mereka suka supaya orang-orang lain bekerja bagi anak-anak mereka dan membebaskan mereka dari segala beban masalah itu. 

  

Oleh sesuatu sebab, banyak ibu bapa yang tidak suka memberikan kepada anak-anaknya pendidikan agama. Mereka membiarkan anak-anak itu mengambil pengetahuan tentang kewajiban mereka kepada Allah di Sekolah Sabat, yang seharusnya mereka berikan di rumah. Para ibu bapa yang demikian perlu memahami bahwa Allah ingin agar mereka mendidik, mendisiplin dan melatih anak-anak, dan selalu mengingatkan kepada mereka kenyataan bahwa mereka sedang membangun tabiat untuk sekarang dan untuk kehidupan di masa yang akan datang. 

  

Jangan bergantung kepada guru-guru di Sekolah Sabat untuk mendidik anak-anakmu mengenai jalan yang harus mereka jalani. Sekolah Sabat adalah suatu berkat yang besar; Sekolah Sabat mungkin menolong kamu dalam pekerjaanmu, tetapi tidak akan pernah sekolah itu menggantikan kamu. Allah telah memberikan kepada semua bapa dan ibu kewajiban untuk membawa anak-anak mereka kepada Yesus, mengajar mereka bagaimana berdoa dan percaya kepada Firman Allah. 

  

Dalam pendidikan anak-anakmu janganlah kesampingkan kebenaran Kitab Suci, dan menyangka bahwa Sekolah Sabat dan pendeta akan melakukan pekerjaan yang dilalaikan itu. Kitab Suci bukannya terlalu suci dan terlalu mulia untuk dibuka setiap hari dan diselidiki dengan rajin. GBU.



--Seri Membina Keluarga, jld. l, hlm. 176-178. 

  

KABAR BAIK 21 SEP 20 : KELUARGA DAN PERJUANGAN YANG MUTLAK



Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja----Daniel 1: 8. 

 

Orangtua, tanyakan kepada dirimu sendiri pertanyaan yang khidmat ini, "Sudahkah kita mendidik anak-anak kita untuk menyerah kepada wewenang orang tua, dan dengan demikian melatih mereka supaya taat kepada Allah, untuk mengasihi Dia, dan memegang hukum-Nya sebagai penuntun yang terutama dari segala tindak tanduk dan hidup? Sudahkah kita mendidik mereka supaya menjadi para pembawa kabar keselamatan yang bekerja bagi Tuhan? Untuk pergi berbuat kebajikan? Orangtua yang percaya anak-anakmu pasti akan terlibat dalam peperangan yang menentukan bagi Tuhan pada masa pertarungan; dan sementara mereka memperoleh kemenangan bagi Penghulu damai itu, mereka juga akan memperoleh kemenangan bagi diri mereka sendiri. Tetapi jikalau mereka tidak dibesarkan dalam takut akan Allah; jikalau mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang Tuhan, tidak ada hubungan dengan surga, mereka tidak mempunyai kuasa akhlak, dan mereka akan menyerah kepada penguasa dunia yang telah berani untuk meninggikan diri mereka sendiri di atas Allah yang di surga dengan menetapkan satu hari Sabat yang palsu untuk menggantikan Sabat Tuhan. Kekuatan dari rahmat kasih sayang akan ditampilkan dalam sel penjara dan ruang bawah tanah. Sudah ada persiapan yang maju, dan gerakan sedang berlangsung, yang akan menghasilkan gambar ke binatang itu. Peristiwa akan dibawa dalam sejarah bumi yang akan memenuhi prediksi nubuat untuk hari-hari terakhir ini. 

 

Keputusan akan diminta dan dibuat; orang-orang yang berbalik arah akan kembali dengan pasti kepada kesetiaan mereka pada Tuhan, atau mereka akan terdaftar dalam barisan musuh: Iblis akan memiliki kendali atas semua orang yang akhirnya menolak untuk dikendalikan oleh hukum Tuhan. Dia akan mengilhami orangtua untuk berperang melawan anak- anak mereka, dan anak-anak untuk berperang melawan orangtua mereka-untuk mengkhianati dan membebaskan mereka dari keluarga mereka sendiri untuk musuh. Peristiwa- peristiwa mendatang melemparkan bayangannya pada jalan kita. Para ayah dan ibu, saya minta agar engkau mengadakan usaha yang amat sungguh-sungguh sekarang ini bagi anak- anakmu. Berikan kepada mereka pengajaran keagamaan setiap hari. Ajar mereka mengasihi Allah dan supaya setia kepada prinsip-prinsip kebenaran. Dengan disertai iman yang agung dan dalam, sambil dituntun oleh pengaruh Ilahi dari Roh Allah, bekerjalah, bekerjalah sekarang. Jangan tunda itu satu hari ataupun satu jam. Ajarilah anak-anakmu bahwa hati harus dilatih untuk mengendalikan diri dan menyangkal diri. Motif kehidupan harus selaras dengan hukum Tuhan. Jangan pernah puas memiliki anak-anak Anda tumbuh terpisah dari Kristus. Tidak pernah merasa nyaman saat mereka dingin dan acuh tak acuh. Berserulah kepada Tuhan siang dan malam. Berdoalah dan bekerjalah bagi keselamatan jiwa anak-anak Anda.

Tuhan Yesus memberkati

--Review and Herald, April 23, 1889

KABAR BAIK 20 SEP 20 : JADIKAN KEHIDUPAN KRISTEN MENJADI KEHIDUPAN YANG MENARIK



Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya.---1 Petrus 3: 1. 

  

Apabila Kristus berada di dalam hati, niscaya Ia akan dibawa ke dalam keluarga. Para ibu bapa merasa hidupnya penting dalam penurutan kepada Roh Kudus sehingga malaikat surgawi, yang melayani orang yang akan mewarisi keselamatan kekal itu melayani mereka sebagai guru rumah tangga dengan mendidik dan mengajar mereka untuk melaksanakan tugas mengajar anak-anak mereka. Ada kemungkinan mengadakan tempat ibadah kecil yang dapat menghormati dan memuliakan Penebus. 

  

Jadikan hidup kesalehan itu suatu kehidupan yang menarik. Bicarakanlah suatu materi yang di dalamnya pengikut-pengikut Kristus satu waktu kelak mendirikan rumah kediaman mereka. Sementara kamu melakukan yang demikian, Allah akan menuntun anak-anakmu ke dalam segala kebenaran, mengisi mereka dengan suatu keinginan untuk menyesuaikan diri dengan tempat kediaman yang Kristus sudah pergi untuk menyediakannya bagi semua orang yang mengasihi-Nya. 

  

Para orang tua tidak boleh memaksa anak-anak mereka untuk memeluk suatu bentuk agama, melainkan haruslah mereka mengemukakan prinsip yang kekal di hadapan mereka dalam terang yang menarik. Para orang tua wajib membuat agama yang direstui Kristus lebih menarik dengan kegembiraan hati mereka, dengan kesopanan Nasrani mereka dan dengan kelemahlembutan mereka, serta simpati yang penuh belas kasihan; tetapi mereka harus memiliki pendirian yang teguh dalam hal menuntut sikap hormat dan menurut. Prinsip- prinsip yang benar wajib ditanamkan dengan sungguhsungguh dalam pikiran anak-anak itu. 

  

Kita perlu mengajak anak-anak untuk melakukan perbuatan yang benar. Emas dan perak tidak cukup untuk keperluan ini. Marilah kita perlihatkan kepada mereka kasih sayang dan anugerah Kristus, keindahan Firman-Nya dan sukacita orang-orang yang menang. Dalam usaha seperti ini kita telah melakukan pekerjaan kekal untuk selama-lamanya. 

  

Ada beberapa orang tua, walaupun mereka mengaku orang yang beragama, tidak mempedulikan di hadapan anak-anak mereka suatu kenyataan bahwa Allah harus dihormati dan diturut, bahwa kegemaran dan kesenangan atau kecenderungan pribadi tidak boleh memengaruhi tuntutan-Nya terhadap mereka. "Takut akan Allah itulah permulaan segala akal budi." Kenyataan ini harus dikaitkan dalam kehidupan dan tabiat. Pengertian yang benar tentang Allah melalui Kristus yang telah mati supaya kita dapat diselamatkan, wajib ditanamkan dalam pikiran mereka..



Tuhan Yesus memberkati.


--Seri Membina Keluarga, jld. 1, hlm. 308, 309. 

 

KABAR BAIK 19 SEP 20 : BERPIKIRLAH DUA KALI SEBELUM MENIKAH

  


Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? la lebih berharga daripada permata.---Amsal 31:10. 

  

Para orang muda Nasrani haruslah berhati-hati dalam membentuk persahabatan dan dalam memilih teman-teman. Perhatikanlah baik-baik, sebab apa yang disangka orang emas tulen ternyata hanya kuningan belaka. Pergaulan duniawi cenderung menjadi penghalang untuk berbakti kepada Allah dan banyak jiwa yang dirusak oleh hubungan-hubungan yang malang ini, baik dalam perusahaan maupun dalam pernikahan dengan orang-orang yang tidak dapat meninggikan atau memuliakan. 

  

Pertimbangkanlah dengan baik segala perasaan hati, dan amat-amatilah setiap perkembangan tabiat seseorang dengan siapa engkau bermaksud mengikat nasibmu. Langkah yang diambil penting dalam hidupmu dan sama sekali tidak boleh dilaksanakan dengan tergesa-gesa. Sementara engkau diperkenankan mencintai, janganlah cinta itu cinta buta. 

  

Selidiklah dengan seksama agar mengetahui, apakah pernikahanmu berbahagia atau tidak rukun dan hancur berantakan. Apakah pernikahan ini membantu saya menuju surga? Apakah cinta kasih saya terhadap Allah semakin bertambah? Dan apakah ruang lingkup kegunaan saya semakin meluas di dunia ini? Kalau segala pertimbangan ini tidak menyajikan kemunduran, maka dengan takut kepada Allah, majulah terus. 

  

Kebanyakan pria dan wanita yang telah memasuki hubungan pernikahan, tampaknya yang menjadi pertanyaan kepada mereka ialah, adakah mereka mencintai satu dengan yang lain atau tidak? Tetapi haruslah mereka menyadari bahwa tugas yang dipercayakan kepada mereka dalam pernikahan masih lebih jauh daripada ini. Mereka harus mempertimbangkan apakah keturunan mereka akan memiliki kesehatan jasmani, pikiran dan mempunyai moral yang kuat? Tetapi hanya sedikit yang berusaha dengan motivasi yang tinggi dan pertimbangan murni, mereka tidak dapat menolak begitu saja-karena masyarakat mempunyai tuntutan terhadap mereka bahwa tekanan pengaruh keluarga mereka akan mendorong naik turunnya neraca keadaan masyarakat. 

  

Pilihan seseorang terhadap teman hidup haruslah dengan sebaik-baiknya untuk menjamin kesehatan pikiran, jasmani dan rohani pada orang tua dan pada anak-anak, menjadi berkat kepada sesama manusia dan menghormati Khaliknya. 

  

Biarlah seorang pemuda mencari seorang teman yang akan berdiri di sampingnya, yaitu yang cocok untuk memikul bersama beban dalam hidupnya, seorang yang pengaruhnya akan memuliakan dan menghaluskan dia, serta yang akan menjadikan dia bahagia dalam kasihnya.


Tuhan Yesus memberkati.


--Seri Membina Keluarga, jld. l, hlm. 40, 41. 

KABAR BAIK 18 SEP 2020 : BEGITU ORANGTUA BEGITU ANAK

Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan TUHAN akan kuajarkan kepadamu!.----Mazmur 34: 12. 

 

Sebagaimana orangtua, begitulah anak-anak pada umumnya. Kondisi fisik orangtua, watak dan selera mereka, kecenderungan-kecenderungan mental dan moral mereka, semua itu sedikit banyak diturunkan kepada anak-anak mereka. 

 


Makin agung tujuan, makin tinggi karunia pikiran dan rohani, dan semakin baik kemampuan-kemampuan jasmani orangtua itu dikembangkan, makin baik pula kelengkapan hidup yang mereka berikan kepada anak-anak. Dalam menumbuhkan apa yang terbaik dalam diri mereka, orangtua menanamkan satu pengaruh untuk membentuk masyarakat dan meninggikan generasi yang akan datang. 

 

Para ayah dan para ibu perlu memahami tanggung jawab mereka. Dunia penuh dengan jerat untuk kaki orang muda. Banyak orang tertarik oleh kehidupan yang mementingkan diri dan kesenangan seksual. Mereka tidak dapat melihat bahaya yang tersembunyi atau ujung yang mengerikan dari jalan yang tampaknya bagi mereka adalah kebahagiaan. Dengan pemanjaan selera dan nafsu, tenaga mereka diboroskan, dan jutaan manusia binasa di dunia yang sekarang ini maupun dunia yang akan datang. Para orangtua harus mengingat bahwa anak-anak mereka tentu bakal menghadapi godaan-godaan ini. Bahkan sebelum kelahiran anak itu, persiapan harus sudah dimulai yang menyanggupkan mereka untuk berjuang dengan sukses terhadap kejahatan. 

 

Khususnya tanggung jawab itu terletak pada sang ibu. Dia yang oleh siapa sumber hidup anak itu dipenuhi dan bangun tubuhnya terbentuk, menanamkan juga kepadanya pengaruh mental dan spiritual yang cenderung membentuk pikiran dan tabiatnya. Adalah Yokhebed, ibu orang Ibrani itu, yang kuat dalam iman dan "tidak takut akan perintah raja" (Ibr. 11: 23), dari padanya lahirlah Musa, sang penyelamat orang Israel. Adalah Hana, wanita yang tekun berdoa dan berkorban dan mempunyai ilham dari surga, yang melahirkan Samuel, anak yang dibimbing surga, hakim yang tak dapat disuap, pendiri sekolah nabi-nabi Israel. Adalah Elisabet, sanak perempuan dan kerabat rohani bagi Maria dari Nazaret, yang menjadi ibu bentara Juruselamat. 

 

Akibat dari pengaruh terhadap janin dalam kandungan dianggap oleh banyak orangtua sebagai soal sepele dan cuma sementara saja; tetapi surga tidak menganggapnya demikian. Pekabaran yang disampaikan melalui malaikat Allah, dan dua kali diberikan dengan cara paling khidmat (lihat Hak. 13: 7, 13, 14), menunjukkan bahwa hal itu sebagai sesuatu yang layak mendapat perhatian kita yang sangat teliti.--


Tuhan Yesus memberkati.


Seri Membina Keluarga, jld. 4, hlm. 337, 338 

 

Kabar Baik 17 Sep 2020 : SANG IBU

Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia.----Amsal 31: 28. 

  


Berbahagialah orangtua yang hidupnya adalah pantulan Ilahi yang sejati, agar janji-janji dan perintah Allah membangunkan rasa hormat dan syukur dalam diri anak-anak itu; orang tua yang kelemahlembutan dan keadilan serta kesabarannya menggambarkan kepada anak itu akan kasih, keadilan dan panjang sabar Allah; dan yang dengan mengajar anak supaya mengasihi dan memercayai serta menuruti mereka, mengajar dia untuk mengasihi dan memercayai serta menuruti Bapanya di surga. Orang tua yang menanamkan kepada seorang anak karunia seperti itu telah memberikan kepadanya suatu harta yang lebih berharga dari kekayaan sepanjang zaman-harta yang bertahan sampai kekekalan. 

  

Terhadap diri anak-anak yang dipercayakan kepada pemeliharaannya, setiap ibu mendapat tugas suci dari Allah. ''Ambillah anak laki-laki dan perempuan ini", kata-Nya, "didiklah dia bagi-Ku; tanamkanlah padanya tabiat yang dipahat untuk bangunan istana, agar dia boleh bercahaya dalam istana Tuhan untuk selamanya." 

  

Pekerjaan ibu seringkali tampak baginya seperti suatu pelayanan yang tidak penting. Itu adalah pekerjaan yang jarang dihargai. Orang lain hanya tahu sedikit dari banyak kesusahan dan bebannya. Hari-harinya dipadati dengan tugas-tugas kecil, semuanya memerlukan usaha yang sabar, pengendalian diri, kewaspadaan, kebijaksanaan dan kasih pengorbanan diri; namun dia tidak bisa menyombongkan apa yang telah dilakukannya itu sebagai sesuatu prestasi yang besar. Dia hanya mengatur rumah tangga agar berjalan dengan lancar; sering merasa lelah dan bingung, dia sudah berusaha untuk berbicara ramah kepada anak-anaknya, membuat mereka tetap sibuk dan bahagia, dan menuntun kaki-kaki yang kecil itu di dalam jalan yang benar. Dia merasa seakan tidak melakukan apa-apa. Tetapi sebenarnya bukanlah demikiaN. Malaikat-malaikat surga mengamati ibu yang letih itu, memperhatikan beban-beban yang dipikulnya setiap hari. Namanya mungkin tidak terdengar di dunia ini, tetapi nama itu tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba. 

  

Ada Allah di atas, dan cahaya serta kemuliaan dari takhta-Nya turun ke atas ibu yang setia sementara dia mencoba mendidik anak-anaknya untuk menolak pengaruh yang jahat. Tidak ada pekerjaan lain yang setara dengan pekerjaannya dalam hal pentingnya. Dia bukan seperti pelukis yang melukis sebuah sosok yang cantik di atas kanvas, atau seperti pengukir yang mengukir di atas batu pualam. Dia bukanlah seperti seorang penulis yang mencanangkan suatu pemikiran yang mulia melalui kuasa kata-kata, atau juga seperti pemusik yang menanamkan suatu rasa keindahan melalui lagu. Tugasnya, dengan pertolongan Allah, ialah mengembangkan dalam satu jiwa manusia keserupaan Ilahi.


Tuhan Yesus memberkati.


--Seri Membina Keluarga, jld. 4, hlm. 341-342. 

Kabar Baik 16 Sep 2020 : SANG AYAH

 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.----Efesus 6: 4. 

 


 

Suami dan ayah adalah kepala keluarga. Istri mengharapkan dari padanya kasih sayang dan rasa simpati, dan bantuan dalam mendidik anak-anak; dan ini hal yang benar. Anak-anak itu sama-sama milik mereka berdua, dan dia sama sama menaruh perhatian atas kesejahteraan mereka. Anak-anak mengharapkan dari ayah mereka dukungan dan bimbingan; dia perlu memiliki konsep yang benar tentang kehidupan dan pengaruh serta pergaulan yang harus mengitari keluarganya; di atas segalanya, dia seharusnya dikendalikan oleh kasih dan takut akan Allah dan dengan pengajaran Firman-Nya, agar dia bisa menuntun kaki anak-anaknya di jalan yang benar. 

  

Ayah adalah pembuat undang-undang keluarga; dan seperti Abraham, dia harus menjadikan hukum Allah itu aturan rumah tangganya. Allah berkata kepada Abraham, ''Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya." Jangan ada kelalaian jahat untuk mencegah kejahatan; jangan ada sikap pilih kasih yang lemah, tidak bijaksana dan dimanjakan; jangan menyerahkan keyakinan akan tugasnya kepada tuntutan kasih sayang yang salah. Abraham bukan saja memberi petunjuk yang benar, tetapi dia juga mempertahankan wewenang hukum yang adil dan benar. Allah telah memberikan peraturan menjadi penuntun kita. Anak-anak jangan dibiarkan menyimpang dari jalan selamat yang digariskan dalam Firman Allah, ke jalan yang menuju bahaya, yang terbuka di kiri dan kanan. Dengan lemah lembut tetapi tegas, usaha yang sabar dan doa maka keinginan-keinginan mereka yang salah harus dicekal, dan kecenderungan-kecenderungan mereka ditolak. 

  

Ayah harus memaksakan dalam keluarganya nilai-nilai yang lebih tegas-tenaga, kesetiaan, kejujuran, kesabaran, keberanian, kerajinan dan manfaat yang praktis. Dan apa yang dia tuntut dari anak-anaknya itu, dia sendiri harus mempraktikkannya, mencontohkan nilai-nilai kebajikan ini di dalam kematangan sikapnya sendiri. 

  

Tetapi para ayah, janganlah mematahkan semangat anak-anakmu. Padukanlah kasih sayang dengan wewenang, kelemahlembutan dan rasa simpati dengan larangan yang tegas. Gunakanlah sebagian waktu senggangmu untuk anak-anakmu; kenalilah mereka; bergaullah dengan mereka dalarn pekerjaan dan olahraga, dan menangkanlah kepercayaan mereka. Jalinlah persahabatan dengan mereka, terutama dengan anak-anak lelakimu. Dengan cara ini kamu akan menjadi suatu pengaruh yang kuat bagi kebaikan. 

  

Dalam satu hal ayah itu adalah imam keluarga, yang meletakkan di atas mezbah keluarga korban pagi dan petang. Tetapi istri dan anak-anak harus bersatu dalam doa dan ikut menyanyikan lagu pujian.


Tuhan Yesus memberkati.



--Seri Membina Keluarga, jld. 4, hlm. 353-355. 

Selasa, 08 September 2020

Kabar Baik 13 Sep 20 : ORANG TUA, JADILAH TELADAN YANG BENAR

Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.---Efesus 6: 1. 

  

Cara yang paling baik untuk mendidik anak-anak supaya menghormati ibu dan ayahnya ialah dengan memberikan kepada mereka kesempatan, untuk melihat ayah memberi perhatian yang manis kepada ibu dan ibu memberi penghargaan dan penghormatan kepada ayah. Oleh memandang kasih yang diamalkan ibu dan ayah maka anak-anak pun dituntun kepada penurutan hukum yang kelima dan mencamkan nasihat, "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu-ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi." 

  


Ketika anak-anak memiliki orang tua yang tidak percaya, dan perintah mereka bertentangan dengan tuntutan Kristus, maka, meskipun mungkin menyakitkan, mereka harus mematuhi Tuhan dan percaya pada konsekuensi bersama dengan Dia. Tuhan secara tegas telah memerintahkan kepada anak-anak untuk menghormati ayah dan ibu mereka. Karena mereka memiliki kesempatan dan kemampuan, mereka dengan baik hati memperhatikan orang tua mereka. Hukum ini untuk anak-anak berdiri di kepala dari enam aturan terakhir yang menunjukkan kewajiban kita kepada orang lain. Tetapi sementara anak-anak diperintahkan untuk mematuhi orang tua mereka, orang tua juga diinstruksikan untuk menggunakan otoritas mereka dengan kebijaksanaan. Paulus menulis, "Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." Perhatian yang luar biasa harus dilakukan oleh orang tua jangan sampai mereka memperlakukan anak-anak mereka sedemikian rupa untuk memprovokasi kegigihan, ketidaktaatan, dan pemberontakan. Orang tua sering membangkitkan nafsu terburuk hati manusia, karena kurangnya kendali diri. Mereka mengoreksi anak-anak mereka dengan semangat marah, dan lebih tepatnya menegaskan anakanak mereka dengan cara jahat dan roh menantang, daripada memengaruhi anak-anak mereka di jalan yang benar. Dengan roh sewenang-wenang mereka sendiri, mendorong anak-anak mereka di bawah pengaruh Iblis, bukannya menyelamatkan mereka dari jerat Iblis dengan kelembutan dan cinta. Betapa menyedihkannya bahwa banyak orang tua yang mengaku sebagai orang Kristen, tetapi tidak bertobat! 

  

Kristus tidak tinggal di dalam hati mereka oleh iman. Meskipun mengaku sebagai pengikut Yesus, mereka membuat anak-anak mereka jijik, dan, dengan kekerasan mereka, amarah yang tak kenal ampun, membuat mereka membenci semua agama. Tidak heran bahwa anak-anak menjadi dingin dan memberontak terhadap orang tua mereka. Namun anak-anak tidak menjadi alasan akan ketidaktaatan karena cara orang tua mereka yang tidak tahu-menahu. 

  

Oh alangkah baiknya setiap keluarga yang mengaku mengabdikan diri kepada Tuhan, begitu dalam perbuatan dan dalam kebenaran! Maka Kristus akan diwakili dalam kehidupan rumah tangga, dan orang tua serta anak-anak akan mewakili Dia di gereja, dan kebahagiaan akan terwujud!

Tuhan Yesus memberkati.

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...