Rabu, 25 Maret 2020

Kabar Baik 29 Maret 2020 : LANGKAH PERTAMA DALAM PENERIMAAN

LANGKAH PERTAMA DALAM PENERIMAAN

Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.---Amsal 28: 13.

Orang-orang yang belum merendahkan dirinya di hadapan Allah dengan cara mengakui kesalahan mereka, berarti belum memenuhi syarat pertama penerimaan itu.. Jika kita belum mengalami pertobatan yang tidak perlu disesalkan, dan belum mempunyai kerendahan hati yang sejati dalam jiwa dan roh yang tulus mengakui dosa-dosa kita, jijik akan kesalahan- kesalahan kita, berarti kita belum berusaha dengan sungguh-sungguh mencari keampunan dosa; dan jika kita tidak pernah mencarinya dengan sungguh-sungguh, maka kita tidak akan pernah mendapat damai Allah. Satu-satunya sebab mengapa kita tidak mendapat keampunan dari dosa-dosa kita pada masa lampau ialah karena kita tidak mau merendahkan diri serta menurut syarat-syarat Firman kebenaran itu. Petunjuk-petunjuk yang jelas telah diberikan mengenai hal ini. Pengakuan dosa, apakah di hadapan orang banyak atau sendirian, haruslah dengan sepenuh hati dan dinyatakan dengan tulus. Bukan karena rasa terpaksa dari orang yang berdosa itu. Bukan pula dengan cara sembrono dan remeh, atau dipaksa oleh orang-orang yang tidak menyadari rasa jijiknya sifat dosa itu. Pengakuan yang mengalir dari segenap jiwa berjalan nenuju Allah yang mempunyai kasih yang tiada batasnya. Penulis Mazmur berkata seperti berikut: "Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati dan Ia nenyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya" (Mzm. 34: 19).

Pengakuan yang sesungguhnya selalu bersifat unik, serta mengakui dosa-dosa yang khusus pula. Barangkali keadaan dosanya sedemikian rupa sehingga harus dibawa ke hadapan Allah saja; mungkin itu harus diakui kepada orang-orang yang telah menderita karenanya, atau mungkin pula kesalahan yang dilakukan di hadapan orang banyak sehingga perlu diakui di hadapan orang banyak. Tetapi semuaa pengakuan haruslah pasti dan langsung pada sasarannya, mengakui dosa yang nyata-nyata telah dilakukan...

Tanpa pertobatan dan pembaruan yang sejati pengakuannya tidak akan diterima Allah. Harus ada perubahan yang pasti di dalam kehidupan, segala sesuatu yang sifatnya menentang Allah haruslah dibuang. Inilah hasil yang murni dari penyelasan kita akan dosa itu. Tugas yang hendak kita lakukan amat jelas dipaparkan di hadapan kita: "Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mataku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam, belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah janda-janda." (Yes. 1: 16, 17)...Berbicara mengenai pekerjaan pertobatan ini Paulus berkata: "Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan, penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan bahwa kamu tidak bersalah di dalam perkara itu" (2 Kor. 7: 11).---

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...