KEBENARAN ADALAH..!
Berbahagialah orang
yang lapar dan haus akan kebenaran.---Matius 5: 6.
Kebenaran adalah
kesucian, serupa dengan Allah, dan "Allah adalah kasih" (1 Yohanes
4:6). Itu adalah persesuaian dengan hukum Allah, karena "segala
perintah-Mu benar" (Mazmur 119: 172), dan "kasih adalah kegenapan
hukum Taurat" (Roma 13: 10). Kebenaran adalah kasih, dan kasih adalah
terang dan kehidupan Allah. Kebenaran Allah diwujudkan dalam Kristus. Kita
menerima kebenaran oleh menerima-Nya.
Kebenaran diperoleh
bukan oleh pergumulan yang menyakitkan atau kerja keras yang melelahkan, bukan
oleh pemberian atau pengorbanan; tetapi kebenaran secara cuma-cuma diberikan
kepada setiap orang yang lapar dan dahaga untuk menerimanya. "Ayo, hai
semua orang yang haus marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak
mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah.
tanpa bayaran." "Dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku."
"Inilah nama-Nya yang diberikan orang kepadanya: Tuhan keadilan kita"
(Yesaya 55: 1; 54: 17; Yeremia 23: 6).
Tidak ada kuasa
manusia yang dapat memuaskan orang yang jiwanya lapar dan dahaga. Tetapi Yesus
mengatakan, "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada
orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu, Aku akan masuk mendapatkannya
dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku"
(Wahyu 3: 20).
Sebagaimana kita
memerlukan makanan untuk mempertahankan tenaga fisik kita, begitu juga kita
memerlukan Kristus, Roti dari surga untuk mempertahankan kehidupan rohani kita
dan memberikan kekuatan untuk melakukan pekerjaan Allah. Sebagaimana tubuh
terus-menerus menerima makanan yang mempertahankan kehidupan dan kekuatan,
begitu juga jiwa harus senantiasa berhubungan erat dengan Kristus, berserah
kepada-Nya dan bergantung sepenuhnya kepada-Nya.
Sementara kita
memandang kesempurnaan tabiat Juruselamat kita, kita akan lebih rindu diubah
dan dibarui sepenuhnya dalam citra kesucian-Nya. Semakin kita kenal Allah,
semakin tinggi cita-cita tabiat kita, dan semakin sungguh-sungguh kerinduan
kita untuk memantulkan citra-Nya. Unsur Ilahi digabungkan dengan unsur manusia
apabila jiwa mencapai Allah dan hati yang dapat mengatakan, "Hanya pada
Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku" (Mazmur
62: 5).
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar