Minggu, 29 Maret 2020

Kabar Baik 1 April 2020 : DALAM BAYANG-BAYANG SALIB

DALAM BAYANG-BAYANG SALIB

Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus.---Galatia 6: 14.

Mereka yang berjalan dalam bayang-bayang salib Golgota tidak akan meninggikan diri, tidak akan menyombongkan diri karena mereka telah dibebaskan dari dosa. Mereka merasa bahwa oleh karena dosa-dosa merekalah yang menyebabkan penderitaan yang menghancurkan hati Anak Allah, dan pemikiran ini akan menuntun mereka kepada penyesalan yang mendalam. Mereka yang hidup paling dekat dengan Yesus melihat dengan jelas kelemahan dan keberdosaan manusia, dan harapan mereka satu-satunya hanyalah jasa-jasa Juruselamat yang tersalib dan yang telah bangkit kembali itu.

Sekarang pengudusan menonjol di dunia keagamaan, dan bersamaan dengan itu roh meninggikan diri sendiri, dan ketidakpedulian kepada hukum Allah yang menandakannya sebagai yang asing bagi agama Alkitab. Para penganjurnya mengajarkan bahwa penyucian adalah pekerjaan seketika, sekejap, oleh mana, melalui iman saja mereka memperoleh kekudusan yang sempurna."Percaya saja," kata mereka, "dan berkat menjadi milikmu. Tidak diperlukan usaha-usaha lebih jauh di pihak si penerima. Pada waktu yang sama mereka menyangkal wewenang dan kekuasaan hukum Allah, dan mengatakan bahwa mereka telah dibebaskan dari kewajiban memeliharakan hukum-hukum atau perintah-perintah itu. Tetapi apakah mungkin bagi manusia menjadi kudus, sesuai dengan kehendak dan tabiat Allah, tanpa menyesuaikan atau menyelaraskan diri dengan prinsip-prinsip atau hukum Allah, yang adalah pernyataan sifat dan kehendak-Nya, dan yang menyatakan apa yang menjadi kesukaan bagi-Nya?

Keinginan kepada agama yang gampang yang tidak menuntut suatu perjuangan, tidak ada penyangkalan diri, tidak ada perpisahan dengan kebodohan dunia ini, telah membuat ajaran iman, hanya iman, menjadi ajaran atau doktrin yang populer. Tetapi apakah yang dikatakan oleh Firman Allah?

Kesaksian Firman Allah menentang ajaran "iman tanpa perbuatan" yang menjerat itu. Bukanlah iman yang hanya menuntut kemurahan Surga tanpa menyesuaikan dengan syarat-syarat atas mana kemurahan diberikan. Itu hanyalah dugaan, karena iman yang sejati berdasarkan janji-janji dan syarat-syarat Alkitab.

Jangan seorang pun menipu diri sendiri dengan kepercayaan bahwa mereka dapat menjadi kudus sementara dengan sengaja melanggar salah satu tuntutan-tuntutan Allah. Perbuatan dosa yang diketahui atau disengaja mendiamkan suara Roh, dan akan memisahkan jiwa dari Allah ... Kita tidak dapat mengatakan seseorang suci tanpa mengukurnya dengan satu-satunya standar kesucian baik di surga maupun di dunia.-

Tuhan Yesus memberkakati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...