Jumat, 20 Maret 2020

Kabar Baik 22 Mar 2020 : PERTOBATAN ADALAH...!

PERTOBATAN ADALAH...!

Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan.---2 Korintus 7: 10.

Bagaimanakah agar seorang manusia dapat benar di hadapan Allah? Bagaimanakah orang berdosa itu dapat dibenarkan? Hanya melalui Kristus kita dapat rukun dengan Allah, dengan kesucian. Tetapi bagaimana kita bisa datang kepada Kristus? Banyak orang yang menanyakan pertanyaan serupa itu, sebagaimana juga ditanyakan oleh orang banyak pada Hari Pentakosta, ketika dosanya ditunjukkan dan mereka berseru: "Apakah yang harus kami perbuat? Jawab Petrus yang pertama ialah: "Hendaklah kamu bertobat" (Kis. 2: 37, 38). Pada saat yang lain dengan singkat dikatakannya; "Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan" (Kis. 3: 19).

Di dalam pertobatan termasuk penyesalan akan dosa dan berpaling dari padanya.. Kita tidak akan meninggalkan dosa kecuali kita melihat betapa jahatnya dosa-dosa itu; sebelum kita mengenyahkannya dari dalam hati kita, tidak akan ada perubahan yang sesungguhnya di dalam kehidupan.

Banyak orang yang gagal memahami apa sesungguhnya pertobatan itu. Banyak orang merasa sedih karena mereka telah berbuat dosa dan mengadakan pembaruan secara lahiriah karena mereka takut perbuatan salah yang mereka lakukan akan membawa bencana kepada diri sendiri. Tetapi bukan pertobatan semacam ini yang dimaksudkan oleh Alkitab. Mereka meratapi kesengsaraan melebihi dosa itu sendiri. Demikianlah duka yang dialami oleh Esau ketika hak sulungnya hilang untuk selama-lamanya. Bileam karena takut malaikat yang berdiri di tengah jalan dengan pedang terhunus, mengaku kesalahannya supaya nyawanya jangan binasa tetapi bukan itulah pertobatan sejati, tanpa perubahan maksud dan kemuakan akan kejahatan. Yudas Iskariot, setelah mengkhianati Tuhannya, berseru: "Aku berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah" (Mat. 27: 4).

Pengakuan terdorong oleh rasa bersalah dengan kekhawatiran akan hukuman yang dahsyat dan pandangan yang menakutkan atas penghukumannya. Akibat-akibat yang dihadapinya memenuhi dirinya dengan perasaan yang dahsyat namun tidak berakar dalam, dengan hati yang hancur, karena telah mengkhianati Anak Allah yang tak bersalah sama sekali serta menyangkal Yang Maha Suci, Firaun, yang mengakui salahnya demi menghindari hukuman berikutnya, bahkan kembali melawan Allah begitu kutuk itu dihentikan. Semua ratapan semacam ini hanyalah akibat-akibat dari dosa itu, tetapi bukan karena berdukacita atas dosa itu sendiri.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...