PENGUDUSAN
ADALAH DOKTRIN ALKITAB
Kuduskanlah
mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.---Yohanes 17: 17.
Teori-teori
pengudusan yang salah, juga yang timbul karena melalaikan atau menolak hukum
Taurat Ilahi, tampak menonjol dalam gerakan keagamaan sehari-hari. Teori-teori
ini salah dalam doktrin dan berbahaya dalam akibat praktik sehari-hari. Dan
fakta bahwa teori-teori ini mendapat perhatian umum, adalah sangat penting agar
semua mempunyai pengertian yang jelas tentang apa yang diajarkan Alkitab
mengenai pengudusan ini.
Pengudusan
yang benar adalah doktrin Alkitab. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di
Tesalonika, menyatakan, "Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu Dan ia
berdoa, "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya" (1
Tes. 4:3; 5: 23). Alkitab dengan jelas mengajarkan apa itu pengudusan, dan
bagaimana cara memperolehnya. Juruselamat mendoakan murid-murid-Nya,
"Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran"
(Yoh. 17: 17, 19). Dan Rasul Paulus mengajarkan bahwa orang-orang percaya akan
"disucikan oleh Roh Kudus" (Roma 15: 16). Apakah pekerjaan Roh Kudus
itu? Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya, "Tetapi apabila Ia datang,
yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran (Yoh. 16:
13). Dan Pemazmur berkata, "Taurat-Mu itulah kebenaran" (Mzm. 119:
142). Melalui Firman dan Roh Allah telah dibukakan kepada manusia
prinsip-prinsip agung kebenaran yang terkandung di dalam hukum-Nya. Dan oleh
karena hukum Allah adalah "kudus, benar dan baik, sebagai salinan
kesempurnaan Ilahi, maka tabiat yang dibentuk oleh karena penurutan kepada
hukum itu juga adalah kudus. Kristus adalah contoh yang sempurna dari tabiat
seperti itu. Ia berkata, "Aku menuruti perintah Bapa-Ku" ( Yoh. 15:
10). "Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya" (Yoh. 8:
29). Para pengikut Kristus harus menjadi seperti Dia oleh rahmat Allah
membentuk tabiat yang selaras dengan prinsip-prinsip hukum-Nya yang kudus.
Inilah pengudusan menurut Alkitab.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar