APA YANG SALAH DENGAN
MENUNDA-NUNDA?
Pergilah sekarang;
apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau.---Kisah Para
Rasul 24: 25.
Waspadalah terhadap
menunda-nunda. Jangan lengah membuang dosa-dosamu serta mencari kesucian hati
melalui Kristus. Di dalam hal seperti inilah ribuan orang telah tersesat dan
menemui kebinasaannya untuk selama-lamanya. Saya tidak akan beberkan di sini
betapa singkat dan tak tentu hidup ini; tetapi ada satu bahaya yang
mengerikan--satu bahaya yang tidak begitu dipahami--menunda-nunda menyerah pada
bisikan Roh Allah, memilih hidup di dalam dosa; inilah penundaan yang
sesungguhnya itu. Dosa, betapapun kecilnya kita anggap, jika selalu dilakukan
akhirnya akan membinasakan jiwa. Apa yang belum kita taklukkan akan menaklukkan
kita, dan akan mendatangkan kebinasaan atas diri kita sendiri.
Adam dan Hawa
meyakinkan diri mereka sendiri bahwa di dalam perkara kecil seperti memakan
buah pohon larangan itu tidak akan mendatangkan akibat yang mengerikan seperti
yang pernah dikatakan oleh Allah. Tetapi perkara kecil ini adalah pelanggaran
atas hukum Allah yang tak dapat diubah, itu lah yang memisahkan manusia dari
Allah lalu membuka pintu banjir kematian serta malapetaka atas dunia kita ini.
Abad demi abad telah bangkit dari dunia ini ratapan yang tidak kunjung putus,
dan semua makhluk menanggung akibat pendurhakaan manusia. Surga sendiri telah
merasakan akibat pemberontakan melawan Allah. Bukit Golgota merupakan tugu
peringatan dari pengorbanan yang menakjubkan yang mengharuskan grafirat atas
pelanggaran terhadap hukum Ilahi. Janganlah kita anggap dosa sebagai perkara
kecil.
Tiap-tiap pelanggaran,
tiap-tiap kelalaian atau penolakan atas anugerah Kristus, mendatangkan reaksi
atas dirimu sendiri; yaitu mengeraskan hati, melemahkan kemauan, mematikan
pengertian, bukan saja membuat Anda kurang ingin berserah tetapi juga kurang
mampu berserah terhadap bujukan Roh Suci Allah yang lemah lembut...
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar