Selasa, 31 Maret 2020

Kabar Baik 5 April 2020 : BERIBADAH DENGAN SUKACITA

 
BERIBADAH DENGAN SUKACITA
Mazmur 47:1-10

"Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai!"  Mazmur 47:2


Masih ada banyak orang Kristen yang beribadah kepada Tuhan secara asal-asalan tanpa disertai sikap hormat dan takut akan Tuhan.  Hal itu bisa dilihat dari hal-hal simpel:  datang beribadah tidak tepat waktu  (terlambat), masih suka bersenda-gurau saat ibadah berlangsung, bahkan ada yang sambil ber-SMS ria atau memainkan blackberry.  Kalau kita menyadari akan kehadiran Tuhan kita tidak akan melakukan tindakan-tindakan tersebut.  Ada pula yang beribadah dengan raut muka tetap cemberut dan tidak ada semangat sama sekali.  Pemazmur mengingatkan,  "Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!"  (Mazmur 100:2).  Ayat nas menyatakan:  bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak sorai.  Artinya kita juga harus beribadah kepada Tuhan dengan sukacita dan penuh semangat.

Mengapa kita harus beribadah kepada Tuhan dengan sukacita?  Karena Tuhan telah menciptakan kita dan tujuan manusia diciptakan adalah untuk memuji, menyembah dan memuliakan Tuhan.  Sudahkah kita menyembah Tuhan dan memuliakan nama-Nya dengan segenap hati dan jiwa sebagai perwujudan dan ibadah kita?  Kita harus bersukacita oleh karena Tuhan telah menebus dosa-dosa kita dan menyelamatkan kita.  Kita bersukacita karena menjadi umat pilihan-Nya.  Kita bersukacita karena Tuhan adalah Gembala Agung dan kita adalah kawanan domba gembalaan-Nya.  Kita bersukacita karena  "...TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun."  (Mazmur 100:5).  Kesadaran akan kasih karunia Tuhan yang begitu besar ini seharusnya mendorong kita untuk beribadah kepada-Nya dengan kasih.

Orang yang beribadah karena mengasihi Tuhan pasti akan melakukan yang terbaik untuk Tuhan kapan pun dan di mana pun berada dan tidak mudah kecewa, sebab ibadah yang sesungguhnya berkaitan dengan seluruh hidup kita yang mengabdi secara total kepada Tuhan.

Karena yang menjadi obyek utama ibadah adalah Tuhan, bukan pendeta atau manusia, maka kita akan beribadah kepada Tuhan dengan sukacita, bukan terpaksa!

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 4 April 2020 : TELADAN DARI PENYUCIAN YANG BENAR

TELADAN DARI PENYUCIAN YANG BENAR

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya.---Roma 8:29.

Banyak yang melakukan kesalahan dengan mencoba mendefinisikan dengan tepat titik-titik halus perbedaan antara pembenaran dan penyucian. Ke dalam definisi kedua istilah ini kebanyakan orang sering membawa ide dan spekulasi mereka sendiri. Mengapa mencoba menjadi lebih cepat daripada inspirasi tentang pertanyaan vital tentang kebenaran oleh iman? Mengapa mencoba untuk bekerja setiap menit, seolah keselamatan jiwa bergantung pada semua pemahaman Anda tentang hal ini? Semua tidak bisa melihat di garis visi yang sama. Anda berada dalam bahaya membuat dunia dari atom, dan atom dari dunia.

Sebagai orang berdosa yang bertobat, menyesal di hadapan Allah, memahami pengorbanan Kristus untuk mereka, dan menerima penebusan ini sebagai satu-satunya harapan mereka dalam kehidupan ini dan kehidupan di masa depan, dosa-dosa mereka diampuni. Ini adalah pembenaran oleh iman. Setiap yang percaya harus menyesuaikan kehendaknya sepenuhnya kepada kehendak Allah, dan tetap dalam keadaan pertobatan dan penyesalan, menjalankan iman pada jasa pendamaian Penebus, dan maju dari kekuatan ke kekuatan, dari kemuliaan ke kemuliaan.

Pengampunan dan pembenaran adalah satu dan hal yang sama...

Pembenaran adalah kebalikan dari penghukuman. Rahmat Allah yang tidak terbatas itu diberikan kepada mereka yang sepenuhnya tidak layak. Ia mengampuni pelanggaran -pelanggaran dan dosa-dosa oleh karena jasa Kristus, yang telah menjadi pendamaian bagi dosa-dosa kita. Melalui iman dalam Kristus kesalahan pelanggar yang bersalah itu dibawa kepada kemurahan Allah dan kepada harapan yang kuat tentang hidup yang kekal...

Daud diampuni dari pelanggaranny karena ia merendahkan hati di hadapan Allah dalam pertobatan dan penyesalan jiwa serta percaya bahwa janji pengampunan Allah akan digenapi. Ia mengakui dosanya, bertobat dan ditobatkan kembali. Dalam kebahagiaan jaminarn pengampunan ia berseru, "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan yang tidak berjiwa penipu." Berkat datang karena pengampunan; pengampunan datang melalui iman bahwa dosa, setelah diakui dan bertobat, akan ditanggung oleh Penanggung dosa yang agung itu. Dengan demikian dari Kristus datang segala berkat. Kematian-Nya adalah korban pendamaian bagi dosa-dosa kita. Dia adalah Pengantara besar melalui siapa kita menerima rahmat dan kemurahan Allah. Dengan demikian, Dia, sesungguhnva adalah Pemula, Pencipta, dan juga Penyempurna, iman kita.---

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 3 April 2020 : TELADAN DARI PENYUCIAN YANG BENAR

TELADAN DARI PENYUCIAN YANG BENAR

Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci..---1 Yohanes 3:3.

Dalam kehidupan murid Yohanes penyucian yang benar menjadi teladan. Selama tahun-tahun pergaulannya yang erat dengan Kristus, sudah sering ia diamarkan dan diberi peringatan oleh Juruselamat; dan amaran ini diterimanya. Sementara tabiat guru Ilahi itu dinyatakan kepadanya, Yohanes melihat kekurangan-kekurangannya sendiri, dan merendahkan diri oleh wahyu itu. Dari hari ke hari, berlawanan dengan rohnya sendiri yang keras, ia melihat kelemahlembutan dan kesabaran Yesus, dan mendengar pelajaran-pelajaran-Nya tentang kerendahan hati dan kesabaran. Dari hari ke hari hatinya tertarik kepada Kristus, sampai ia melupakan dirinya sendiri karena kasih akan Tuhannya. Kuasa dan kelemahlembutan, keagungan dan kerendahan hati, kekuatan dan kesabaran, yang dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari dari Anak Allah, memenuhi jiwanya dengan kekaguman. Ia menyerahkan perangainya yang pemarah dan ambisius itu kepada kuasa Kristus yang mengubahkan, dan kasih Ilahi mengerjakan di dalamnya suatu perubahan tabiat...

Perubahan tabiat seperti itu sebagaimana yang kelihatan dalam kehidupan Yohanes adalah selamanya sebagai hasil persekutuan dengan Kristus. Boleh jadi ada kekurangan- kekurangan yang nyata dalam tabiat seseorang, tetapi bila ia menjadi murid Kristus yang sejati, kuasa anugerah Ilahi mengubahkan dan menyucikan dia. Memandang seperti dalam kaca kemuliaan Tuhan, ia diubahkan dari kemuliaan kepada kemuliaan, sampai ia menjadi seperti Dia yang disembahnya.

Yohanes adalah guru kesucian, dan dalam suratnya kepada jemaat ia membentangkan peraturan-peraturan yang tidak salah untuk tingkah laku orang-orang Kristen. "Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya," ia menulis, "menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci." "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, la wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup" (1 Yoh. 3: 3; 2: 6). Ia mengajarkan bahwa orang Kristen harus suci dalam hati dan kehidupan. Ia tidak pernah merasa puas dengan pekerjaan yang kosong, Sebagaimana Allah suci pada lingkungan-Nya, demikian juga manusia yang sudah jatuh, oleh iman kepada Kristus, harus menjadi suci pada lingkungannya.

"Karena inilah kehendak Allah", Rasul Paulus menulis, "pengudusanmu" (1 Tes. 4: 3). Pengudusan jemaat adalah tujuan Allah dalam segala perlakuan-Nya terhadap umat-Nya. Ia telah memilih mereka dari kekekalan, supaya mereka boleh menjadi suci. Ia mengaruniakan Anak-Nya mati bagi mereka, supaya mereka boleh disucikan melalui penurutan hukum, terlepas dari segala kehampaan diri sendiri.---

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 29 Maret 2020

Kabar Baik 2 April 2020 : PERCAYA APA YANG TUHAN KATAKAN

PERCAYA APA YANG TUHAN KATAKAN

Jangan takut, percaya saja!.---Markus 5: 36.

Anda tidak dapat menghapuskan dosa-dosa masa lalumu, Anda tidak dapat mengubah hatimu dan menyucikan dirimu sendiri. Tetapi Allah berjanji melakukan semua ini bagi Anda melalui Kristus. Anda mempercayai janji itu. Anda mengakui dosa-dosa serta menyerahkan diri kepada Allah. Anda mau melayani Dia. Hanya dengan melakukan hal seperti ini Allah dapat memenuhi Firman-Nya padamu. Jika Anda percaya pada janji itu--percaya bahwa Anda sudah diampuni dan disucikan--Allah mewujudkannya dan Anda akan disempurnakan sebagaimana Kristus telah memberi kemampuan berjalan bagi orang yang lumpuh itu ketika dia percaya bahwa dia sudah disembuhkan. Demikianlah jika Anda mempercayainya. Jangan menunggu sampai merasa dirimu sudah sempurna, tetapi katakanlah: "Saya mempercayainya, demikianlah adanya, bukan karena saya merasa demikian, tetapi karena Allah telah menjanjikannya."--Kebahagiaan Sejati, hlm. 59.

Hukum itu menunjukkan kepada manusia dosa-dosanya, tetapi tidak menyediakan obatnya. Sementara hukum itu menjanjikan hidup kepada yang menurut, ia menyatakan kematian menjadi bagian pelanggar. Hanya Injil Kristus saja yang dapat membebaskannya dari hukuman dan pencemaran dosa. Ia harus menunjukkan penyesalan kepada Allah, yang hukum-Nya telah dilanggar; dan iman kepada Kristus, korban pendamaiannya. Dengan demikian ia memperoleh pengampunan dosa-dosa yang terjadi dulu, dan menjadi ikut mengambil bagian dalam sifat Ilahi. Ia adalah anak Allah yang telah menerima pengangkatan menjadi anak, di mana ia berkata, "Abba, ya Bapa!"...

Dalam kelahiran baru, hati dibawa menjadi selaras dengan Allah, sebagaimana juga menjadi selaras dengan hukum-Nya. Bilamana perubahan besar ini terjadi pada orang berdosa, ia telah melewati dari kematian kepada kehidupan, dari dosa ke kesucian, dari pelanggaran dan pemberontakan ke penurutan dan kesetiaan. Hidup lama yang terpisah dari Allah telah berakhir, hidup baru yaitu hidup yang berdamai dan beriman kepada Allah, telah mulai. Kemudian "tuntutan hukum Taurat akan digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh" (Rm. 8: 4). Dan bahasa jiwa akan berkata,"O, betapa ku cintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari" (Mzm. 119: 97)...

Tanpa hukum Taurat, manusia tidak mempunyai pandangan yang benar mengenai kesucian dan kekudusan Allah, atau mengenai kejahatan dan kecemaran manusia itu sendiri. Mereka tidak mempunyai pandangan yang benar mengenai dosa, dan tidak merasa perlu bertobat. Tidak melihat keadaan mereka yang hilang sebagai pelanggar-pelanggar hukum Allah. Mereka tidak menyadari kebutuhan mereka akan darah pendamaian Kristus. Pengharapan keselamatan diterima tanpa perubahan hati yang drastis atau pembaruan hidup. Demikianlah pertobatan dangkal merajalela, dan orang-orang banyak bergabung dengan gereja yang sebenarnya tidak pernah bersatu dengan Kristus.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 1 April 2020 : DALAM BAYANG-BAYANG SALIB

DALAM BAYANG-BAYANG SALIB

Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus.---Galatia 6: 14.

Mereka yang berjalan dalam bayang-bayang salib Golgota tidak akan meninggikan diri, tidak akan menyombongkan diri karena mereka telah dibebaskan dari dosa. Mereka merasa bahwa oleh karena dosa-dosa merekalah yang menyebabkan penderitaan yang menghancurkan hati Anak Allah, dan pemikiran ini akan menuntun mereka kepada penyesalan yang mendalam. Mereka yang hidup paling dekat dengan Yesus melihat dengan jelas kelemahan dan keberdosaan manusia, dan harapan mereka satu-satunya hanyalah jasa-jasa Juruselamat yang tersalib dan yang telah bangkit kembali itu.

Sekarang pengudusan menonjol di dunia keagamaan, dan bersamaan dengan itu roh meninggikan diri sendiri, dan ketidakpedulian kepada hukum Allah yang menandakannya sebagai yang asing bagi agama Alkitab. Para penganjurnya mengajarkan bahwa penyucian adalah pekerjaan seketika, sekejap, oleh mana, melalui iman saja mereka memperoleh kekudusan yang sempurna."Percaya saja," kata mereka, "dan berkat menjadi milikmu. Tidak diperlukan usaha-usaha lebih jauh di pihak si penerima. Pada waktu yang sama mereka menyangkal wewenang dan kekuasaan hukum Allah, dan mengatakan bahwa mereka telah dibebaskan dari kewajiban memeliharakan hukum-hukum atau perintah-perintah itu. Tetapi apakah mungkin bagi manusia menjadi kudus, sesuai dengan kehendak dan tabiat Allah, tanpa menyesuaikan atau menyelaraskan diri dengan prinsip-prinsip atau hukum Allah, yang adalah pernyataan sifat dan kehendak-Nya, dan yang menyatakan apa yang menjadi kesukaan bagi-Nya?

Keinginan kepada agama yang gampang yang tidak menuntut suatu perjuangan, tidak ada penyangkalan diri, tidak ada perpisahan dengan kebodohan dunia ini, telah membuat ajaran iman, hanya iman, menjadi ajaran atau doktrin yang populer. Tetapi apakah yang dikatakan oleh Firman Allah?

Kesaksian Firman Allah menentang ajaran "iman tanpa perbuatan" yang menjerat itu. Bukanlah iman yang hanya menuntut kemurahan Surga tanpa menyesuaikan dengan syarat-syarat atas mana kemurahan diberikan. Itu hanyalah dugaan, karena iman yang sejati berdasarkan janji-janji dan syarat-syarat Alkitab.

Jangan seorang pun menipu diri sendiri dengan kepercayaan bahwa mereka dapat menjadi kudus sementara dengan sengaja melanggar salah satu tuntutan-tuntutan Allah. Perbuatan dosa yang diketahui atau disengaja mendiamkan suara Roh, dan akan memisahkan jiwa dari Allah ... Kita tidak dapat mengatakan seseorang suci tanpa mengukurnya dengan satu-satunya standar kesucian baik di surga maupun di dunia.-

Tuhan Yesus memberkakati.

Kabar Baik 31 Maret 2020 : ANUGERAH DARI JURUSELAMAT

ANUGERAH DARI JURUSELAMAT

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.---Efesus 2:8.

Kita harus belajar di dalam sekolah Kristus. Tidak ada apa pun selain kebenaran-Nya yang dapat memberi kita hak untuk salah satu berkat dari perjanjian anugerah. Kita telah lama menginginkan dan mencoba untuk mendapatkan berkat-berkat ini, tetapi belum menerimanya karena kita telah menghargai gagasan bahwa kita dapat melakukan sesuatu untuk membuat diri kita layak bagi berkat-berkat itu. Kita belum berpaling dari diri kita sendiri, percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat yang hidup. Kita tidak boleh berpikir bahwa anugerah dan kebaikan kita sendiri akan menyelamatkan kita; anugerah Kristus adalah satu-satunya harapan kita akan keselamatan. Melalui nabi-Nya, Tuhan berjanji. "Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya" (Yes. 55: 7). Kita harus percaya akan janji yang sebenarnya, dan tidak menerima perasaan akan iman. Ketika kita mempercayai Tuhan sepenuhnya, ketika kita mengandalkan kebaikan Yesus sebagai Juruselamat yang mengampuni dosa, kita kan menerima pertolongan yang kita inginkan.

Kita melihat ke diri sendiri, seolah-olah kita memiliki kekuatan untuk menyelamatkan diri; tetapi Yesus mati bagi kita karena kita tidak berdaya untuk melakukan ini. Di dalam Dia adalah harapan kita, pembenaran kita, kebenaran kita. Kita seharusnya tidak meremehkan, dan takut bahwa kita tidak memiliki Juruselamat, atau bahwa Dia tidak memiliki pikiran belas kasihan kepada kita. Pada saat ini Dia sedang melaksanakan pekerjaan-Nya demi kita, mengundang kita untuk datang kepada-Nya dalam ketidakberdayaan kita dan diselamatkan. Kita tidak menghormati Dia karena ketidakpercayaan kita. Sungguh mengherankan bagaimana kita memperlakukan Sahabat kita yang terbaik, betapa sedikit kepercayaan diri kita beristirahat di dalam Dia yang mampu menyelamatkan kita sepenuhnya, dan yang telah memberi kita setiap bukti kasih-Nya yang besar...

Janganlah seorang merasa bahwa keadaan mereka tidak ada harapan. Anda mungkin melihat bahwa Anda berdosa dan hancur; tetapi oleh sebab itulah anda membutuhkan seorang Juruselamat. Jika Anda memiliki dosa untuk diakui, jangan kehilangan waktu. Saat-saat ini adalah emas. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan" (1 Yoh. 1:9). Mereka yang lapar dan haus akan kebenaran akan dipenuhi, karena Yesus telah menjanjikannya. Penyelamat yang Mulia! Tangan-Nya terbuka untuk menerima kita, dan hati kasihNya yang besar menunggu untuk memberkati kita.

Beberapa merasa bahwa mereka harus dalam masa percobaan dan harus membuktikan kepada Tuhan bahwa mereka direformasi, sebelum mereka dapat menuntut berkat-Nya. Tetapi jiwa-jiwa yang terkasih ini dapat menuntut berkat bahkan sekarang. Mereka harus memiliki kasih karunia-Nya, Roh Kristus, untuk membantu kelemahan mereka, atau mereka tidak dapat membentuk karakter Kristen. Yesus suka pada saat kita datang kepada-Nya, sebagaimana kita adanya---berdosa, tidak berdaya, dan bergantung pada-Nya

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 28 Maret 2020

COVID-19: PERHATIKAN DOA KEBERHASILAN DOA KEBENARAN!


COVID-19: PERHATIKAN DOA KEBERHASILAN DOA KEBENARAN!
“Karena itu berjaga-jagalah, dan berdoalah selalu agar kamu dianggap layak untuk melarikan diri dari semua hal yang akan terjadi, dan untuk berdiri di hadapan Anak Manusia” (Lukas 21:36 NKJV).

“Berjaga-jagalah dan doakan, supaya jangan kamu masuk ke dalam pencobaan” (Matius 26: 41a NKJV).
Ketika wabah COVID-19 awalnya dimulai di Cina beberapa bulan yang lalu, pemerintah dan orang-orang di dunia barat berpuas diri atau acuh tak acuh terhadap wabah berpikir bahwa virus tidak dapat menembus ke dalam atau membuat kekacauan di bagian dunia itu. Beberapa bahkan mengolok-olok orang-orang Cina. Sayangnya, sebelum mereka menyadari apa yang terjadi, virus telah merambat ke bagian-bagian dunia yang dianggap beradab dan berkembang di luar wabah penyakit yang tidak terkendali. Hari ini, orang mati dalam ratusan setiap hari. Ada takhyul bahwa virus itu tidak dapat berkembang di Afrika tropis atau membahayakan orang-orang keturunan Black. Ini juga telah terbukti salah karena wabahnya sekarang merajalela di Afrika dan telah dilaporkan ada kasus kematian akibat virus tersebut bahkan di Nigeria, negara kulit hitam terpadat. Ada arahan dari pemerintah dan otoritas agama untuk menutup penyebaran virus di Nigeria, tetapi merasa sedih melihat banyak orang yang disebut "spiritual" melanggar arahan ini dengan alasan bahwa mereka berkumpul untuk menyembah dan berdoa kepada Tuhan.
Yesus Kristus tidak membuat kesalahan ketika Dia menempatkan perhatian sebelum doa dalam peringatan-Nya kepada para murid-Nya pada dua kesempatan. Pertama kali dalam Lukas 21:36 (dikutip di atas) ketika Dia memperingatkan para murid-Nya untuk hidup seolah-olah akhir zaman sudah dekat. Kedua kalinya dalam Matius 26: 41a (juga dikutip di atas) pada malam sebelum penyaliban-Nya. Dia berada di taman berdoa dan ingin para murid-Nya bergabung dengan-Nya, namun para murid telah tertidur. Dia dengan tegas memberi tahu para murid pada dua kesempatan untuk pertama kali menonton, kemudian berdoa agar mereka tidak jatuh ke dalam jerat dunia dan iblis. Yesus tidak meremehkan kekuatan doa, tetapi Ia ingin para murid-Nya meletakkan doa di tempat yang benar.
Adalah baik untuk menyembah Tuhan dan berdoa kepada-Nya melawan penyebaran pandemi COVID-19. Namun, kita sebagai orang Kristen perlu waspada agar kita tidak memajukan penyebaran melalui tindakan atau kelambanan kita. Kita harus "... bijak seperti ular dan tidak berbahaya seperti merpati" (Matius 10:16 NKJV) dalam mematuhi otoritas yang sudah mapan (Roma 13: 1-7; Titus 3: 1; 1 Petrus 2: 13-14; Markus 12:17; Ibrani 13:17) terutama ketika itu untuk kesejahteraan kita. Ini seperti pepatah yang populer dan benar: Mencegah lebih baik daripada mengobati. Waspada dan cegah bahaya sebelum berpikir untuk berdoa untuk menyembuhkan bahaya. Tidak puas! Tidak ada ketidakpedulian! Tidak menyalahkan permainan! Tidak ada spiritualitas atau agama yang hiper! Bermain aman! Tetap aman! Dorong jarak sosial! Mencegah lebih baik daripada mengobati! Waspada mendahului doa!
 
Tuhan Yesus memberkati. Selamat beribadah dan selamat hari minggu.


Salam,
Ps. Lambok Geraldo
Yayasan Anggur Baru Ministry | TK & PAUD Anggur Baru
SK KEMHUNKAM No : AHU-0012926.AH.01.04.Tahun 2015
-MENJANGKAU YANG TIDAK TERJANGKAU-
Rek. Bank : (BRI) 0159-01-00103-55-66 an. Yayasan Anggur Baru Ministry

Kamis, 26 Maret 2020

Kabar Baik 30 Maret 2020 : KELAHIRAN BARU

KELAHIRAN BARU

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.---Yohanes 3:3.

Pernyataan bahwa Kristus oleh kematian-Nya menghapuskan hukum Bapa-Nya, tidaklah beralasan. Seandainya hukum itu bisa diubah atau dikesampingkan, maka Kristus tidak perlu mati untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Kematian Kristus, yang sama sekali tidak menghapuskan hukum itu, membuktikan bahwa hukum itu tidak bisa diubah.


Hukum Allah, dari sifatnya sendiri, tidak dapat diubah. Hukum itu adalah penyataan kehendak dan tabiat Penciptanya. Allah adalah kasih, dan hukum-Nya adalah kasih. Prinsip agungnya ialah mengasihi Allah dan mengasihi manusia. "Kasih adalah kegenapan hukum Taurat" (Rm. 13: 10). Tabiat Allah ialah kebenaran; demikianlah sifat hukum-Nya. Pemazmur berkata, "Taurat-Mu benar", "segala perintah-Mu benar" (Mzm. 119: 142, 172). Dan Rasul Paulus menyatakan, "Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus,
benar dan baik" (Rm. 7: 12). Hukum seperti itu, yang menjadi penyataan pikiran dan kehendak Allah, sudah tentu sekekal Penciptanya.

Pertobatan dan penyucianlah yang mendamaikan manusia kepada Allah, oleh membawa manusia itu selaras dengan hukum-Nya. Pada mulanya manusia diciptakan menurut peta Allah. Ia sangat selaras dengan sifat dan hukum Allah. Prinsip-prinsip kebenaran dituliskan di dalam hati. Tetapi dosa memisahkan dia dari Penciptanya. Ia tidak lagi memancarkan peta Ilahi. Hatinya berperang dengan prinsip -prinsip hukum Allah. "Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah, hal ini memang tidak mungkin baginya" (Rm. 8: 7). Tetapi "karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal," agar manusia boleh diperdamaikan dengan Allah. Melalui jasa-jasa Kristus manusia itu bisa kembali selaras dengan Penciptanya. Hatinya harus diperbarui oleh rahmat Ilahi. Ia harus mempunyai hidup baru yang dari atas. Perubahan ini adalah kelahiran baru, tanpa itu kata Yesus "ia tidak bisa melihat kerajaan Allah."

Langkah pertama dalam pendamaian kepada Allah ialah pengakuan dosa. "Dosa ialah pelanggaran hukum Allah." "Oleh hukum Taurat orang mengenal dosa" (1 Yoh. 3: 4; Rm. 3: 20). Agar dapat melihat dosanya, orang berdosa itu harus menguji tabiatnya dengan standar kebenaran Allah. Standar kebenaran itu adalah cermin yang menunjukkan penyempurnaan tabiat kebenaran, dan yang menyanggupkannya untuk melihat cacat pada dirinya.

Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 25 Maret 2020

Kabar Baik 29 Maret 2020 : LANGKAH PERTAMA DALAM PENERIMAAN

LANGKAH PERTAMA DALAM PENERIMAAN

Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.---Amsal 28: 13.

Orang-orang yang belum merendahkan dirinya di hadapan Allah dengan cara mengakui kesalahan mereka, berarti belum memenuhi syarat pertama penerimaan itu.. Jika kita belum mengalami pertobatan yang tidak perlu disesalkan, dan belum mempunyai kerendahan hati yang sejati dalam jiwa dan roh yang tulus mengakui dosa-dosa kita, jijik akan kesalahan- kesalahan kita, berarti kita belum berusaha dengan sungguh-sungguh mencari keampunan dosa; dan jika kita tidak pernah mencarinya dengan sungguh-sungguh, maka kita tidak akan pernah mendapat damai Allah. Satu-satunya sebab mengapa kita tidak mendapat keampunan dari dosa-dosa kita pada masa lampau ialah karena kita tidak mau merendahkan diri serta menurut syarat-syarat Firman kebenaran itu. Petunjuk-petunjuk yang jelas telah diberikan mengenai hal ini. Pengakuan dosa, apakah di hadapan orang banyak atau sendirian, haruslah dengan sepenuh hati dan dinyatakan dengan tulus. Bukan karena rasa terpaksa dari orang yang berdosa itu. Bukan pula dengan cara sembrono dan remeh, atau dipaksa oleh orang-orang yang tidak menyadari rasa jijiknya sifat dosa itu. Pengakuan yang mengalir dari segenap jiwa berjalan nenuju Allah yang mempunyai kasih yang tiada batasnya. Penulis Mazmur berkata seperti berikut: "Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati dan Ia nenyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya" (Mzm. 34: 19).

Pengakuan yang sesungguhnya selalu bersifat unik, serta mengakui dosa-dosa yang khusus pula. Barangkali keadaan dosanya sedemikian rupa sehingga harus dibawa ke hadapan Allah saja; mungkin itu harus diakui kepada orang-orang yang telah menderita karenanya, atau mungkin pula kesalahan yang dilakukan di hadapan orang banyak sehingga perlu diakui di hadapan orang banyak. Tetapi semuaa pengakuan haruslah pasti dan langsung pada sasarannya, mengakui dosa yang nyata-nyata telah dilakukan...

Tanpa pertobatan dan pembaruan yang sejati pengakuannya tidak akan diterima Allah. Harus ada perubahan yang pasti di dalam kehidupan, segala sesuatu yang sifatnya menentang Allah haruslah dibuang. Inilah hasil yang murni dari penyelasan kita akan dosa itu. Tugas yang hendak kita lakukan amat jelas dipaparkan di hadapan kita: "Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mataku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam, belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah janda-janda." (Yes. 1: 16, 17)...Berbicara mengenai pekerjaan pertobatan ini Paulus berkata: "Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan, penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan bahwa kamu tidak bersalah di dalam perkara itu" (2 Kor. 7: 11).---

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 28 Maret 2020 : MINTALAH PERTOBATAN

MINTALAH PERTOBATAN

Maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan.---Roma 2:4.

Pikiran Ilahi itu yang juga bekerja di atas alam ciptaan berbicara ke dalam hati manusia dan menciptakan satu kerinduan yang tak terlukiskan terhadap sesuatu yang tidak mereka miliki. Perkara-perkara dunia ini tidak memuaskan kerinduan mereka. Roh Tuhan memohon bersama mereka untuk mencari perkara satu-satunya yang dapat memberikan damai sejahtera karunia Kristus, kegembiraan akan kesucian. Melalui pengaruh-pengaruh yang kelihatan dan tidak kelihatan, Juruselamat kita senantiasa bekerja menarik pikiran manusia dari kesenangan-kesenangan dosa yang tidak memuaskan itu kepada berkat-berkat yang tiada batasnya yang dapat mereka peroleh di dalam Dia. Bagi semua jiwa-jiwa seperti ini, yang dengan sia-sia mencari minuman dari piala dunia yang retak ini, pekabaran Ilahi disampaikan. "Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan itu dengan cuma-cuma." (Why. 22: 17).


Anda yang merindukan sesuatu yang lebih baik daripada yang dapat diberikan dunia ini, mengenal kerinduan ini sebagai suara Allah bagi jiwamu. Mintalah kepada-Nya supaya memberikan pertobatan, untuk menyatakan Kristus padamu di dalam kasih-Nya yang tak terbatas, dalam kekudusan-Nya yang sempurna. Di dalam kehidupan Kristus prinsip-prinsip hukum Allah--kasih kepda Allah dan manusia--diterangkan dengan jelas. Kemurahan, kasih yang tiada mementingkan diri sendiri, adalah kehidupan jiwa-Nya. Sementara kita memandang pada-Nya, sementara terang yang datang dari Juruselamat menerangi kita, kita akan melihat hati kita sendiri yang penuh dengan dosa.

Mungkin kita membanggakan diri sendiri seperti yang dilakukan Nikodemus, bahwa kehidupan kita sudan benar, tabiat kita mulia, dan mengira bahwa kita tidak perlu lagi merendahkan hati di hadapan Tuhan, seperti orang berdosa pada umumnya; tetapi apabila kita melihat terang Kristus yang bersinar menerangi jiwa kita, maka akan tampak betap tidak sucinya kita; kita akan melihat motif-motif yang mementingkan diri sendiri, bertentangan dengan Allah, yang telah mencemarkan setiap tingkah laku kehidupan kita. Barulah kita mengetahui bahwa kebenaran kita sesungguhnya bagaikan kain yang usang dan kotor, dan hanya darah Kristus sendirilah yang dapat membasuh hati kita dalam teladan-Nya sendiri.

Seberkas sinar kemuliaan Allah, seberkas cahaya kesucian Kristus, menembusi jiwa membuat setiap noda kecemaran itu nyata sekali, dan membentangkan kekurangan dan keburukan tabiat manusia...

Jiwa yang telah disentuhnya akan membenci rasa mementingkan diri sendiri, benci terhadap sifat cinta diri, lalu akan mencari kebenaran Kristus, karena kesucian hati ialah sesuai dengan hukum Tuhan dan sifat Kristus.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 27 Maret 2020 : APA YANG SALAH DENGAN MENUNDA-NUNDA?

APA YANG SALAH DENGAN MENUNDA-NUNDA?

Pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau.---Kisah Para Rasul 24: 25.

Waspadalah terhadap menunda-nunda. Jangan lengah membuang dosa-dosamu serta mencari kesucian hati melalui Kristus. Di dalam hal seperti inilah ribuan orang telah tersesat dan menemui kebinasaannya untuk selama-lamanya. Saya tidak akan beberkan di sini betapa singkat dan tak tentu hidup ini; tetapi ada satu bahaya yang mengerikan--satu bahaya yang tidak begitu dipahami--menunda-nunda menyerah pada bisikan Roh Allah, memilih hidup di dalam dosa; inilah penundaan yang sesungguhnya itu. Dosa, betapapun kecilnya kita anggap, jika selalu dilakukan akhirnya akan membinasakan jiwa. Apa yang belum kita taklukkan akan menaklukkan kita, dan akan mendatangkan kebinasaan atas diri kita sendiri.

Adam dan Hawa meyakinkan diri mereka sendiri bahwa di dalam perkara kecil seperti memakan buah pohon larangan itu tidak akan mendatangkan akibat yang mengerikan seperti yang pernah dikatakan oleh Allah. Tetapi perkara kecil ini adalah pelanggaran atas hukum Allah yang tak dapat diubah, itu lah yang memisahkan manusia dari Allah lalu membuka pintu banjir kematian serta malapetaka atas dunia kita ini. Abad demi abad telah bangkit dari dunia ini ratapan yang tidak kunjung putus, dan semua makhluk menanggung akibat pendurhakaan manusia. Surga sendiri telah merasakan akibat pemberontakan melawan Allah. Bukit Golgota merupakan tugu peringatan dari pengorbanan yang menakjubkan yang mengharuskan grafirat atas pelanggaran terhadap hukum Ilahi. Janganlah kita anggap dosa sebagai perkara kecil.

Tiap-tiap pelanggaran, tiap-tiap kelalaian atau penolakan atas anugerah Kristus, mendatangkan reaksi atas dirimu sendiri; yaitu mengeraskan hati, melemahkan kemauan, mematikan pengertian, bukan saja membuat Anda kurang ingin berserah tetapi juga kurang mampu berserah terhadap bujukan Roh Suci Allah yang lemah lembut...

Meski hanya satu sifat tabiat yang salah, satu keinginan yang penuh dosa, jika terus-menerus dilakukan dan ditimang-timang akan merusakkan semua kuasa Injil. Tiap-tiap perbuatan jahat yang dimanjakan memperkuat jiwa tidak senang terhadap Allah. Orang yang menunjukkan kelakuan yang tak beriman, atau pendirian yang sama sekali tidak peduli akan kebenaran Ilahi, akan menuai apa yang ditanamnya sendiri. Di dalam Alkitab tidak ada satu amaran yang lebih nenakutkan melawan bermain-main dengan kejahatan daripada ucapan orang yang bijaksana Salomo, bahwa orang berdosa "tertangkap dalanm kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri" (Ams. 5: 22).

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 26 Maret 2020 : KUASA KEMAUAN HATI

KUASA KEMAUAN HATI

Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.---Filipi 2: 13.

Penebus dunia menerima manusia itu sebagaimana adanya, dan dengan segala kekurangan mereka, ketidaksempurnaan mereka, kelemahlembutannya; dan Dia bukan saja membasuhkan dari dosa serta membayar tebusan melalui darah-Nya, tetapi juga akan memuaskan kerinduan hati semua orang yang mau menanggung kuk-Nya, menanggung beban- Nya. Maksud-Nya ialah memberikan perdamaian dan kesentosaan kepada semua orang yang datang kepada-Nya meminta roti hidup. Dia menuntut kita supaya hanya mengerjakan tanggung jawab-tanggung jawab yang akan menuntun langkah-langkah kaki kita menuju kebahagiaan yang lebih tinggi yang tidak dapat diperoleh orang-orang durhaka. Kehidupan jiwa yang benar dan menggembirakan ialah dengan memiliki Kristus di dalam hati, pengharapan kemuliaan itu.

Banyak orang bertanya: "Bagaimana saya dapat memasrahkan diri sepenunnya kepada Tuhan?" Anda ingin memasrahkan dirimu kepada Allah tetapi Anda lemah dalam kekuatan moral, dikungkung kekhawatiran, serta dikendalikan oleh kebiasaan-kebiasaan hidupmu yang penuh dosa. Janji-janji dan segala keputusan hatimu adalah bagaikan tali yang terbuat dari rumput. Anda tidak mampu menguasai angan-angan, dorongan-dorongan hati, dan keinginan-keinginanmu. Sadar akan janji-janji yang tidak dapat kautepati serta tekad yang hilang begitu saja melemahkan keyakinanmu di dalam ketulusan hatimu, menyebabkan Anda merasa banwa Allah tidak dapat menerima Anda; tetapi Anda tidak perlu putus asa. Apa yang perlu dipahami ialah kuasa kemauan yang sejati. Inilah kuasa yang memerintah dalam tabiat manusia, kuasa mengambil keputusan atau kuasa memilih. Segala sesuatu tergantung dari perbuatan kemauan yang benar. Kuasa untuk memilih Allah telah diberikan kepada manusia; inilah yang harus digunakan oleh manusia. Anda tidak dapat mengubah hatimu dengan dirimu sendiri. Anda tidak dapat menyerahkan kemauan pada-Nya, lalu Dia akan bekerja untuk melayani di dalam dirimu dan mengerjakannya semua sesuai dengan keridlaan-Nya. Dengan demikian semua tabiatmu akan diarahkan kepada pimpinan Roh Kristus; keinginan-keinginan mu akan dipusatkan pada-Nya, pikiran-pikiranmu akan sejalan dengan Dia.

Kerinduan akan kebajikan dan kesucian memang baik adanya: tetapi jika Anda berhenti sampai di situ saja, tidak ada gunanya. Banyak orang yang hilang sementara berharap dan ingin menjadi orang Kristen. Mereka tidak sampai pada titik penyerahan kemauan kepada Allah. Mereka tidak memilih sekarang juga untuk menjadi orang Kristen.

Dengan menggunakan kemauan secara benar, maka perubahan vang menyeluruh akan terjadi dalam kehidupanmu. Dengan menyerahkan segenap kemauanmu kepada kehendak Kristus, Anda mengnubungkan diri dengan kuasa di atas segala kuasa dan penguasa. Anda akan mendapat kekuatan dari atas yang menjaga Anda tetap teguh, dan melalui penyerahan yang tetap kepada Tuhan Anda sanggup menghidupkan kehidupan yang baru, yaitu hidup di dalam iman.

Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 20 Maret 2020

Kabar Baik 25 Mar 2020 : KESUCIAN ADALAH..!

KESUCIAN ADALAH..!

Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.---2 Korintus 7: 1.

Sejak hal itu dimaksudkan olehnya kita harus menerima kuasa, mengapa kita tidak lapar dan dahaga untuk pemberian Roh itu? Mengapa kita tidak berbicara tentang dia, mendoakannya, dan berkhotbah mengenai hal itu? Tuhan lebih rela memberi Roh Kudus kepada mereka yang melayani Dia daripada orang tua yang memberikan pemberian yang baik kepada anak-anaknya. Untuk baptisan Roh setiap hari setiap pekerja haruslah mempersembahkan permohonannya kepada Allah. Rombongan pekerja-pekerja Kristen haruslah berkumpul untuk minta pertolongan istimewa, untuk khidmat surga, agar mereka dapat mengetahui bagaimana merencanakan dan melaksanakan dengan bijaksana. Terutama mereka harus berdoa bahwa Allah akan membaptiskan duta-duta pilihan-Nya di ladang Tuhan dengan suatu ukuran kekayaan akan Roh Kudus. Kehadiran Roh bersama pekerja-pekerja Allah akan menjadi pemasyhuran kebenaran suatu kuasa yang tidak dapat diberikan oleh segala kuasa atau kemuliaan dunia.

Dengan pekerja Allah yang berserah, di mana pun ia ada, Roh Kudus akan beserta. Perkataan yang diucapkan terhadap murid-murid diucapkan juga kepada kita. Penghibur itu adalah milik kita sama seperti milik mereka. Roh itu menyediakan kekuatan yang menyokong jiwa yang berusaha dan berkumpul dalam setiap keadaan, di tengah kebencian duniawi, dan kesadaran akan kegagalan dan kesalahan mereka sendiri. Dalam kesusahan dan kesukaran, bila pandangan tampaknya gelap dan masa depan itu mencemaskan, dan kita merasa tidak berdaya dan sendirian,---inilah waktunya bilamana, sebagai jawaban atas doa iman, Roh Kudus memberikan penghiburan kepada hati.

Bukanlah bukti yang meyakinkan bahwa seorang manusia adalah seorang Kristen sebab ia menyatakan kegembiraan rohani di bawah keadaan yang luar biasa. Kesucian bukanlah kegairahan; itu adalah penyerahan sepenuhnya kepada kehendak Allah; itu adalah hidup dari setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah; itu adalah melakukan kehendak Bapa kita yang di surga; itu adalah mempercayai Allah dalam pergumulan, dalam kegelapan sebagaimana dalam terang; itu adalah berjalan oleh iman bukannya oleh penglihatan; itu adalah bergantung kepada Allah dengan keyakinan yang sepenuhnya, dan bersandar pada kasih-Nya.

Tidaklah penting bagi kita untuk dapat mendefinisikan apa Roh Kudus itu. Kristus mengatakan kepada kita bahwa Roh adalah Penghibur, "Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa." Dengan jelas diterangkan mengenai Roh Kudus bahwa dalam pekerjaan-Nya memimpin manusia kepada segala kebenaran, "Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri (Yoh. 15: 26; 16: 13).-

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 24 Mar 2020 : KEBENARAN ADALAH..!

KEBENARAN ADALAH..!

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran.---Matius 5: 6.

Kebenaran adalah kesucian, serupa dengan Allah, dan "Allah adalah kasih" (1 Yohanes 4:6). Itu adalah persesuaian dengan hukum Allah, karena "segala perintah-Mu benar" (Mazmur 119: 172), dan "kasih adalah kegenapan hukum Taurat" (Roma 13: 10). Kebenaran adalah kasih, dan kasih adalah terang dan kehidupan Allah. Kebenaran Allah diwujudkan dalam Kristus. Kita menerima kebenaran oleh menerima-Nya.

Kebenaran diperoleh bukan oleh pergumulan yang menyakitkan atau kerja keras yang melelahkan, bukan oleh pemberian atau pengorbanan; tetapi kebenaran secara cuma-cuma diberikan kepada setiap orang yang lapar dan dahaga untuk menerimanya. "Ayo, hai semua orang yang haus marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah. tanpa bayaran." "Dan kebenaran yang mereka terima dari pada-Ku." "Inilah nama-Nya yang diberikan orang kepadanya: Tuhan keadilan kita" (Yesaya 55: 1; 54: 17; Yeremia 23: 6).

Tidak ada kuasa manusia yang dapat memuaskan orang yang jiwanya lapar dan dahaga. Tetapi Yesus mengatakan, "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku" (Wahyu 3: 20).

Sebagaimana kita memerlukan makanan untuk mempertahankan tenaga fisik kita, begitu juga kita memerlukan Kristus, Roti dari surga untuk mempertahankan kehidupan rohani kita dan memberikan kekuatan untuk melakukan pekerjaan Allah. Sebagaimana tubuh terus-menerus menerima makanan yang mempertahankan kehidupan dan kekuatan, begitu juga jiwa harus senantiasa berhubungan erat dengan Kristus, berserah kepada-Nya dan bergantung sepenuhnya kepada-Nya.

Sementara kita memandang kesempurnaan tabiat Juruselamat kita, kita akan lebih rindu diubah dan dibarui sepenuhnya dalam citra kesucian-Nya. Semakin kita kenal Allah, semakin tinggi cita-cita tabiat kita, dan semakin sungguh-sungguh kerinduan kita untuk memantulkan citra-Nya. Unsur Ilahi digabungkan dengan unsur manusia apabila jiwa mencapai Allah dan hati yang dapat mengatakan, "Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku" (Mazmur 62: 5).

Jika engkau merasa perlu dalam jiwamu, jika engkau lapar dan dahaga akan kebenaran, ini adalah bukti bahwa Kristus telah menempa dalam hatimu hal-hal yang tidak mungkin engkau lakukan sendiri.---

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 23 Mar 2020 : PENGUDUSAN ADALAH DOKTRIN ALKITAB

PENGUDUSAN ADALAH DOKTRIN ALKITAB

Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.---Yohanes 17: 17.

Teori-teori pengudusan yang salah, juga yang timbul karena melalaikan atau menolak hukum Taurat Ilahi, tampak menonjol dalam gerakan keagamaan sehari-hari. Teori-teori ini salah dalam doktrin dan berbahaya dalam akibat praktik sehari-hari. Dan fakta bahwa teori-teori ini mendapat perhatian umum, adalah sangat penting agar semua mempunyai pengertian yang jelas tentang apa yang diajarkan Alkitab mengenai pengudusan ini.

Pengudusan yang benar adalah doktrin Alkitab. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika, menyatakan, "Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu Dan ia berdoa, "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya" (1 Tes. 4:3; 5: 23). Alkitab dengan jelas mengajarkan apa itu pengudusan, dan bagaimana cara memperolehnya. Juruselamat mendoakan murid-murid-Nya, "Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran" (Yoh. 17: 17, 19). Dan Rasul Paulus mengajarkan bahwa orang-orang percaya akan "disucikan oleh Roh Kudus" (Roma 15: 16). Apakah pekerjaan Roh Kudus itu? Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya, "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran (Yoh. 16: 13). Dan Pemazmur berkata, "Taurat-Mu itulah kebenaran" (Mzm. 119: 142). Melalui Firman dan Roh Allah telah dibukakan kepada manusia prinsip-prinsip agung kebenaran yang terkandung di dalam hukum-Nya. Dan oleh karena hukum Allah adalah "kudus, benar dan baik, sebagai salinan kesempurnaan Ilahi, maka tabiat yang dibentuk oleh karena penurutan kepada hukum itu juga adalah kudus. Kristus adalah contoh yang sempurna dari tabiat seperti itu. Ia berkata, "Aku menuruti perintah Bapa-Ku" ( Yoh. 15: 10). "Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya" (Yoh. 8: 29). Para pengikut Kristus harus menjadi seperti Dia oleh rahmat Allah membentuk tabiat yang selaras dengan prinsip-prinsip hukum-Nya yang kudus. Inilah pengudusan menurut Alkitab.

Pekerjaan pengudusan ini dapat dicapai hanya melalui iman dalam Kristus, oleh kuasa Roh Allah yang tinggal di dalam hati. Rasul Paulus menasihati orang-orang percaya, "Hai saudara-saudara, tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar...karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan- Nya (Filipi 2: 12, 13). Orang-orang Kristen akan merasakan dorongan-dorongan atau desakan-desakan dosa itu, tetapi ia akan selalu berperang melawannya. Di sinilah pertolongan Kristus diperlukan. Kelemahan manusia menjadi bersatu dengan kekuatan Ilahi, dan iman berseru, "Tetapi syukur kepada Allah yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus" (1 Kor. 15:57).---

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 22 Mar 2020 : PERTOBATAN ADALAH...!

PERTOBATAN ADALAH...!

Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan.---2 Korintus 7: 10.

Bagaimanakah agar seorang manusia dapat benar di hadapan Allah? Bagaimanakah orang berdosa itu dapat dibenarkan? Hanya melalui Kristus kita dapat rukun dengan Allah, dengan kesucian. Tetapi bagaimana kita bisa datang kepada Kristus? Banyak orang yang menanyakan pertanyaan serupa itu, sebagaimana juga ditanyakan oleh orang banyak pada Hari Pentakosta, ketika dosanya ditunjukkan dan mereka berseru: "Apakah yang harus kami perbuat? Jawab Petrus yang pertama ialah: "Hendaklah kamu bertobat" (Kis. 2: 37, 38). Pada saat yang lain dengan singkat dikatakannya; "Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan" (Kis. 3: 19).

Di dalam pertobatan termasuk penyesalan akan dosa dan berpaling dari padanya.. Kita tidak akan meninggalkan dosa kecuali kita melihat betapa jahatnya dosa-dosa itu; sebelum kita mengenyahkannya dari dalam hati kita, tidak akan ada perubahan yang sesungguhnya di dalam kehidupan.

Banyak orang yang gagal memahami apa sesungguhnya pertobatan itu. Banyak orang merasa sedih karena mereka telah berbuat dosa dan mengadakan pembaruan secara lahiriah karena mereka takut perbuatan salah yang mereka lakukan akan membawa bencana kepada diri sendiri. Tetapi bukan pertobatan semacam ini yang dimaksudkan oleh Alkitab. Mereka meratapi kesengsaraan melebihi dosa itu sendiri. Demikianlah duka yang dialami oleh Esau ketika hak sulungnya hilang untuk selama-lamanya. Bileam karena takut malaikat yang berdiri di tengah jalan dengan pedang terhunus, mengaku kesalahannya supaya nyawanya jangan binasa tetapi bukan itulah pertobatan sejati, tanpa perubahan maksud dan kemuakan akan kejahatan. Yudas Iskariot, setelah mengkhianati Tuhannya, berseru: "Aku berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah" (Mat. 27: 4).

Pengakuan terdorong oleh rasa bersalah dengan kekhawatiran akan hukuman yang dahsyat dan pandangan yang menakutkan atas penghukumannya. Akibat-akibat yang dihadapinya memenuhi dirinya dengan perasaan yang dahsyat namun tidak berakar dalam, dengan hati yang hancur, karena telah mengkhianati Anak Allah yang tak bersalah sama sekali serta menyangkal Yang Maha Suci, Firaun, yang mengakui salahnya demi menghindari hukuman berikutnya, bahkan kembali melawan Allah begitu kutuk itu dihentikan. Semua ratapan semacam ini hanyalah akibat-akibat dari dosa itu, tetapi bukan karena berdukacita atas dosa itu sendiri.

Tuhan Yesus memberkati.

Sabtu, 14 Maret 2020

Kabar Baik 21 Maret 2020 : PEKERJAAN ROH KUDUS

PEKERJAAN ROH KUDUS

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, la akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.---Yohanes 16: 13.


Pekerjaan Roh Kudus dengan jelas ditentukan dalam perkataan Kristus: "Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman" (Yoh. 16: 8). Roh Kuduslah yang menghukumkan dosa. Jikalau orang berdosa menyambut pengaruh yang menghidupkan dari Roh Kudus, ia akan dibawa kepada pertobatan dan dibangkitkan kepada pentingnya menurut tuntutan Ilahi.


Kepada orang berdosa yang bertobat, lapar dan dahaga akan kebenaran, Roh Kudus menyatakan Domba Allah yang mengangkut dosa isi dunia. "Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku, kata Kristus. "Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu" (Yoh. 16: 14; 14: 26).

Roh itu diberikan sebagai alat untuk membarui, untuk membuat keselamatan itu berhasil oleh kematian Penebus kita. Roh Kudus selalu menarik perhatian orang-orang kepada persembahan besar yang telah diadakan di salib Kalvari, untuk membuka kepada dunia kasih Allah, dan untuk membuka kepada jiwa yang berdosa perkara-perkara yang indah dari Kitab Suci.

Setelah menyatakan keyakinan akan dosa, dan mempersembahkan di hadapan pikiran standar kebenaran itu, Roh Kudus menarik kasih dari perkara-perkara dunia ini dan memenuhi jiwa dengan keinginan akan kesucian. "Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran" (Yoh. 16: 13), kata Juruselamat. Jika manusia rela untuk dibentuk, akan ada suatu penyucian untuk segala makhluk. Roh akan mengambil perkara-perkara Allah dan mencapkannya kepada jiwa. Oleh kuasa-Nya jalan kehidupan akan dijadikan begitu jelas sehingga tidak seorang pun perlu bersalah dalamnya.

Sejak permulaan, Allah telah bekerja oleh Roh Kudus-Nya, dengan perantaraan manusia untuk pelaksanaan maksud-Nya untuk kepentingan bangsa yang telah jatuh...

Roh dari Yang Mahakuasa sedang bekerja dalam hati manusia, dan mereka menyambut pengaruhnya menjadi saksi bagi Allah dan kebenaran-Nya. Di banyak tempat pria dan wanita yang mengabdi terlihat sedang menyampaikan kepada orang-orang lain terang yang telah menerangi jalan keselamatan mereka melalui Kristus. Dan sementara mereka membiarkan terang mereka bercahaya, seperti yang dilakukan oleh mereka yang telah dibaptiskan dengan Roh pada Hari Pentakosta, mereka mendapat kuasa Roh lebih dan lebih banyak lagi. Dengan demikian dunia ini akan diterangi dengan kemuliaan Allah.

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 20 Maret 2020 : KESEMBUHAN ROHANI

KESEMBUHAN ROHANI

Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.---Efesus 2:1.

Tetapi Juruselamat melihat seorang yang sangat menderita. Ia adalah seorang yang telah menjadi lumpuh tiga puluh delapan tahun lamanya. Penyakitnya sebenarnya sebagian besar disebabkan oleh dosanya sendiri, dan dianggap sebagai hukuman dari Allah. Karena sendirian dan tidak ada sanak saudara, serta merasa bahwa pintu kasihan Allah telah tertutup baginya, si penderita itu hidup merana bertahun-tahun lamanya...

Yesus tidak meminta si penderita ini menggunakan iman kepada-Nya. Ia hanya berkata, "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah (Yoh. 5: 8). Tetapi iman orang ini berpegang teguh pada perkataan-Nya itu. Setiap urat saraf dan otot bergetar dengan hayat yang baru dan tenaga hidup kembali pada anggota-anggota tubuhnya yang lumpuh itu. Dengan tidak ragu-ragu ia mengambil keputusan untuk menurut perintah Kristus dan segenap ototnya menyambut kemauannya. Setelah melompat, ia merasa bahwa dirinya telah menjadi seorang yang sehat kembali..

Yesus tidak memberikan kepadanya jaminan pertolongan Ilahi. Jika orang ini telah berhenti sejenak untuk meragu-ragukan perkataan-Nya, ia akan kehilangan kesempatan untuk sembuh. Tetapi ia percaya akan perkataan Kristus, dan dalam berbuat menurut perkataan Tuhan, ia menerima kekuatan.

Melalui iman yang sama pula kita boleh mendapat kesembuhan rohani. Oleh dosa kita telah diceraikan dari hidup Allah. Jiwa kita pun telah menjadi lumpuh. Dengan kekuatan kita sendiri kita tidak sanggup hidup suci sebagaimana orang yang tidak bertenaga itu tidak sanggup berjalan. Banyak orang sadar akan keadaan mereka yang tidak berdaya itu, dan merindukan suatu kehidupan rohani yang akan menyesuaikan kehidupan mereka dengan kehendak Allah; mereka sedang berusaha dengan sia-sia untuk memperolehnya. Dalam keadaan putus asa mereka berseru, "Aku manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?" (Rm. 7: 24). Biarlah orang-orang yang sedang dalam keadaan putus asa memandang ke atas. Juruselamat sedang menundukkan diri-Nya kepada mereka yang ditebus dengan darah-Nya, sambil berkata dengan kelemahlembutan dan belas kasihan yang tidak terperikan, "Maukah engkau sembuh?" Ia menyuruh engkau bangkit berdiri dalam keadaan sehat dan penuh damai. Jangan menunggu hingga engkau merasa telah sembuh. Percayalah akan perkataan-Nya maka itu akan digenapi. Taruhlah kehendak hatimu pada pihak Kristus. Mau untuk melayani Dia dan dalam berbuat menurut perkataan- Nya, engkau akan menerima kekuatan. Kebiasaan buruk dan hawa nafsu apa pun yang sudah lama dimanjakan dan mengikat jiwa dan tubuh kita, Kristus sanggup dan rindu untuk melepaskannya. Ia akan memberikan hidup kepada jiwa yang "mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu" (Efesus 2: 1). Ia akan membebaskan tawanan yang terbelenggu oleh kelemahan dan kemalangan dan rantai dosa.---

Tuhan Yesus memberkati.

KabarBaik 19 Maret 2020 : PEMBERSIHAN BAIT SUCI

PEMBERSIHAN BAIT SUCI

Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah.---1 Korintus 3: 16.

Dalam membersihkan Bait Suci itu, Yesus mengumumkan tugas-Nya sebagai Mesias, serta memulai pekerjaan-Nya. Bait Suci itu, yang dibangun untuk tempat kediaman hadirat Ilahi, dimaksudkan untuk menjadi pelajaran yang nyata bagi bangsa Israel dan dunia ini. Sejak zaman yang kekal adalah maksud Allah agar setiap makhluk yang diciptakan mulai dari serafim yang gilang-gemilang dan suci sampai kepada manusia, harus menjadi bait suci untuk tempat tinggal Khalik. Karena dosa, manusia tiada lagi menjadi bait suci Allah. Karena digelapkan dan dinajiskan oleh kejahatan, hati manusia tiada lagi menyatakan kemuliaan Ilahi. Akan tetapi oleh penjelmaan Anak Allah, maksud surga pun terlaksana. Allah bersemayam di dalam manusia, dan oleh rahmat yang menyelamatkan, hati manusia menjadi bait suci sekali lagi. Allah telah merencanakan supaya Bait Suci di Yerusalem itu menjadi saksi yang tetap akan nasib mulia yang terbuka bagi tiap-tiap jiwa. Akan tetapi orang Yahudi belum mengerti pentingnya arti bangunan, yang mereka pandang dengan kebanggaan yang begitu besar. Mereka tidak menyerahkan diri sendiri sebagai bait yang suci bagi Roh Ilahi. Halaman Bait Suci di Yerusalem itu, yang penuh dengan kegaduhan perdagangan yang najis, membayangkan secara tepat keadaan bait suci hati, yang dinajiskan oleh hadirnya hawa nafsu dan pikiran-pikiran yang najis. Dalam membersihkan Bait Suci itu dari pedagang dunia, Yesus mengumumkan tugas-Nya untuk membersihkan hati dari kenajisan dosa, dari keinginan duniawi, hawa nafsu yang mementingkan diri, kebiasaan yang jelek, yang merusakkan jiwa. Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, Firman Tuhan semesta alam. Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak" (Maleakhi 3: 1-3).

Tidak seorang pun dengan kuasa dirinya sendiri dapat membuang kuasa kejahatan yang telah menguasai hati itu. Hanya Kristus yang dapat membersihkan bait suci jiwa. Tetapi Ia tidak mau masuk dengan paksa. Ia datang ke dalam hati bukan seperti Ia datang ke dalam Bait Suci dahulu itu; melainkan Ia berkata, "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; Jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya." (Wahyu 3: 20). Hadirat-Nya akan membersihkan serta menyucikan jiwa, supaya dapat menjadi sebuah bait suci yang kudus bagi Tuhan, dan "menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh (Efesus 2: 21, 22).

Tuhan Yesus memberkati.

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...