Rabu, 07 Februari 2018

Saat Teduh 8 Februari 2018

Mazmur 4

Indahnya Hidup Bersama Tuhan

4:1 Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Mazmur Daud. (4-2) Apabila aku berseru, jawablah aku 1 , q  ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam kesesakan r  Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah s  aku dan dengarkanlah doaku! t  4:2 (4-3) Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku u  dinodai, v  berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan? w  Sela 4:3 (4-4) Ketahuilah, bahwa TUHAN telah memilih bagi-Nya seorang yang dikasihi-Nya; x  TUHAN mendengarkan, y  apabila aku berseru kepada-Nya 2 . 4:4 (4-5) Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; z  berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, a  tetapi tetaplah diam. Sela 4:5 (4-6) Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah kepada TUHAN. b  4:6 (4-7) Banyak orang berkata: "Siapa yang akan memperlihatkan yang baik kepada kita?" Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, c  ya TUHAN! 4:7 (4-8) Engkau telah memberikan d  sukacita e  kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur. f  4:8 (4-9) Dengan tenteram g  aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, h  sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman. i
===============================================

Indahnya hidup dalam harapan dan belas kasihan Allah yang dinyatakan dalam Mazmur 4 ini sangat nyata. Keindahan hidup bukan berarti tanpa pergumulan dan permasalahan hidup. Letak keindahan hidup dalam hal ini adalah manusia yang patuh kepada Allah selalu menggantungkan pengharapannya hanya kepada Tuhan. Dan Tuhan akan memberikan kelegaan. Daud berseru kepada Allah, kemudian Allah menjawab, membenarkan dan mengasihaninya (1-2).

Tentunya setiap orang yang dapat merasakan hal-hal demikian akan lebih dekat lagi dengan Tuhan untuk membuktikan pertolongan Tuhan yang semakin nyata di dalam hidupnya. Pernahkah kita benar-benar menyadari bahwa kelegaan saat ini adalah berasal dari Tuhan? Bukankah masalah demi masalah yang menghampiri kita satu persatu telah dilepaskan oleh Allah dan kita merasakan kelegaan tersebut?

Daud menegur orang-orang yang hidup dalam kefasikan sambil bertanya "Kapankah mereka menyesali perbuatannya dan mencari Tuhan?" Daud merasa bahwa begitu sia-sianya waktu jika manusia hidup dalam kesia-siaan dan kebohongan.

Sekarang ini begitu banyak orang yang larut dalam kesia-siaan hidup. Sehingga penyakit-penyakit sosial semakin merajalela di dunia ini. Dimulai dari penonjolan diri secara pribadi hingga tidak peduli lagi dengan orang lain. Jika orang lain salah, bahkan orang yang hidup benar terkadang tidak mau lagi menegur dan membawanya ke jalan yang benar. Orang yang hidup dalam kemauannya semata akan membawanya ke dalam kebinasaan. Allah kecewa apabila manusia terus-menerus hidup dalam kehampaan hidup. Dan sebenarnya kehidupan orang-orang seperti ini tidak akan pernah tenang.


Dengan iman dan pengharapan kepada Allah Daud berseru "Biarlah cahaya wajahMu menyinari kami ya Tuhan agar kami merasakan sukacita." Kekecewaan dan kemarahan mungkin saja ada, tetapi Allah menghendaki agar manusia tidak sampai berbuat dosa. Sebab menyimpan amarah akan berbuahkan dendam. [KFT]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...