Jangan Kamu Lupakan
“Jangan
engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir”
(Ulangan 6:12).
Keluaran mencatat tindakan Allah yang paling akbar dalam sejarah
keselamatan. “Sebab cobalah tanyakan, dari ujung langit ke ujung langit,
tentang zaman dahulu, yang ada sebelum engkau, sejak waktu Allah menciptakan
manusia di atas bumi, apakah ada pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar
atau apakah ada pernah terdengar sesuatu seperti itu” (Ul. 4:32).
Pertama, mukjizat-mukjizat itu terjadi di Mesir tempat asal
mereka. Dua kali Firaun memerintahkan pengurangan populasi orang Israel –
dengan pembunuhan anak-anak. Kaum pria Israel dijadikan pekerja paksa. Ketika
Musa muncul dan menuntut kebebasan mereka, Firaun malah menyuruh mereka mencari
sendiri jerami untuk membuat batu bata sambil tidak mengurangi jumlah batu bata
yang harus diproduksi. Maka datanglah tulah-tulah menimpa negeri itu karena
Firaun tetap tidak mau membebaskan mereka. Ketika mereka akhirnya diperintahkan
untuk pergi secepatnya, mereka terjebak antara Laut Merah dan pasukan Mesir.
Ya, kitab Keluaran penuh dengan mukjizat menakjubkan.
Kedua, mukjizat-mukjizat itu terjadi ke mana pun mereka pergi.
Dengan TUHAN bertempur di pihak mereka, orang Kanaan pun dikalahkan dan
kota-kotanya dikuasai. Mereka menikmati “Kota-kota yang besar dan baik, yang
tidak kau dirikan, rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang
tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kau gali; kebun-kebun anggur dan
kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami – dan… makan dan menjadi kenyang” (Ul.
6:10-11).
Jika itu semua bukan karena perbuatan Allah, maka orang boleh
mengira bahwa orang Israel perampok atau lintah darat. Seperti parasit mereka
menikmati hasil kerja orang lain: kota, tempat tinggal, perabotan, pasokan air,
taman, makanan berlimpah.
Musa melukiskan sebuah gambaran kemewahan. Bangsa Israel perlu
mengingat bahwa kemewahan ini bukan sesuatu yang mereka usahakan tetapi ssebuah
pemberian dari TUHAN, sang Pencipta, Pemelihara, dan Penebus. “Jangan engkau
melupakan TUHAN” (ay. 12).
Jika semua kelimpahan tersaji di pangkuanmu, sangat mudah umtuk
jadi terlena. Tetapi kemalasan bkan sesuatu yang baik. Dan orang tak perlu
menderita Alzheimer untuk mengalami kemunduran memori spiritual. Semakin lama
kita menikmati kemakmuran, berhela-hela dan bersenang-senang, makin mudah kita
melupakan Allah, “dari siapa semua berkat mengalir.” Seperti itulah sifat
manusia.
Apakah Anda sudah melupakan kebaikan Allah? Sudahkah saya? Sudah
semestinya setiap hari menjadi Hari Pengucapan Syukur (Thanksgiving).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar