Jumat, 16 Februari 2018

Renungan Pagi “Potret Kasih Allah” : 17 Februari 2018



Jangan Kamu Lupakan

“Jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir” (Ulangan 6:12).

Keluaran mencatat tindakan Allah yang paling akbar dalam sejarah keselamatan. “Sebab cobalah tanyakan, dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu, yang ada sebelum engkau, sejak waktu Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah ada pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar atau apakah ada pernah terdengar sesuatu seperti itu” (Ul. 4:32).

Pertama, mukjizat-mukjizat itu terjadi di Mesir tempat asal mereka. Dua kali Firaun memerintahkan pengurangan populasi orang Israel – dengan pembunuhan anak-anak. Kaum pria Israel dijadikan pekerja paksa. Ketika Musa muncul dan menuntut kebebasan mereka, Firaun malah menyuruh mereka mencari sendiri jerami untuk membuat batu bata sambil tidak mengurangi jumlah batu bata yang harus diproduksi. Maka datanglah tulah-tulah menimpa negeri itu karena Firaun tetap tidak mau membebaskan mereka. Ketika mereka akhirnya diperintahkan untuk pergi secepatnya, mereka terjebak antara Laut Merah dan pasukan Mesir. Ya, kitab Keluaran penuh dengan mukjizat menakjubkan.

Kedua, mukjizat-mukjizat itu terjadi ke mana pun mereka pergi. Dengan TUHAN bertempur di pihak mereka, orang Kanaan pun dikalahkan dan kota-kotanya dikuasai. Mereka menikmati “Kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kau dirikan, rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kau gali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami – dan… makan dan menjadi kenyang” (Ul. 6:10-11).

Jika itu semua bukan karena perbuatan Allah, maka orang boleh mengira bahwa orang Israel perampok atau lintah darat. Seperti parasit mereka menikmati hasil kerja orang lain: kota, tempat tinggal, perabotan, pasokan air, taman, makanan berlimpah.

Musa melukiskan sebuah gambaran kemewahan. Bangsa Israel perlu mengingat bahwa kemewahan ini bukan sesuatu yang mereka usahakan tetapi ssebuah pemberian dari TUHAN, sang Pencipta, Pemelihara, dan Penebus. “Jangan engkau melupakan TUHAN” (ay. 12).

Jika semua kelimpahan tersaji di pangkuanmu, sangat mudah umtuk jadi terlena. Tetapi kemalasan bkan sesuatu yang baik. Dan orang tak perlu menderita Alzheimer untuk mengalami kemunduran memori spiritual. Semakin lama kita menikmati kemakmuran, berhela-hela dan bersenang-senang, makin mudah kita melupakan Allah, “dari siapa semua berkat mengalir.” Seperti itulah sifat manusia.

Apakah Anda sudah melupakan kebaikan Allah? Sudahkah saya? Sudah semestinya setiap hari menjadi Hari Pengucapan Syukur (Thanksgiving).

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...