Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus.--Ibrani 3: 1.
Tuhan kita yang disalibkan memohon untuk kita di hadirat Bapa di
takhta kasih karunia. Kita dapat memohon pengorbanan penebusan-Nya untuk
pengampunan kita, pembenaran kita, dan pengudusan kita. Anak Domba disembelih
adalah satu-satunya harapan kita. Iman kita menoleh kepada-Nya, menggenggam Dia
sebagai Seorang yang dapat menyelamatkan sepenuhnya, dan aroma dari persembahan
yang sempurna memadai diterima oleh Bapa. Kepada Kristus telah diberikan semua
kuasa di surga dan di bumi, dan segala sesuatu adalah mungkin bagi orang yang
percaya. Kemuliaan Kristus berkaitan dengan kesuksesan kita. Dia memiliki minat
yang sama kepada semua umat manusia. Dia adalah Juruselamat kita yang
bersimpati.
Mari kita ingat bahwa Imam Besar kita yang besar memohon di hadapan kursi rahmat demi orang-orang tebusan-Nya. Sesungguhnya Dia hidup untuk membuat pengantaraan bagi kita. "Jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil."
Darah Yesus memohon kekuatan dan kemanjuran bagi mereka yang
murtad, bagi mereka yang memberontak, bagi mereka yang berdosa terhadap terang
dan cinta kasih. Iblis berdiri di sebelah kanan kita untuk menuduh kita, dan
Penyokong kita berdiri di sebelah kanan Tuhan untuk memohon kepada kita. Dia
tidak pernah meniadakan kasus yang telah diserahkan kepada-Nya. Kita dapat
memercayai Pembela kita; karena Dia memohon kebaikan-Nya sendiri demi kita.
Dengarkan doa-Nya sebelum pengkhianatan dan pencobaan- Nya. Dengarkan doa-Nya
bagi kita; karena Dia mengingat kita.
Dia tidak akan melupakan jemaat-Nya di dunia yang penuh pencobaan.
Dia melihat orang-orang yang berusaha dan menderita, dan berdoa bagi mereka.
Ya, Dia melihat umat-Nya di dunia ini, yang adalah dunia yang mengniaya, dan
semua disengat dan dirusak dengan kutukan, dan [Dia] tahu bahwa mereka perlu
semua sumber Ilahi dari simpati dan kasih-Nya. Pelopor kita telah memasuki
selubung demi kita, namun oleh rantai emas cinta dan kebenaran, Dia terhubung
dengan umat-Nya dalam rasa simpati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar