Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang.--Yakobus 2: 12.
Setiap perbuatan manusia diperiksa kembali di hadapan Allah, dan didaftarkan sebagai kesetiaan atau ketidaksetiaan. Di samping setiap nama di dalam kitab-kitab di surga, dimasukkan dengan tepat sekali setiap perkataan yang salah, setiap tindakan yang mementingkan diri sendiri, setiap tugas yang tidak diselesaikan dan setiap dosa yang tersembunyi serta setiap kepura-puraan. Amaran surgawi dan teguran-teguran yang diremehkan, waktu-waktu yang disia-siakan, kesempatan-kesempatan yang tidak dikembangkan, pengaruh yang digunakan untuk kebaikan atau untuk kejahatan dengan akibat-akibat yang luas, semuanya dicatat oleh malaikat pencatat.
Hukum Allah adalah standar atau ukuran dengan mana tabiat dan hidup manusia diuji dalam penghakiman itu. Orang bijak itu berkata, "Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat" (Pkh. 12: 13, 14). Rasul Yakobus menasihatkan saudara-saudaranya, "Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang" (Yak. 2: 12).
Mereka yang di dalam pengadilan "dianggap layak'' akan mempunyai bagian dalam kebangkitan orang-orang benar. Yesus berkata, "Mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan di dalam kebangkitan dari antara orang mati, ... mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan'' (Lukas 20:35, 36). Dan sekali lagi Ia menyatakan bahwa "mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal" (Yoh. 5: 29). Orang benar yang mati tidak akan dibangkitkan sebelum pengadilan dan penghakiman itu selesai pada saat mana mereka dianggap layak mendapat "kebangkitan kepada hidup." Oleh sebab itu mereka tidak akan hadir secara pribadi pada persidangan bilamana catatan mereka diperiksa dan kasusnya diputuskan.
Yesus akan muncul sebagai pembela mereka, memohon atas nama mereka kepada Allah. "Jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil" (1 Yoh. 2: I). "Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam surga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita" (Ibr. 9: 24). "Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka" (Ibrani 7: 25).
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar