Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama.---Kisah Para Rasul 2: 44.
Kristus menyatakan bahwa pengaruh Roh Suci akan ada pada para pengikut-Nya sampai kesudahan. Tetapi janji itu tidak dihargai sebagaimana mestinya; dan itulah sebabnya kegenapannya tidak kelihatan sebagaimana yang bisa terjadi. Janji Roh adalah suatu perkara yang kurang dipikirkan orang; dan akibatnya ialah hanya apa yang dapat diharapkan--kekeringan rohani, kegelap rohani, kemunduran rohani dan kematian. Perkara-perkara kecil memenuhi perhatian, dan sangatlah kurang kuasa Ilahi yang perlu untuk pertumbuhan dan kemakmuran jemaat, dan yang akan mendatangkan berkat-berkat lain, meskipun ditawarkan dengan sangat limpahnya.
Tidak adanya Roh Suci menjadikan pelayanan Injil tidak berkuasa.
Pengetahuan, talenta, kefasihan, setiap karunia bawaan atau yang dikembangkan,
mungkin dimiliki; tetapi tanpa kehadiran Roh Allah, tidak ada hati yang
terharu, tidak ada orang berdosa dibawa kepada Kristus.. Sebaliknya, jika
mereka dihubungkan dengan Kristus, jika karunia Roh ada pada mereka,
murid-murid-Nya yang paling miskin dan paling kurang pengetahuannya sekalipun
akan mendapat suatu kuasa yang akan memengaruhi hati. Allah menjadikan mereka
saluran untuk mengalirnya pengaruh yang tertinggi di semesta alam.
Semangat Allah menggerakkan murid-murid untuk menyaksikan
kebenaran dengan kuasa besar. Tidakkah semangat ini membakar hati kita dengan
tekad hendak memasyhurkan cerita kasih penebusan, tentang Kristus yang sudah
disalibkan? Bukankah Roh Allah datang hari ini juga, sebagai jawab terhadap doa
yang sungguh-sungguh dan tekun, dan memenuhi manusia dengan kuasa untuk
bekerja? Kalau demikian, mengapa jemaat begitu lemah dan tidak bersemangat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar