Jumat, 21 Agustus 2020

Kabar Baik 22 Agustus 2020 : BERURUSAN DENGAN ORANG YANG BERSALAH

 

Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.---Yeremia 31:34. 

  

Jika ia tidak mau mendengar mereka (lihat Matius 18: 15, 16), maka tidak sampai di situ saja, perkara itu harus dibawa di hadapan segenap jemaat orang percaya. Biarlah anggota- anggota jemaat, sebagai wakil-wakil Kristus bersatu dalam doa dan permohonan yang penuh kasih sayang, supaya orang yang bersalah itu dapat dipulihkan. Roh Kudus akan berbicara dengan perantaraan hamba-hamba-Nya, memohon orang yang tersesat itu kembali kepada Allah. Rasul Paulus yang berbicara oleh ilham, berkata, "Seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah" (2 Kor. 5: 20). Ia yang menolak tawaran persatuan ini telah memutuskan ikatan yang mengikat dia kepada Kristus, dan dengan demikian telah memisahkan dirinya dari persekutuan jemaat. Sejak saat itu, kata Yesus, "pandanglah ia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai." Tetapi jangan hendaknya ia dianggap sudah dipisahkan dari kemurahan Allah. Jangan hendaknya ia dipandang hina atau dilalaikan oleh saudara-saudaranya yang lama, melainkan diperlakukan dengan kelemahlembutan dan belas kasihan, sebagai salah satu domba yang hilang yang masih sedang dicari oleh Kristus untuk dibawa ke kandang-Nya. 

  

Petunjuk Kristus mengenai perlakuan terhadap orang yang berbuat kesalahan mengulangi bentuk yang lebih terperinci ajaran yang diberikan kepada Israel dengan perantaraan Musa: "Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia" (Im. 19: 17). Maksudnya, kalau seseorang melalaikan kewajiban yang diperintahkan oleh Kristus, tentang berusaha memulihkan mereka yang dalam kesalahan dan dosa, maka ia mengambil bagian dalam dosa itu. Terhadap kejahatan yang sebenarnya dapat kita bendung, kita bertanggungjawab seolah-olah kita sendiri bersalah dalam perbuatan itu. 

  

Tetapi hanyalah kepada orang yang berbuat kesalahan kita harus menunjukkan kesalahan itu. Jangan hendaknya kita menjadikannya suatu buah mulut atau kritik di antara kita sendiri; meskipun sesudah mengatakannya kepada jemaat, kita tidak boleh mengulanginya kepada orang-orang lain dengan leluasa. Suatu pengetahuan tentang kesalahan orang Kristen hanyalah menjadi batu sandungan bagi dunia yang tidak beriman; dan oleh merenungkan perkara-perkara ini, dapat merugikan diri kita sendiri; karena oleh memandang kita berubah. Sementara kita berusaha memperbaiki kesalahan seorang saudara, Roh Kristus akan menuntun kita untuk melindunginya sedapat mungkin dari kritik sekalipun di pihak saudaranya sendiri, dan tambahan pula dari celaan dunia yang tidak beriman. Kita sendiri bersalah, dan memerlukan belas kasihan dan pengampunan Kristus, dan sebagaimana kita ingin diperlakukan-Nya, demikian juga Ia memerintahkan kita untuk memperlakukan satu dengan yang lain.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...