Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpanta pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan.---Matius 13: 47.
"Demikianlah pula hal
Kerajaan Surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan
berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke
pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan
ikan yang tidak baik mereka buang. Demikianlah juga pada akhir zaman:
Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu
mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api: di sanalah akan terdapat ratapan
dan kertakan gigi."
Melabuhkan pukat adalah
mengkhotbahkan InjiL Ini mengumpulkan orang yang baik dan orang yang jahat
menjadi umat Allah. Bila tugas Injil itu sudah selesai, penghukuman akan
melaksanakan pekerjaan untuk pemisahan. Kristus melihat bagaimana kehadiran
saudara-saudara yang palsu dalam umat percaya akan menyebabkan jalan kebenarah
itu dikatakan jahat. Dunia akan mencaci Injil sebab kehidupan yang tidak tetap
dari para penganut yang palsu. Bahkan orang Kristen akan tersandung manakala
mereka melihat banyak orang yang
membawa nama Kristus tidak
dikendalikan oleh Roh-Nya. Sebab orang-orang berdosa ini berada dalam umat
Allah, orang berada dalam bahaya, mengira bahwa Allah memaafkan dosa-dosanya.
Oleh sebab itu Kristus mengangkat tirai masa depan dan memohon kepada semua
orang untuk melihat bahwa tabiatlah, bukan kedudukan yang menentukan nasib
seseorang.
Baik perumpamaan mengenai
lalang maupun mengenai pukat dengan jelas mengajarkan bahwa tidak ada waktu
bilamana semua orang jahat akan beralih kepada Allah. Gandum dan lalang akan
tumbuh bersama-sama sampai masa penuaian tiba. Ikan yang baik dan yang buruk
sama-sama dijaring ke pantai untuk pemilihan terakhir. Sekali lagi, perumpamaan
ini mengajarkan bahwa tidak akan ada masa percobaan sesudah pehukuman. Bila pekerjaan
Injil telah selesai, segera diikuti dengan pemisahan di antara yang baik dan
yang jahat dan nasib dari setiap golongan ditetapkart untuk selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar