Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam
kasihKu.---Yohanes 15: 10.
Hubungan dengan Kristus ini, sekali dibentuk, harus dipertahankan.
Kristus berkata, "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama
seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak
tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak
tinggal di dalam Aku." Hal ini bukannya hubungan secara kebetulan saja,
bukannya hubungan yang kadang-kadang saja. Ranting itu menjadi sebagian dari
pokok anggur yang hidup. Perhubungan hidup, kekuatan, dan kelebatan berbuah
dari akar ke ranting-ranting tidak terhalang-halang dan tetap. Bila dipisahkan
dari pokok anggur, carang itu tidak dapat hidup. Yesus mengatakan bahwa kamu
tidak dapat hidup kalau terpisah dari Aku. Hidup yang telah kamu terima dari
pada-Ku dapat dipelihara hanya oleh hubungan yang terus-menerus. Tanpa Aku kamu
tidak dapat mengalahkan satu dosa, atau melawan satu pencobaan.
"Hendaklah kamu tetap di dalam Aku, dan Aku juga di dalam
kamu." Tinggal di dalam Kristus berarti selalu menerima Roh-Nya, suatu
kehidupan penyerahan yang tidak terbatas kepada pekerjaan-Nya. Saluran perhubungan
harus terbuka terus-menerus antara manusia dan Allahnya. Sebagaimana carang
pokok anggur senantiasa mengisap sari dari pokok anggur yang hidup, demikian
juga kita harus berpaut pada Yesus, dan menerima dari pada-Nya oleh iman
kekuatan dan kesempurnaan tabiat-Nya sendiri.
Hidup pokok anggur itu akan ditunjukkan dalam buah yang harum pada
ranting-rantingnya. "Siapa yang tetap di dalam Aku," kata Yesus,
"dan Aku di dalam dia, ia berbuah lebat; sebab di luar Aku, kamu tidak
dapat berbuat apa-apa." Bila kita hidup oleh iman kepada Anak Allah,
buah-buah Roh akan kelihatan dalam kehidupan kita, tidak satu pun akan hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar