Dan sekarang aku minta kepadamu, lbu--bukan seolah-olah aku
menuliskan perintah baru bagimu, tetapi menurut perintah yang sudah ada pada
kita dari mulanya--supaya kita saling mengasihi.---2 Yohanes 5.
Kasih ini membuktikan bahwa merekalah murid-murid-Nya.
"Dengan demikian semua orang akan mengetahui bahwa kamu adalah
murid-murid-Ku," kata Yesus, "yaitu jikalau kamu saling
mengasihi." Bila manusia bersatu-padu bukannya oleh paksaan atau
kepentingan diri sendiri, melainkan oleh kasih, mereka menunjukkan pekerjaan
suatu pengaruh yang melebihi setiap pengaruh manusia. Di mana kesatuan ini ada,
ternyata bahwa peta Allah sedang dikembalikan dalam manusia, bahwa suatu
prinsip hidup yang baru sudah ditanamkan. Hal itu menunjukkan ada kuasa dalam
Ilahi untuk melawan kuasa kejahatan yang di luar kodrat alam, dan bahwa rahmat
Allah menaklukkan sifat mementingkan diri yang terdapat dalam hati jasmani.
Kasih ini, yang ditunjukkan dalam jemaat, sudah pasti akan
membangkitkan amarah Iblis. Kristus tidak memilih bagi murid-murid-Nya suatu
jalan yang mudah saja. "Jikalau dunia membenci kamu," kata-Nya,
"ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku daripada kamu.
Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya,
tetapi kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia,
itulah sebabnya dunia membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan
kepadamu: Seorang hamba tidak lebih tinggi daripada tuannya. Jikalau mereka
telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu: jikalau mereka telah
menurut Firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. Tetapi semuanya itu
akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal
Dia yang telah mengutus Aku." Injil harus disampaikan dengan pertempuran
yang bersifat menyerang, di tengah-tengah pertentangan, bahaya, kerugian, dan
penderitaan. Tetapi mereka yang melakukan pekerjaan ini hanya mengikuti langkah
Guru mereka.
Kristus bersukaria bahwa Ia dapat berbuat lebih banyak bagi para
pengikutNya daripada yang dapat mereka minta atau pikirkan. Ia berbicara dengan
jaminan, dengan mengetahui bahwa suatu titah Yang Mahakuasa telah diberikan
sebelum dunia dijadikan. Ia mengetahui bahwa kebenaran, yang dipersenjatai
dengan kuasa Roh Kudus yang Mahabesar akan menang dalam pergumulan dengan
kejahatan; dan bahwa panji yang berlumuran darah akan berkibar dengan penuh
kemenangan atas para pengikut-Nya. Ia mengetahui bahwa kehidupan
murid-murid-Nya yang percaya akan menjadi seperti kehidupan-Nya, suatu rentetan
kemenangan yang terus-menerus, tidak kelihatan sedemikian di dunia ini, tetapi
diakui dalam keadaan demikian dalam dunia yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar