Sabtu, 15 Agustus 2020

Kabar Baik 17 Agustus 2020 : SIFAT MENGORBANKAN DIRI DI JEMAAT


  

Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.---1 Yohanes 4: 12. 

  

Pertanyaan ahli Taurat kepada Yesus ialah, "Apakah yang harus kuperbuat?" Dan Yesus, yang mengakui kasih kepada Allah dan manusia sebagai inti kebenaran, telah mengatakan, "Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Orang Samaria telah menaati perintah dari hati yang ramah dan penuh kasih sayang, dan dalam hal ini telah membuktikan dirinya seorang penurut hukum. Kristus menyuruh ahli Taurat itu, "Pergilah dan perbuatlah demikian." Berbuat, dan bukannya sekadar mengatakan saja, diharapkan dari anak-anak Allah. "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajih hidup sama seperti Kristus telah hidup" (1 Yoh. 2: 6). 

  

Pelajaran itu bukannya kurang diperlukan dalam dunia dewasa ini daripada ketika diucapkan oleh Yesus. Sifat mementingkan diri dan tata cara yang dingin sudah hampir memadamkan api kasih, serta melenyapkan budi bahasa yang seharusnya mengharumkan tabiat. Banyak orang yang mengakui nama-Nya telah melupakan kenyataan bahwa orang- orang Kristen harus menunjukkan Kristus. Kecuali ada sifat mengorbankan diri yang praktis untuk kebaikan orang lain, dalam lingkungan keluarga, di tempat sekitar, di gereja, dan di mana saja kita mungkin berada, maka kita bukannya orang Kristen, tidak menjadi soal apa pun kedudukan kita. 

  

Kristus telah menghubungkan minat-Nya dengan minat manusia, dan Ia meminta kita untuk menjadi satu dengan Dia guna menyelamatkan manusia. ''Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma'' (Mat. 10: 8), Dosa adalah yang terbesar dari segala kejahatan, dan kitalah yang harus mengasihani dan menolong orang berdosa. Banyak orang yang berbuat salah, dan yang merasa malu dan bodoh. Mereka lapar akan perkataan yang memberi keberanian. Mereka memandang pada kesalahan dan kekhilafan mereka, sampai mereka hampir putus asa. Jangan hendaknya kita melalaikan jiwa-jiwa ini. Jika kita orang Kristen, kita tidak akan melewatinya saja, seraya berusaha sedapat-dapatnya untuk menjauhi orang-orang yang paling memerlukan pertolongan kita. Bila kita melihat orang-orang yang dirundung malang, baik oleh malapetaka maupun oleh dosa, maka kita tidak pernah akan mengatakan, "ini bukan urusan saya". 

  

"Kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut" (Gal. 6: 1). Dengan iman dan doa lawanlah kuasa musuh.. Ucapkanlah perkataan iman dan keberanian yang akan menjadi obat penawar bagi orang yang hancur dan Iuka. Banyak sekali orang yang telah kehilangan keberanian dan putus asa dalam pergumulan kehidupan yang besar, ketika satu kata kegembiraan yang ramah tamah akan menguatkan mereka supaya menang. Jangan sekali-kali kita melewati jiwa yang sedang menderita tanpa berusaha memberikan penghiburan kepadanya, yang dengan itu kita dihiburkan oleh Allah.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...