Matius 23:29-39
Keluhan terhadap Yerusalem
23:37 "Yerusalem,
Yerusalem 1 , engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari
dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! c
Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam
mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, d
tetapi kamu tidak mau. 23:38 Lihatlah rumahmu ini
akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. e
23:39 Dan Aku berkata
kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga 2 kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang
dalam nama Tuhan! f "
=========================================================
Tuhan Yesus melihat kekerasan hati Israel yang tidak mau bertobat. Karena
itu, penghakiman dan penghukuman Allah yang akan menimpa Israel tidak dapat
dielakkan lagi.Injil adalah pewartaan untuk pertobatan dan keselamatan bahwa Kerajaan sudah dekat. Kedatangan Yesus membuktikan bahwa rahmat Allah telah hadir di tengah-tengah manusia berdosa. Siapa yang percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya akan luput dari penghukuman.
Sama seperti nenek moyang Israel yang menolak, menganiaya, dan membunuh para nabi, demikian pula dengan para ahli Taurat dan orang Farisi yang terus-menerus melawan dan menolak Yesus yang adalah Sabda Allah. Karena itu, sekarang waktunya penghakiman dan hukuman Allah dijatuhkan ke atas mereka. Sejarah Israel mencatat bahwa kota-kota Yerusalem hancur lebur oleh Jendral Titus pada 70 M. Meski demikian, bukan berarti pintu pertobatan telah ditutup. Ada waktu saat umat dapat melihat lagi dan berkata, "Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan" (39).
Bapa Surgawi dilukiskan oleh Yesus seperti induk ayam, sedangkan Israel digambarkan sebagai anak-anak ayam. Makna dari kiasan ini adalah Allah hendak menyayangi dan melindungi umat-Nya, namun Israel sendiri yang menolak pemeliharaan Allah. Akibatnya, Yerusalem diluluhlantakkan sehingga Kota Allah menjadi sunyi senyap (37-38).
Kebebalan hati dan kejahatan kaum Israel sama dengan perilaku leluhur mereka yang telah membunuh para nabi Allah. Demikian pula sekarang ini mereka hendak membunuh Anak Allah. Dengan memanipulasi agama, mereka melegalkan kekerasan dan pembunuhan atas Yesus. Darah orang benar telah ditumpahkan, penghukuman Allah tidak mungkin dicabut kembali, dan mereka harus menanggung murka Allah. Kehancuran Yerusalem adalah tanda bahwa sabda Yesuslah yang benar.
Saat kita mengeraskan hati terhadap pertobatan, maka penghukuman merupakan metode efektif untuk mengajar dan mengingatkan kita. Hanya hati hancur yang mendapatkan pengampunan Allah.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar