Sabtu, 13 Juli 2019

Saat Teduh 20 Juli 2019 : Mencerminkan Kekudusan Allah


Imamat 5:14-6:7


5:14 TUHAN berfirman kepada Musa: 5:15 "Apabila seseorang berubah setia dan tidak sengaja h  berbuat dosa dalam sesuatu hal kudus yang dipersembahkan kepada TUHAN, maka haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan i  salahnya seekor domba jantan j  yang tidak bercela dari kambing domba, dinilai menurut syikal perak, yakni menurut syikal kudus, k  menjadi korban penebus salah 1  l . 5:16 Hal kudus yang menyebabkan orang itu berdosa, haruslah dibayar gantinya m  dengan menambah seperlima, n  lalu menyerahkannya kepada imam. Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu dengan domba jantan korban penebus salah itu, sehingga ia menerima pengampunan. 5:17 Jikalau seseorang berbuat dosa dengan melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN tanpa mengetahuinya, o  maka ia bersalah dan harus menanggung p  kesalahannya sendiri. 5:18 Haruslah ia membawa kepada imam seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, yang sudah dinilai, sebagai korban penebus salah. q  Imam itu haruslah mengadakan pendamaian bagi orang itu karena perbuatan yang tidak disengajanya dan yang tidak diketahuinya itu, sehingga ia menerima pengampunan. r  5:19 Itulah korban penebus salah; orang itu sungguh bersalah terhadap TUHAN." s  6:1 TUHAN berfirman kepada Musa: 6:2 "Apabila seseorang berbuat dosa dan berubah setia terhadap TUHAN, t  dan memungkiri terhadap sesamanya u  barang yang dipercayakan kepadanya, atau barang yang diserahkan kepadanya v  atau barang yang dirampasnya, atau apabila ia telah melakukan pemerasan w  atas sesamanya, 6:3 atau bila ia menemui barang hilang, dan memungkirinya, x  dan ia bersumpah dusta y --dalam perkara apapun yang diperbuat seseorang, sehingga ia berdosa-- 6:4 apabila dengan demikian ia berbuat dosa dan bersalah, maka haruslah ia memulangkan z  barang yang telah dirampasnya atau yang telah diperasnya atau yang telah dipercayakan kepadanya atau barang hilang yang ditemuinya itu, 6:5 atau segala sesuatu yang dimungkirinya dengan bersumpah dusta. Haruslah ia membayar gantinya a  sepenuhnya dengan menambah seperlima; haruslah ia menyerahkannya kepada pemiliknya pada hari ia mempersembahkan korban penebus salahnya. b  6:6 Sebagai korban penebus salahnya c  haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, yang sudah dinilai, d  menjadi korban penebus salah, dengan menyerahkannya kepada imam. 6:7 Imam harus mengadakan pendamaian e  bagi orang itu di hadapan TUHAN, sehingga ia menerima pengampunan atas perkara apapun yang diperbuatnya sehingga ia bersalah."
======================================

Melanggar kekudusan Allah adalah perkara serius. Kata "kudus" (kabod) biasanya dimengerti sebagai segala sesuatu yang dipisahkan untuk Allah. Namun, apa arti sebenarnya dari melanggar kekudusan Allah?

Kurban penebus salah dipersembahkan ketika seseorang tidak sengaja berbuat dosa. Secara khusus dalam sesuatu hal kudus yang dipersembahkan kepada Tuhan (5:15). Kemungkinan ini berkaitan perihal menyentuh barang kudus Tuhan yang hanya boleh disentuh oleh imam. Ada dua perlakuan sebagai solusi dari masalah ini. Pertama, ia mesti menggantikan barang kudus yang menyebabkannya berdosa dan ditambah denda seperlima. Kedua, imam harus mengadakan pendamaian, yaitu domba jantan menjadi kurban penebusan salah (16).

Dosa lainnya adalah tindakan memungkiri apa (barang) yang dipercayakan. Kedua, menggunakan sumpah dusta untuk memungkiri sesuatu (6:1-5). Intinya adalah orang tersebut bersumpah palsu. Perbuatan tersebut melanggar kekudusan Allah karena sembarangan menggunakan nama Tuhan. Atas kesalahan ini, ia wajib mempersembahkan seekor domba jantan. Ia juga berkewajiban memulangkan barang yang diambilnya atau membayar ganti sepenuhnya. Ia pun harus membayar denda seperlima (6:5-7).

Kekudusan Allah merupakan hal serius. Setiap pelanggaran terhadapnya menuntut tanggung jawab. Perhatikan bahwa tuntutan Allah bersifat ganda. Pertama, permasalahan orang tersebut dengan Allah harus diselesaikan. Kedua, permasalahan dengan sesama juga harus beres. Orang yang menipu sesamanya wajib mengganti sepenuhnya, ditambah denda seperlima.

Kekudusan Allah menuntut kita membayar kesalahan, baik kepada Allah dan sesama. Sebagai orang Kristen, apakah kita sudah hidup selayaknya orang kudus? Apakah kita, secara dewasa, mau bertanggung jawab atas kesalahan kita, baik terhadap Allah juga sesama?

Doa: Bapa, tolong kami menjadi orang yang mencerminkan kekudusan-Mu dalam kehidupan sesehari. [IT]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...