Sabtu, 13 Juli 2019

Saat Teduh 15 Juli 2019 : Warisan Keteladanan


Kisah Para Rasul 20:17-38


20:17 Karena itu ia menyuruh seorang dari Miletus b  ke Efesus dengan pesan supaya para penatua c  jemaat datang ke Miletus. 20:18 Sesudah mereka datang, berkatalah ia kepada mereka: "Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu d  sejak hari pertama aku tiba di Asia e  ini: 20:19 dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata 1  f  dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi g  yang mau membunuh aku. 20:20 Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa h  yang berguna bagi kamu 2 . Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu; 20:21 aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi i  dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat j  kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus. k  20:22 Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh 3  aku pergi ke Yerusalem l  dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ 20:23 selain dari pada yang dinyatakan m  Roh Kudus 4  dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku. n  20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun 5 , o  asal saja aku dapat mencapai garis akhir p  dan menyelesaikan pelayanan q  yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku r  untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia s  Allah. 20:25 Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, t  kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah. u  20:26 Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapapun 6  v  yang akan binasa. 20:27 Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah w  kepadamu. 20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan 7 , x  karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik y  untuk menggembalakan jemaat Allah z  yang diperoleh-Nya a  dengan darah b  Anak-Nya sendiri. 20:29 Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala c  yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu 8  dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. d  20:30 Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid e  dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka. 20:31 Sebab itu berjaga-jagalah 9  dan ingatlah, bahwa aku tiga tahun f  lamanya, siang malam, dengan tiada berhenti-hentinya menasihati kamu masing-masing dengan mencucurkan air mata. g  20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan h  dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian i  yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya. j  20:33 Perak atau emas atau pakaian k  tidak pernah aku ingini dari siapapun 10  juga. 20:34 Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku. l  20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." 20:36 Sesudah mengucapkan kata-kata itu Paulus berlutut dan berdoa m  bersama-sama dengan mereka semua. 20:37 Maka menangislah mereka semua 11  tersedu-sedu dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia. n  20:38 Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ia katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi. o  Lalu mereka mengantar dia ke kapal. p 

===================

Perpisahan memang selalu mendatangkan kesedihan. Namun, ia tidak selamanya menyisakan nestapa. Ia juga bisa bersumbangsih membuat kehidupan menjadi lebih baik. Teladan dari sahabat yang berpisah bisa menjadi pemicu untuk membangun kehidupan yang lebih baik. Sahabat menjadi inspirator.
Paulus menceritakan kehidupannya sebagai rasul kepada jemaat Efesus kepada penatua yang datang ke Miletus (18). Dalam memberitakan Kristus, dia memang menghadapi banyak situasi sulit dan kerap membuatnya menangis. Para pembencinya, bahkan, sering mengancam akan membunuhnya (19). Namun, dia tetap berjuang dan terus melayani demi kebaikan jemaat Efesus (20). Baginya, Injil harus dibagikan kepada banyak orang.

Paulus berharap pelayanannya mencapai garis akhir (24). Dia ingin mewariskan sesuatu yang baik bagi jemaat Efesus. Setelah meninggalkan jemaat Efesus, Paulus ingin agar mereka saling menjaga sebagai umat Allah (28). Paulus menasihati agar mereka awas dari segala ancaman yang datang (29-30).

Akhirnya, Paulus menyerahkan jemaat Efesus ke tangan kasih Kristus (32). Lewat teladannya, Paulus mendorong jemaat Efesus agar saling menolong sebagai bukti murid Kristus (35). Setelah berlutut dan berdoa, Paulus meninggalkan jemaat itu (36).

Gaya hidup pengikut Kristus harus berbeda dan wajib memberi dampak positif. Teladan Paulus menginspirasi jemaat yang dilayaninya. Dia berusaha membangun cara hidup baru kepada orang-orang percaya agar merasakan kasih karunia Kristus. Walau tidak lagi ada di tengah jemaat, tetapi keteladanannya masih tinggal bersama mereka. Begitulah Paulus meninggalkan mereka dalam sukacita.

Kita harus berdampak bagi kehidupan. Jika pergi dari suatu tempat, kita harus memastikan bahwa keadaannya kelak akan lebih maju. Warisan integritas kita sebagai pengikut Kristus adalah jaminannya.

Doa: Ya Tuhan, beri kami kemampuan memberi dampak baik bagi orang lain. Amin. [JS]

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...