Sabtu, 13 Juli 2019

Saat Teduh 19 Juli 2019 : Kekuatan Anugerah


Kisah Para Rasul 26:24-32


26:24 Sementara Paulus mengemukakan semuanya itu untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya, berkatalah Festus dengan suara keras: "Engkau gila, f  Paulus! Ilmumu g  yang banyak itu membuat engkau gila." 26:25 Tetapi Paulus menjawab: "Aku tidak gila, Festus yang mulia! h  Aku mengatakan kebenaran dengan pikiran yang sehat! 26:26 Raja juga tahu tentang segala perkara ini, i  sebab itu aku berani berbicara terus terang kepadanya. Aku yakin, bahwa tidak ada sesuatupun dari semuanya ini yang belum didengarnya, karena perkara ini tidak terjadi di tempat yang terpencil. 26:27 Percayakah engkau, raja Agripa, kepada para nabi? Aku tahu, bahwa engkau percaya kepada mereka." 26:28 Jawab Agripa: "Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen! j " 26:29 Kata Paulus: "Aku mau berdoa kepada Allah, supaya segera atau lama-kelamaan bukan hanya engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini dan yang mendengarkan perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali belenggu-belenggu ini. k " 26:30 Lalu bangkitlah raja dan wali negeri serta Bernike l  dan semua orang yang duduk bersama-sama mereka. 26:31 Sementara mereka keluar, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Orang itu tidak melakukan sesuatu yang setimpal dengan hukuman mati atau hukuman penjara. m " 26:32 Kata Agripa kepada Festus: "Orang itu sebenarnya sudah dapat dibebaskan n  sekiranya ia tidak naik banding kepada Kaisar. o "
=============================================

Menjadi percaya bukanlah perkara mudah. Ketersediaan fakta, bukti, dan argumentasi tidak menjadi jaminan seseorang akan langsung percaya pada sesuatu. Ada satu mekanisme misterius yang bekerja dalam proses seseorang bisa menjadi percaya.

Paulus mengungkapkan fakta-fakta perjumpaannya dengan Yesus. Beberapa orang bereaksi tidak percaya. Festus menginterupsi dengan berkata, "Paulus engkau gila!" (24). Raja Agripa berseru, "Hampir-hampir saja kau yakinkan aku menjadi Kristen!" (27). Banyak orang di ruang persidangan mendengar, namun mereka diam.

Dari kisah ini, kita kembali disadarkan bahwa memercayai Yesus merupakan sebuah anugerah. Itu adalah pemberian karena kemurahan-Nya, bukan usaha kita. Sejuta fakta dan segudang bukti tidak akan menjamin seseorang menjadi percaya kalau tiada anugerah.

Paulus sendiri bisa menjadi percaya karena sebuah perjumpaan dengan Yesus. Apakah ia mengusahakan peristiwa itu? Apakah ia yang menghendaki mengalami momen itu? Tidak! Itu semua terjadi karena Tuhan memberinya anugerah. Yesus menampakkan diri kepada Paulus karena kasih karunia semata. Itu terjadi bukan karena prestasi Paulus.

Yesus adalah tokoh penting dan pusat sejarah dunia. Pusparagam wacana pun muncul atas-Nya sehingga ada beragam cara meresponsnya. Festus, misalnya, berteriak dan mencela. Raja Agripa meragu. Orang banyak bungkam. Paulus percaya dan memberitakan kesaksian tentang Yesus. Lalu, bagaimana dengan Anda?

Pada akhirnya, semua kembali pada kasih karunia. Anugerah bekerja dengan melampai akal. Ia mengatasi-bukan melawan-hukum-hukum logika kita yang terbatas. Inilah mekanisme misterius itu; sesuatu yang tak bisa terjelaskan lewat kata dan bahasa. Semua yang sudah merasakan anugerah itu harus segera menaikkan syukur kepada-Nya, Sang Pemberi Anugerah.

Doa: Tuhan, anugerah-Mu indah karena Engkau sendiri sudah mempertemukan kami dengan Anak-Mu, Yesus Kristus. 

TuhanYesus memberkati.

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...