Rabu, 31 Juli 2019

Renungan “Bapa Kita Peduli” : 1 Agustus 2019


SAMPAI DI SINI TUHAN MENOLONG KITA

"Bersyukurlah kepada TUHAN, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya diantara bangsa-bangsa! Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!" (Mazmur 105:1, 2).

Pertolongan-pertolongan Allah kepada umat-Nya harus sering diulang-ulang. Betapa sering tanda jalan yang dipasang oleh Tuhan dalam tuntunan-Nya terhadap Israel kuno! Kalau tidak mereka pasti melupakan sejarah masa lalu, Ia memerintahkan Musa untuk merangkumkan peristiwa ini dalam sebuah lagu, agar para orang tua bisa mengajarkannya kepada anak-anak mereka. Mereka harus mengumpulkan kenangan-kenangan dan menaruhnya di tempat yang mudah dilihat. Upaya khusus dilakukan untuk memeliharanya, agar ketika anak-anak bertanya mengenai hal-hal ini, maka seluruh kisahnya bisa diulangi. Dengan demikian pemeliharaan Ilahi dan kebaikan serta kemurahan Allah yang menonjol dalam pengasuhan-Nya dan kelepasan umat-Nya selalu ada dalam ingatan. Kita terdesak untuk, "ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat" (Ibrani 10:32). Untuk umat-Nya di generasi ini, Tuhan telah menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang bekerja dengan ajaib..... Kita perlu sering mengingat kembali kebaikan Allah dan memuji Dia atas pekerjaan-Nya yang ajaib.


Jangan kita tinggalkan kepercayaan kita, namun yakinlah dengan teguh, lebih teguh daripada sebelumnya. "Sampai di sini Tuhan menolong kita," dan Ia akan menolong kita sampai akhirnya (1 Samuel 7:12). Mari kita melihat tiang-tiang monumen, pengingat tentang apa yang Tuhan telah lakukan untuk menghibur kita dan menyelamatkan kita dari tangan penghancur. Mari kita tetap segarkan ingatan semua kemurahan yang Allah telah perlihatkan kepada kita—air mata yang telah Ia hapus, rasa pedih yang Ia legakan, kecemasan yang Ia hilangkan, rasa takut dilenyapkan, kebutuhan dipenuhi, berkat dianugerahkan—dengan demikian memperkuat diri kita sendiri untuk segala yang ada di hadapan kita sepanjang sisa perjalanan kita.

Mau tidak mau kita bertemu lagi dengan kebimbangan baru dalam konflik yang akan datang, namun kita bisa memandang apa yang sudah berlalu sebagaimana terhadap apa yang akan datang, dan berkata, "Sampai di sini Tuhan menolong kita." "selama umurmu kiranya kekuatanmu" (Ulangan 33:25). Cobaan tidak akan melebihi kekuatan yang akan diberikan kepada kita untuk menanggungnya. Kemudian marilah kita menerima pekerjaan kita di mana saja kita menemukannya, dengan memercayai bahwa apa pun yang akan terjadi, kekuatan yang sebanding dengan cobaan itu akan diberikan.

Tuhan Yesus memberkati.

Saat Teduh 1 Agustus 2019 : Ironi dalam Kehidupan

Yunus 4:5-11


4:5 Yunus telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. Ia mendirikan di situ sebuah pondok dan ia duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu. 4:6 Lalu atas penentuan t  TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak 1  melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu. 4:7 Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu. u  4:8 Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, v  katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup." 4:9 Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah 2  karena pohon jarak w  itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati." 4:10 Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikitpun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula. 4:11 Bagaimana tidak Aku akan sayang x  kepada Niniwe, y  kota yang besar itu 3 , yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"
===========================================================

Kitab Yunus menggambarkan suatu ironi besar. Kota Niniwe yang terkenal jahat langsung bertobat ketika Tuhan berfirman melalui Yunus. Tetapi Yunus, nabi Tuhan sendiri, terus memberontak terhadap Tuhan dan tidak rela menerima apa yang Tuhan nyatakan.

Untuk kedua kalinya, Tuhan menunjukkan panjang sabar dan belas kasihan-Nya kepada Yunus. Awalnya ketika Yunus melarikan diri, Tuhan masih memberikan kesempatan kepada Yunus untuk bertobat dan berkhotbah kepada kota Niniwe. Sekarang Yunus kembali menunjukkan pemberontakannya terhadap Tuhan. Dan Tuhan memberikan pelajaran kepadanya melalui sebatang pohon jarak.

Perhatikan 3x kata "penentuan" muncul (bnd. 1:17). Atas penentuan Tuhan sebatang pohon jarak tumbuh dan menaungi Yunus dari terik matahari yang sangat menghibur hati Yunus yang sedang kesal, dan Yunus sangat bersuka cita karena pohon jarak itu (6). Kemudian keesokan harinya, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat yang mengerek pohon jarak itu sehingga layu (7). Segera sesudah itu, atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, membuat Yunus ingin mati (8) dan sangat marah (9).

Jika Yunus sendiri sayang kepada pohon jarak yang untuknya sedikit pun ia tidak berjerih payah, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam, bagaimana mungkin Tuhan tidak sayang kepada Niniwe kota dengan seratus dua puluh ribu orang yang tidak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak? (11).

Ironis memang. Orang percaya kadang lebih bebal dari orang fasik. Kita pun mungkin demikian; tidak dapat menerima Tuhan berbelas kasihan kepada orang fasik; padahal belas kasihan Tuhan kepada kita jauh lebih berlimpah. Kita perlu memiliki kerendahan hati untuk mengerti bahwa kita juga sering tidak lebih baik dari orang fasik. Dan semata-mata hanya belas kasihan Tuhanlah membuat kita mendapat berkat keselamatan yang begitu indah. 

Tuhan Yesus memberkati.

Selasa, 30 Juli 2019

Saat Teduh 31 Juli 2019 : Ketidakpuasan atas Belas Kasihan Allah

Yunus 4:1-4


Yunus belajar menginsyafi, bahwa Allah mengasihi bangsa-bangsa lain
4:1 Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus 1 , lalu marahlah j  ia. 4:2 Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, k  bahwa Engkaulah Allah yang pengasih l  dan penyayang 2 , yang panjang sabar dan berlimpah kasih m  setia serta yang menyesal n  karena malapetaka o  yang hendak didatangkan-Nya. 4:3 Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, p  karena lebih baik aku mati 3  q  dari pada hidup. r " 4:4 Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah? s "
=========================================
Ketika melihat Niniwe bertobat dan Allah tidak jadi menghukum kota itu, Yunus pun marah. Ia mengenal Allahnya dengan baik. Yunus tahu bahwa Tuhannya adalah Allah yang pengasih, penyayang, panjang sabar, berlimpah kasih setia, dan yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya (2). Inilah alasan Yunus melarikan diri ke Tarsis.

Yunus tahu bahwa Allah akan menyesal dan tidak jadi menjatuhkan hukuman-Nya jika suatu bangsa bertobat dari kejahatannya (Yer. 18:7-10). Sebagai seorang nabi Tuhan, tentu saja ia tahu kebiasaan Tuhan. Memang sekali ini Tuhan bertindak tidak seperti biasanya. Secara umum, jika Tuhan hendak menghukum suatu bangsa, maka Ia akan memerintahkan nabi-Nya untuk menubuatkan penghakiman tentang bangsa tersebut kepada orang Israel, bukan kepada bangsa yang akan dihukumnya. Kali ini Tuhan menyuruh Yunus untuk menyatakan penghakiman-Nya terhadap Niniwe bukan kepada umat Israel, tetapi langsung kepada kota Niniwe. Karena itu Yunus curiga, bahwa Tuhan belum akan menghukum Niniwe dan mau memakainya untuk memberikan kesempatan kepada kota Niniwe untuk bertobat. 

Yunus tidak menghendaki agar kota Niniwe, ibukota kerajaan Asyur (yang terkenal dengan kekejaman mereka dan banyak menindas Israel), bertobat sehingga mereka tidak dihancurkan Tuhan. Karena itu, ia tidak mau memberitakan firman Tuhan Tuhan diberikan kepada kota Niniwe.

Sesungguhnya apa yang dirasakan Yunus mungkin juga kita rasakan. Kita lebih senang jika Tuhan menghukum musuh kita daripada musuh kita bertobat dan Tuhan tidak jadi menghukumnya.
Tuhan berhak memberikan belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Kita harus ikhlas menerima ketika Tuhan juga berbelas kasihan kepada orang yang kita anggap tidak layak mendapatkan belas kasihan-Nya. Sesungguhnya, kita pun tidak layak mendapatkan belas kasihan Tuhan. 

Tuhan Yesus memberkati.

Kabar Baik 31 Juli 2019


Shalom.

Ketika hidup terasa manis, kematian menjadi pahit, bila dunia memberi hiburan yang bersahabat, orang tidak mengidamkan Surga. »NN«

Yakobus 4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.


Kemakmuran begitu mempesona dan membuai lalu kita menyanjungnya lebih daripada Tuhan, padahal itu hanya sementara, yang tidak kekal kita kejar, yang kekal kita abaikan.

Tatkala dunia memberi hiburan yang bersahabat, kita tidak mengidamkan Surga, tapi tatkala kemiskinan, penjara, aniaya dan penyakit menghampiri, kita berembuk dengan kematian barulah kita mulai memikirkan surga.

Seharusnya dikala masih muda, sehat dan kuat kita sudah merenungkan hal hal kekal, urusan mencari Tuhan bukan nanti! sewaktu sudah mau mati! Tetapi sekarang juga dikala hidup kita penuh dengan kemanisan, bukan kepahitan!.

Jadilah sahabat Allah! Bukan sahabat dunia! Sebab kita semua berasal dari Dia.

3 Yohanes 1:11 Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.
Selamat pagi. Tuhan Yesus memberkati.

I Salam,
Lambok Geraldo
Yayasan Anggur Baru Ministry
SK KEMHUNKAM No : AHU-0012926.AH.01.04.Tahun 2015
-MENJANGKAU YANG TIDAK TERJANGKAU-
Jln. Batu Bintang #7 B. Batrem Kota Dumai |( : 0852-78144777 | Twitter : @YABministry

Senin, 29 Juli 2019

Saat Teduh 30 Juli 2019 :Allah yang Menyesal

Yunus 3:1-10


3:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus t  untuk kedua kalinya, demikian: 3:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu 1 ." 3:3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya 2 , tiga hari perjalanan luasnya. 3:4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: u  "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." 3:5 Orang Niniwe percaya kepada Allah 3 , lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. v  3:6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. w  3:7 Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum x  air. 3:8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru y  dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik z  dari tingkah lakunya a  yang jahat dan dari kekerasan b  yang dilakukannya. 3:9 Siapa tahu, c  mungkin Allah akan berbalik dan menyesal d  serta berpaling e  dari murka-Nya f  yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." 3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah g  Allah karena malapetaka h  yang telah dirancangkan-Nya i  terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya 4 .
====================================================

Akhirnya Yunus menyesal dan mau berkhotbah kepada Niniwe. Ia pun berseru terhadap kota Niniwe dan mengatakan bahwa kota tersebut akan ditunggangbalikkan dalam waktu 40 hari. Rupanya perkataan Yunus dipercayai oleh raja Niniwe, yang kemudian mengumumkan bahwa seluruh rakyat Niniwe, termasuk ternaknya, harus berkabung dan berpuasa. Mereka diperintahkan untuk berseru dengan keras kepada Allah, serta bertobat dari tingkah laku mereka yang jahat (7-8). Raja Niniwe berharap Allah akan berbalik dan berpaling dari murka-Nya yang menyala-nyala itu sehingga mereka tidak binasa. Benar saja, ketika Allah melihat bahwa kota Niniwe berbalik dari tingkah laku mereka yang jahat, maka menyesallah Allah dan Ia tidak jadi membinasakan kota Niniwe (10).

Apakah seruan orang Niniwe mengubah kehendak Allah? Dalam hal ini, kita harus berpikir secara paradoks. Di satu pihak, Alkitab menunjukkan bahwa Allah bukan manusia sehingga Ia perlu menyesal (Bil. 23:19; 1Sam. 15:29). Di pihak lain, Alkitab menunjukkan bahwa Allah kita adalah Allah yang merespons tindakan umat-Nya. Jika Allah menyatakan akan menghukum, tetapi umat-Nya bertobat, maka Allah akan menyesal dan tidak jadi menghukum (bnd. Yer. 18:7-10). Alkitab mengajarkan bahwa Allah tidak berubah, tetapi bukan berarti Ia tidak peduli terhadap tindakan umat-Nya.

Ketika Allah menyatakan akan melakukan sesuatu, belum tentu itu sudah merupakan ketetapan-Nya. Hal itu dapat merupakan kesempatan yang diberikan kepada manusia untuk bertobat. Allah tidak jadi menghukum Niniwe karena sejak awal Allah ingin memberi kesempatan dan bukan hendak menghancurkan Niniwe. Inilah alasan Ia mengirim Yunus ke Niniwe untuk menegur kota tersebut.
Allah tidak perlu mengubah ketetapan-Nya. Tetapi, bukan berarti Allah tidak peduli terhadap doa kita. Karena kita tidak tahu apa yang sudah menjadi ketetapan bagi kita, bertekunlah dalam doa kepada Tuhan karena Ia adalah Allah yang merespons doa umat-Nya. 

Amin.

Kabar Baik 30 Juli 2019


Shalom,

In family life, love is the oil that eases friction, the cement that binds closer together, and the music that brings harmony »Eva Burrows«

Kolose 3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Kasih mengalahkan segalanya, tidak ada kekuatan apapun dimuka bumi ini yang bisa mengalahkan kasih.

Kesalah pahaman, iri hati, cemburu, sakit hati dan kebencian, bila ada kasih dalam hati kita semuanya bisa dilupakan.  

Bila kasih itu sudah hilang dari dalam hati kita, mintalah kepada Sang Pemilik Kasih, yaitu Tuhan Yesus Kristus, maka Dia pasti akan memberikannya pada kita.

Memiliki kasih berarti kita hidup penuh dengan damai sejahtera, baik ditengah keluarga dan para sahabat kita.
Tuhan Yesus memberkati.

I Salam,
Lambok Geraldo
Yayasan Anggur Baru Ministry
SK KEMHUNKAM No : AHU-0012926.AH.01.04.Tahun 2015
-MENJANGKAU YANG TIDAK TERJANGKAU-
Jln. Batu Bintang #7 B. Batrem Kota Dumai |( : 0852-78144777 | Twitter : @YABministry

Minggu, 28 Juli 2019

Kabar Baik 29 Juli 2019


Shalom.

Saya hanyalah satu pribadi,dan tetap satu, saya tidak dapat lakukan segala hal, tapi saya dapat lakukan sesuatu & karena saya tidak dapat lakukan semua, saya tidak akan menolak untuk melakukan sesuatu yang dapat saya lakukan. »Edward Everett Hale«

1 Samuel 2:9 langkah kaki orang orang yang dikasihi NYA dilindungi NYA, tetapi orang orang fasik akan mati binasa dalam kegelapan, sebab bukan oleh karena kekuatannya sendiri seseorang berkuasa.

Semua kekuasaan yang ada dimuka bumi berasal dari Allah, oleh karena itu apapun posisi kita hari ini, lakukan sesuai dengan rencana Tuhan.

Kalau kita ada diposisi yang tinggi rendahkan diri kita, bila ada diposisi yang rendah mengucap syukurlah kepada Tuhan, sebab kebaikkanNya selalu menyertai hidup kita.

Tuhan adalah maha penyayang, maha pengasih dan panjang sabar, berlimpah kasih setiaNya, rencanaNya selalu baru bagi setiap kita.

Jangan pernah kecewa !, sekalipun hasilnya kadang mengecewakan, Tuhan menghargai setiap usaha yang kita lakukan, sebab bukan hasil yang Dia lihat, tetapi komitmen dalam iman dan ketaatan kita kepadaNya.

Tatap hari esok dengan semangat baru, iman dan pengharapan yang baru, sebab kasih karuniaNya begitu berlimpah limpah atas semua kita yang mengasihi Dia. Tuhan Yesus memberkati.

I Salam,
Lambok Geraldo
Yayasan Anggur Baru Ministry
SK KEMHUNKAM No : AHU-0012926.AH.01.04.Tahun 2015
-MENJANGKAU YANG TIDAK TERJANGKAU-
Jln. Batu Bintang #7 B. Batrem Kota Dumai |( : 0852-78144777 | Twitter : @YABministry

Jumat, 26 Juli 2019

Saat Teduh 27 Juli 2019 : Apakah Pintu Tobat Sudah Tertutup?

Matius 23:29-39


23:29 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi p  dan memperindah tugu orang-orang saleh 23:30 dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. 23:31 Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. q  23:32 Jadi, penuhilah juga takaran r  nenek moyangmu! s  23:33 Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! t  Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka? u  23:34 Sebab itu, lihatlah, Aku mengutus kepadamu nabi-nabi, orang-orang bijaksana dan ahli-ahli Taurat: separuh di antara mereka akan kamu bunuh dan kamu salibkan, v  yang lain akan kamu sesah di rumah-rumah ibadatmu w  dan kamu aniaya dari kota ke kota, x  23:35 supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, y  orang benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, z  yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah. a  23:36 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semuanya ini akan ditanggung angkatan ini! b "
Keluhan terhadap Yerusalem
23:37 "Yerusalem, Yerusalem 1 , engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! c  Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, d  tetapi kamu tidak mau. 23:38 Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. e  23:39 Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga 2  kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! f "
=========================================================
Tuhan Yesus melihat kekerasan hati Israel yang tidak mau bertobat. Karena itu, penghakiman dan penghukuman Allah yang akan menimpa Israel tidak dapat dielakkan lagi.

Injil adalah pewartaan untuk pertobatan dan keselamatan bahwa Kerajaan sudah dekat. Kedatangan Yesus membuktikan bahwa rahmat Allah telah hadir di tengah-tengah manusia berdosa. Siapa yang percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya akan luput dari penghukuman.

Sama seperti nenek moyang Israel yang menolak, menganiaya, dan membunuh para nabi, demikian pula dengan para ahli Taurat dan orang Farisi yang terus-menerus melawan dan menolak Yesus yang adalah Sabda Allah. Karena itu, sekarang waktunya penghakiman dan hukuman Allah dijatuhkan ke atas mereka. Sejarah Israel mencatat bahwa kota-kota Yerusalem hancur lebur oleh Jendral Titus pada 70 M. Meski demikian, bukan berarti pintu pertobatan telah ditutup. Ada waktu saat umat dapat melihat lagi dan berkata, "Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan" (39).

Bapa Surgawi dilukiskan oleh Yesus seperti induk ayam, sedangkan Israel digambarkan sebagai anak-anak ayam. Makna dari kiasan ini adalah Allah hendak menyayangi dan melindungi umat-Nya, namun Israel sendiri yang menolak pemeliharaan Allah. Akibatnya, Yerusalem diluluhlantakkan sehingga Kota Allah menjadi sunyi senyap (37-38).

Kebebalan hati dan kejahatan kaum Israel sama dengan perilaku leluhur mereka yang telah membunuh para nabi Allah. Demikian pula sekarang ini mereka hendak membunuh Anak Allah. Dengan memanipulasi agama, mereka melegalkan kekerasan dan pembunuhan atas Yesus. Darah orang benar telah ditumpahkan, penghukuman Allah tidak mungkin dicabut kembali, dan mereka harus menanggung murka Allah. Kehancuran Yerusalem adalah tanda bahwa sabda Yesuslah yang benar.

Saat kita mengeraskan hati terhadap pertobatan, maka penghukuman merupakan metode efektif untuk mengajar dan mengingatkan kita. Hanya hati hancur yang mendapatkan pengampunan Allah. 

Tuhan Yesus memberkati.

Senin, 22 Juli 2019

Saat Teduh 26 Juli 2019 : Banyak yang Dipanggil, Sedikit yang Dipilih

Matius 22:1-14


22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: 22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama n  seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. 22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya o  memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. 22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, p  pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. 22:5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, 22:6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. 22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh q  itu dan membakar kota mereka. 22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. 22:9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan r  dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. 22:10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, s  sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. 22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta 1 . 22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, t  bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. 22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. u  22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih 2 . v "
=========================================

Ikut serta dalam pesta di Kerajaan Allah sepenuhnya merupakan hak Allah untuk mengundang siapa saja yang dikehendaki-Nya. Sebab itu, berbahagialah mereka yang boleh datang dan diperkenan Allah untuk ikut serta dalam perjamuan-Nya.

Tidak ada penjelasan mengapa undangan pesta ini diabaikan oleh orang-orang yang secara khusus diundang oleh Sang Raja. Bahkan ada yang menganiaya dan membunuh hamba yang diutus sehingga menimbulkan murka dan penghukuman bagi orang-orang yang melecehkan undangan Sang Raja. Jelas terlihat bahwa hanya anugerah yang menjadi sebab mengapa undangan itu diwartakan bagi semua orang. Tujuannya, agar ruangan pesta penuh tamu dan jamuan yang telah disiapkan bisa dinikmati oleh para undangan yang hadir.

Cerita tentang seorang tamu yang tidak memakai pakaian pesta sehingga dihukum oleh Raja menjadi catatan bahwa sekalipun undangan disebarkan secara gratis, bukan berarti para tamu boleh semena-mena memakai pakaian seadanya.

Injil adalah undangan Allah kepada orang berdosa untuk datang ke perjamuan-Nya dalam Kerajaan Allah. Kita menerima undangan Injil karena anugerah Allah, bukan karena kepantasan kita. Oleh karena itu, kita patut menjawab undangan dengan berpakaian pesta sebagai respons kita menjawab undangan Sang Raja.

Sekarang peribadahan dan persekutuan bersama jemaat merupakan gambaran perayaan dalam Kerajaan Allah. Pakaian yang pantas mencerminkan hidup yang menanggapi panggilan Tuhan dengan takut dan hormat. Karena Allah telah mengubah ketidaklayakan kita menjadi orang yang diperkenan oleh-Nya untuk datang ke hadirat Allah. Namun, tidak semua orang beroleh kesempatan mendengar undangan perjamuan Tuhan dapat merespons dengan tepat.


Kiranya kita dimampukan untuk menjaga kesucian hidup dengan cara takut dan hormat atas karunia Tuhan agar dapat merayakan perjamuan dalam Kerajaan-Nya kelak.


I Salam,
Lambok Geraldo
Yayasan Anggur Baru Ministry
SK KEMHUNKAM No : AHU-0012926.AH.01.04.Tahun 2015
-MENJANGKAU YANG TIDAK TERJANGKAU-
Jln. Batu Bintang #7 B. Batrem Kota Dumai |( : 0852-78144777 | Twitter : @YABministry

Saat Teduh 25 Juli 2019 : Belajar Bertanya dengan Tulus

Matius 22:34-46


22:34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki h  itu bungkam, berkumpullah mereka 22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat 1 , i  bertanya untuk mencobai Dia: 22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" 22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu 2 , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. j  22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia 3  seperti dirimu sendiri. k  22:40 Pada kedua hukum inilah l  tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Hubungan antara Yesus dan Daud
22:41 Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya: 22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud. m " 22:43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata: 22:44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. n  22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" 22:46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan o  sesuatu kepada-Nya.
=================================================

Cara lazim yang dipakai untuk mengajar oleh para guru pada zaman Yesus adalah dengan mengajukan pertanyaan dan kemudian menerangkan jawabannya. Pertanyaan yang tulus untuk tujuan belajar sangatlah berbeda dengan pertanyaan yang memiliki motif menjebak atau menjatuhkan.

Yesus mampu menjawab setiap pertanyaan dari orang-orang Farisi, Herodian, dan golongan Saduki. Bahkan pertanyaan seorang ahli Taurat mengenai hukum yang terbesar dijawab oleh Yesus dengan kuasa dan hikmat Allah, yaitu mengasihi Allah dan sesama. Jawaban yang Yesus berikan tidak terbantahkan karena hukum terbesar itu telah menyarikan semua yang dituliskan dalam Taurat Musa dan kitab para Nabi.

Beralih dari pihak yang ditanya, Yesus balik bertanya mengapa Daud menyebut Mesias sebagai "tuan", bila Mesias adalah anak keturunan Daud (Mzm.110:1). Pertanyaan Yesus membuat orang-orang yang berupaya mencobai dan menjebak-Nya bungkam seribu bahasa. Keengganan mereka tidak menjawab pertanyaan Yesus karena motif terselubung mereka bukan dilandaskan pada kasih, melainkan pada kejahatan. Jika pertanyaan seseorang dilandasi oleh kasih dan ketulusan, maka kasih tersebut akan mempertemukan orang dengan sesamanya dalam tanya-jawab yang imbang dan sehat. Selain itu, kebungkaman mereka bukan tanda kerendahan hati, melainkan ekspresi kekerasan dan kedegilan hati untuk menyangkal kebenaran Allah.

Sebaliknya, bertanya dengan tulus akan membawa seseorang kepada pencerahan. Karena yang mencari mendapat, yang meminta akan diberi, dan bagi yang mengetok pintu akan dibukakan. Tetapi, sikap congkak justru mengurungkan maksud baik pihak lain untuk menolongnya.
Kecongkakan, ego diri, dan sikap intoleransi akan menutup peluang untuk masing-masing pihak saling belajar dan bertemu dengan yang lain sebagai saudara dalam kemanusiaan. Karena itu, mengasihi Allah tidak dapat berjalan seiring dengan merendahkan sesama. Marilah kita bertanya dengan tulus! 

Tuhan Yesus memberkati.


I Salam,
Lambok Geraldo
Yayasan Anggur Baru Ministry
SK KEMHUNKAM No : AHU-0012926.AH.01.04.Tahun 2015
-MENJANGKAU YANG TIDAK TERJANGKAU-
Jln. Batu Bintang #7 B. Batrem Kota Dumai |( : 0852-78144777 | Twitter : @YABministry

Saat Teduh 24 Juli 2019 : Melawan Kemunafikan


Matius 23:16-28

Melawan Kemunafikan

23:16 Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, d  yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah e  itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat. 23:17 Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan f  emas itu? 23:18 Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat. 23:19 Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan g  persembahan itu? 23:20 Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. 23:21 Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam h  di situ. 23:22 Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya. i  23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan j  dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. k  Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. 23:24 Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, l  nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. 23:25 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan m  kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. n  23:26 Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih. 23:27 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan o  yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. 23:28 Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar 1  di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.
=========================================================

Bila khotbah Yesus di Bukit (Mat. 5-7) dimulai dengan rangkaian ucapan berbahagia. Perkataan Yesus kepada orang Farisi selalu dimulai dengan kata "celakalah kamu". Dalam hal ini terlihat jelas bahwa Yesus tidak menoleransi kemunafikan atas nama agama karena dampaknya sangat mematikan.
Para ahli Taurat dan orang Farisi dihormati dalam masyarakat Yahudi sebagai pengajar Kitab Suci.

Turun-temurun mereka bertindak sebagai penjaga moral bangsa Israel dengan mengajarkan berbagai hukum Allah. Tidak heran kalau mereka sangat menikmati status sebagai orang yang terhormat dan berkuasa. Kritik keras Tuhan Yesus menelanjangi kemunafikan mereka dalam hal ajaran dan praktik hidup. Mereka hanya pintar mengajar dan menuntut orang lain melakukan, padahal diri sendiri tidak menjalani apa yang diajarkan. Terlebih lagi dengan semua ulah itu, mereka menikmati keistimewaan berupa kehormatan, status, bahkan juga harta yang diambil dari milik para janda dan orang miskin. Tidak ada kata lain yang lebih tepat selain kata "celakalah" yang pantas dikenakan pada diri mereka.
Fungsi utama Taurat adalah menyatakan kesalahan.

Tugas utama para rohaniwan Yahudi adalah mengajar bangsa Israel memahami kebenaran Allah, menerapkan hukum-Nya, dan merefleksikan kebenaran-Nya dalam hidup keseharian. Dengan begitu, mata rohani umat Allah terbuka dan mereka menyadari sepenuh hati bahwa panggilan hidup mereka adalah mengasihi Allahnya dengan segenap akal budi, jiwa, dan raga serta berbelas kasihan terhadap sesamanya. Namun, para ahli taurat dan orang Farisi terjerat sikap yang legal-formal dan merumitkan diri dengan berbagai rupa penjabaran Taurat. Sebaliknya Yesus meringkas dan menyajikan intisari dari Taurat, yaitu: Kasih kepada Allah dan sesama.

Ukuran kebahagiaan hidup terletak pada hukum Allah. Sebaliknya, celakalah orang yang berpura-pura taat dan mengambil keuntungan dari kemunafikannya. Mengasihi Allah dan sesama tidak bisa dengan sikap kepura-puraan. Tuhan Yesus memberkati.

I Salam,

Lambok Geraldo
Yayasan Anggur Baru Ministry
SK KEMHUNKAM No : AHU-0012926.AH.01.04.Tahun 2015
-MENJANGKAU YANG TIDAK TERJANGKAU-

Jln. Batu Bintang #7 B. Batrem Kota Dumai |( : 0852-78144777 | Twitter : @YABministry

Saat Teduh 23 Juli 2019 : Wujud dari Kesiapan


Matius 24:15-28

Wujud dari Kesiapan

24:15 1 "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji w  berdiri di tempat kudus, x  menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel--para pembaca hendaklah memperhatikannya-- 24:16 maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan. 24:17 Orang yang sedang di peranginan di atas rumah y  janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya, 24:18 dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya. 24:19 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi z  pada masa itu. 24:20 Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat. 24:21 Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. a  24:22 Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan b  waktu itu akan dipersingkat. 24:23 Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. c  24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, d  sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. 24:25 Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu. 24:26 Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya. 24:27 Sebab sama seperti kilat e  memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan f  Anak Manusia. g  24:28 Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun. h "
=====================================

Selanjutnya Yesus menubuatkan munculnya Pembinasa keji (15; lih. Dan. 9:27, 11:31, 12:11, bdk. 2Tes. 2:3-4) yang akan menajiskan dan menghancurkan Bait Allah (lih. Mat. 23:38) serta kota Yerusalem. Pembinasa tersebut akan membinasakan ribuan penduduknya. Saat itu segera tiba, Yesus mengingatkan orang-orang percaya segera menyelamatkan dirinya (16-18). Sebab penderitaan yang akan menimpa mereka sangat mengerikan (19-21).
Pada waktu itu akan terjadi kesengsaraan yang besar (21). Sekalipun demikian, Tuhan turut campur tangan dan menyatakan kuasa-Nya bagi umat pilihan-Nya (22). Yesus memperingatkan bahwa pada masa kesengsaraan akan muncul para mesias dan nabi palsu yang akan menyesatkan banyak orang melalui berbagai tanda dan mukjizat yang mereka lakukan (23-25; lih. 5, 11). Ia juga mengingatkan agar orang-orang percaya tidak memercayai mereka sebagai Mesias sejati (26). Sebab Mesias yang sesungguhnya adalah Yesus.

Lalu, Yesus menggambarkan kedatangan-Nya seperti kilat yang memancar: terlihat, berskala kosmis, serta sifatnya tak terduga (27). Yesus menggunakan metafora burung bangkai berkerumun untuk menjelaskan bahwa orang-orang percaya akan berkumpul ketika Ia datang kembali (28).

Sebagai orang percaya yang menantikan kedatangan Kristus, kita harus bersiap sedia ketika mengalami kesulitan, permusuhan, ataupun penganiayaan. Bersiap sedia berarti: (1) sadar bahwa Yesus bisa datang kapan pun; (2) tidak bersantai-santai atau masa bodoh; (3) tetap mengerjakan tugas-tugas yang Tuhan percayakan kepada kita dengan setia; (4) memercayakan hidup kita dalam kedaulatan-Nya.

Marilah jujur kepada diri sendiri. Persiapan apa yang sudah kita lakukan untuk menyambut kedatangan Yesus? Hidup kudus, baik dalam perkataan, pikiran, perbuatan, kehidupan seksual, pekerjaan, bisnis, dan juga dalam relasi suami-istri, merupakan wujud kesiapan kita untuk menyambut kedatangan Kristus kedua kalinya sebagai Raja dan Hakim Agung.

Tuhan Yesus memberkati.


I Salam,
Lambok Geraldo
Yayasan Anggur Baru Ministry
SK KEMHUNKAM No : AHU-0012926.AH.01.04.Tahun 2015
-MENJANGKAU YANG TIDAK TERJANGKAU-
Jln. Batu Bintang #7 B. Batrem Kota Dumai |( : 0852-78144777 | Twitter : @YABministry

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...