Minggu, 16 September 2018

Saat Teduh 17 September 2018


Kisah Para Rasul 15:35-41

Konflik

15:35 Paulus dan Barnabas tinggal beberapa lama di Antiokhia. Mereka bersama-sama dengan banyak orang lain mengajar dan memberitakan e  firman Tuhan. f  15:36 Tetapi beberapa waktu kemudian berkatalah Paulus kepada Barnabas: "Baiklah kita kembali kepada saudara-saudara kita di setiap kota, g  di mana kita telah memberitakan firman Tuhan, h  untuk melihat, bagaimana keadaan mereka." 15:37 Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus; i  15:38 tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka j  di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka. 15:39 Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam 1 , sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus. 15:40 Tetapi Paulus memilih Silas, k  dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan l  15:41 berangkatlah ia mengelilingi Siria m  dan Kilikia n  sambil meneguhkan jemaat-jemaat o 
======================================

Sebenarnya konflik merupakan hal yang paling ditakuti manusia dalam berelasi dengan sesamanya. Namun, tak bisa dihindari bahwa konflik adalah bagian dari dinamika kehidupan manusia. Memang banyak orang memilih menghindari konflik agar dapat diterima dalam masyarakat maupun komunitas.

Nas Alkitab hari ini memperlihatkan konflik antara Paulus dan Barnabas. Mereka berselisih pendapat tentang siapa yang hendak diajak untuk mengunjungi para jemaat, yang sudah lama mereka tinggalkan, untuk melihat bagaimana keadaan mereka (36). Barnabas ingin mengajak Yohanes yang disebut Markus (37), tetapi Paulus menolaknya. Menurut Paulus, Yohanes tidak bisa diajak bekerja sama. Lagi pula dia telah meninggalkan tugas pelayanan yang diberikan kepadanya (38).
Puncak konflik Paulus dan Barnabas menyebabkan keduanya harus berpisah. Mereka berketetapan untuk menunaikan tugas pelayanan di tempat yang berbeda. Barnabas tetap membawa Yohanes (Markus) berlayar ke Siprus (39). Sedangkan Paulus akhirnya memilih Silas (40) untuk mengelilingi Siria dan Kilikia (41).

Jika diperhatikan secara objektif, suatu konflik tidak selalu berakhir negatif. Ada hal positif yang bisa dipetik dari konflik Paulus dan Barnabas, yakni keefektifan pelayanan. Mereka masing-masing melayani di tempat berbeda. Dengan begitu mereka dapat menjangkau lebih banyak jemaat yang sudah lama tidak dikunjungi. Sekali pun konflik terjadi dalam relasi Paulus dan Barnabas, namun pelayanan harus tetap berlangsung.

Tuhan terkadang memakai konflik di tengah kehidupan orang percaya untuk menyatakan rencana-Nya. Konflik jika berakhir dengan baik akan membangun soliditas. Konflik membuat kehidupan pelayanan Paulus dan Barnabas menjadi lebih dinamis dan memunculkan kreativitas baru. Karena itu, jangan mendendam saat konflik. Kita harus move on karena itulah kuncinya!

Doa: Tuhan dengan hikmat-Mu mampukan aku untuk dapat melihat sisi baik dari konflik. [YNB]

Tidak ada komentar:

8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI

 8 NASIHAT UNTUK PARA SUAMI “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya...